26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Sejumlah Orang di Medan Dicurigai Tertular MERS

MERS Virus.
MERS Virus.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Jamaah umroh berinisial KS (53), suspect (diduga terinfeksi) virus flu Arab, Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS-CoV) dan meninggal Minggu (4/5) lalu, diduga menularkan virus tersebut ke orang lain melalui udara. Sejumlah orang di Medan dicurigai sudah tertular virus tersebut.

Untuk memastikan hal itu benar-benar terjadi atau tidak, petugas kesehatan Sumatera Utara akan melakukan surveilens, observasi lapangan menelusuri riwayat kontak pasien suspect MERS Corona Virus setelah tiba dari tanah suci.

Plh Kepala Dinas Kesehatan Sumut Sri Suryani Purnamawati menjelaskan Dinas Kesehatan Sumut belum dapat memastikan apakah korban benar terjangkit MERS karena pihak keluarga menolak dilakukan pemeriksaan terhadap jenazah korban. “Pihak keluarga tidak bersedia untuk tes swap pada tenggorokan dan hidung korban,” ujar Sri.

Karena itu, investigasi segera dilakukan sejak Senin (5/5). Pihaknya kini tengah memantau riwayat kontak pasien sampai tiba di tanah air. Baik jamaah umroh dari rekan almarhum maupun keluarga almarhum. Dan saat ini pihak Dinkes Sumut masih melakukan surveilens kontak riwayat pasien.

“Jika ada jamaah lain ataupun keluarga yang menderita penyakit seperti flu atau ILI (influenza like illness) diharapkan memeriksakan diri ke petugas kesehatan terdekat. Kalaupun ada gejala MERS, maka pasien segera dirujuk ke RSUP Haji Adam Malik,” terangnya.

Dokter Surjantini mengimbau jamaah yang baru pulang umroh dan masyarakat khawatir berlebihan. Pihaknya sudah melakukan berbagai pencegahan, termasuk mengirim surat edaran ke seluruh jajaran dinas kesehatan se-Sumut termasuk para agen perjalanan umroh.

“Intinya, jika ada jamaah umroh menderita ILI segera berobat,” tukasnya.

Untuk mencegah terserang virus tersebut, jamaah yang akan umroh diimbau memakai masker, menjaga pola hidup bersih dan sehat, encuci tangan pakai sabun. Banyak minum air dan segera berobat jika menderita ILI. Dan jangan menyepelekan penyakit flu.

Dugaan merebaknya virus MERS ini di Medan dan sekitarnya sudah dilaporkan kepada Gubernur Gatot Pujo Nugroho. “Pak Gubernur sudah kita beri laporan. Dan Pak Gubsu meminta masyarakat untuk tidak panik. Karena tim Dinas Kesehatan terus bekerja menuntaskan kasus ini,” kata Sri.

Sekretaris Dinas Kesehatan Medan drg Irma Suryani mengakui, pasien yang suspect MERS Corona Virus yang meninggal di RSUP Haji Adam Malik tersebut diinformasikan beralamat di Jalan Selamat, Gang Amal, Nomor 15, Simpang Limun.

“Begitupun, kita tetap melakukan surveilens riwayat kontak pasien dan dari travel mana pasien itu berangkat umrah dari Medan ini,” terang Irma.

Ketika Sumut Pos mengunjungi lokasi, rumah itu terlihat tertutup. Rumah kontrakan milik warga bernama Abdul Haris Matondang ini ternyata disewa selama 2 minggu oleh anak KS.

“Ini rumah anaknya, baru ngontrak di sini. Kemarin jenazah orangtuanya langsung dibawa pulang ke Panyabungan. Kita tidak terlalu kenal, setahu kita nama anaknya Fauzi Hutasuhut,” ujar kepling, M Manalu.

Seorang warga yang tak mau disebutkan namanya juga mengakui hal yang sama, “Memang orangnya (anak korban) agak ramah lah, kalau lewat sering menyapa warga. Tapi kita gak tahu nama lengkapnya siapa, dia memang orang baru di sini,” katanya.

Berdasarkan data yang dikumpulkan dari Dinkes Sumut, RS Harapan Bunda dan RSUH Adam Malik, korban jatuh sakit pada Rabu, 30 April 2014 saat berada di tanah suci. Pada Sabtu, 3 Mei 2014 korban tiba di Bandara Kualanamu dan langsung dibawa berobat di poliklinik bandara.

Selanjutnya korban dirawat di RS Permata Bunda dan pada hari Minggu, (4/5) dan kemudian dirujuk untuk mendapat perawatan lebih intensif ke RS H Adam Malik.

Dilaporkan tim dokter, kondisi korban ketika dirawat secara umum merasakan sesak nafas dengan suhu tubuh 38 derajat celcius dan tekanan darah 120/80. Dokter kemudian melakukan foto torak dengan hasil adanya infiltrat pada paru .

Selanjutnya kondisi pasien semakin memburuk, pada pukul 12 .00 WIB pasien merasa sesak dan tidak sadar kemudian meninggal dunia pada pukul 13.30 WIB, Minggu (4/5).

 

UMAR ZEIN: ITU GEJALA MERS

Dugaan KS terinveksi virus MERS sudah diketahui sejak pasien masuk Rumah Sakit (RS) Harapan Bunda. Dokter yang menangani pasien, Dr dr Umar Zein Sp PD mengungkapkan, dugaan itu sangat kuat karena pasien menunjukkan beberapa gejala penderita MERS, seperti demam, batuk, dan sesak.

“Dan yang paling penting, beliau baru pulang dari Mekkah yang merupakan sumber penyebaran virus tersebut,” jelasnya kemarin (5/5).

Dokter ahli paru di RS Permata Bunda yang menangani pasien sejak 3 Mei malam ini mengungkapkan, 4 Mei pagi hari, hasil tes darah yang didapat oleh pihak rumah sakit mengetahui adanya tanda-tanda infeksi paru. Walau pada saat itu pihak Permata Bunda belum melakukan foto ronsen.

“Dari pemeriksaan darah rutin, kita mengetahui ada infeksi paru, dan dengan latar belakang seperti itu, akhirnya saya memutuskan agar beliau segera dirujuk ke Adam Malik. Besar dugaan saya, virus MERS sudah menyerang dirinya selama beberapa hari ini,” tambahnya.

Saat disinggung bagaimana kondisi fisiknya, dr Umar Zein menyatakan bahwa sudah berat, karena sesaknya sudah sangat kuat. “Ditambah dengan demam, sesaknya sudah sangat terasa, kalau menyatakan bahwa penyakit itu akut, bisa dilihat dari sesaknya dan demam,” lanjutnya. (nit/ram/rud/tom)

MERS Virus.
MERS Virus.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Jamaah umroh berinisial KS (53), suspect (diduga terinfeksi) virus flu Arab, Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS-CoV) dan meninggal Minggu (4/5) lalu, diduga menularkan virus tersebut ke orang lain melalui udara. Sejumlah orang di Medan dicurigai sudah tertular virus tersebut.

Untuk memastikan hal itu benar-benar terjadi atau tidak, petugas kesehatan Sumatera Utara akan melakukan surveilens, observasi lapangan menelusuri riwayat kontak pasien suspect MERS Corona Virus setelah tiba dari tanah suci.

Plh Kepala Dinas Kesehatan Sumut Sri Suryani Purnamawati menjelaskan Dinas Kesehatan Sumut belum dapat memastikan apakah korban benar terjangkit MERS karena pihak keluarga menolak dilakukan pemeriksaan terhadap jenazah korban. “Pihak keluarga tidak bersedia untuk tes swap pada tenggorokan dan hidung korban,” ujar Sri.

Karena itu, investigasi segera dilakukan sejak Senin (5/5). Pihaknya kini tengah memantau riwayat kontak pasien sampai tiba di tanah air. Baik jamaah umroh dari rekan almarhum maupun keluarga almarhum. Dan saat ini pihak Dinkes Sumut masih melakukan surveilens kontak riwayat pasien.

“Jika ada jamaah lain ataupun keluarga yang menderita penyakit seperti flu atau ILI (influenza like illness) diharapkan memeriksakan diri ke petugas kesehatan terdekat. Kalaupun ada gejala MERS, maka pasien segera dirujuk ke RSUP Haji Adam Malik,” terangnya.

Dokter Surjantini mengimbau jamaah yang baru pulang umroh dan masyarakat khawatir berlebihan. Pihaknya sudah melakukan berbagai pencegahan, termasuk mengirim surat edaran ke seluruh jajaran dinas kesehatan se-Sumut termasuk para agen perjalanan umroh.

“Intinya, jika ada jamaah umroh menderita ILI segera berobat,” tukasnya.

Untuk mencegah terserang virus tersebut, jamaah yang akan umroh diimbau memakai masker, menjaga pola hidup bersih dan sehat, encuci tangan pakai sabun. Banyak minum air dan segera berobat jika menderita ILI. Dan jangan menyepelekan penyakit flu.

Dugaan merebaknya virus MERS ini di Medan dan sekitarnya sudah dilaporkan kepada Gubernur Gatot Pujo Nugroho. “Pak Gubernur sudah kita beri laporan. Dan Pak Gubsu meminta masyarakat untuk tidak panik. Karena tim Dinas Kesehatan terus bekerja menuntaskan kasus ini,” kata Sri.

Sekretaris Dinas Kesehatan Medan drg Irma Suryani mengakui, pasien yang suspect MERS Corona Virus yang meninggal di RSUP Haji Adam Malik tersebut diinformasikan beralamat di Jalan Selamat, Gang Amal, Nomor 15, Simpang Limun.

“Begitupun, kita tetap melakukan surveilens riwayat kontak pasien dan dari travel mana pasien itu berangkat umrah dari Medan ini,” terang Irma.

Ketika Sumut Pos mengunjungi lokasi, rumah itu terlihat tertutup. Rumah kontrakan milik warga bernama Abdul Haris Matondang ini ternyata disewa selama 2 minggu oleh anak KS.

“Ini rumah anaknya, baru ngontrak di sini. Kemarin jenazah orangtuanya langsung dibawa pulang ke Panyabungan. Kita tidak terlalu kenal, setahu kita nama anaknya Fauzi Hutasuhut,” ujar kepling, M Manalu.

Seorang warga yang tak mau disebutkan namanya juga mengakui hal yang sama, “Memang orangnya (anak korban) agak ramah lah, kalau lewat sering menyapa warga. Tapi kita gak tahu nama lengkapnya siapa, dia memang orang baru di sini,” katanya.

Berdasarkan data yang dikumpulkan dari Dinkes Sumut, RS Harapan Bunda dan RSUH Adam Malik, korban jatuh sakit pada Rabu, 30 April 2014 saat berada di tanah suci. Pada Sabtu, 3 Mei 2014 korban tiba di Bandara Kualanamu dan langsung dibawa berobat di poliklinik bandara.

Selanjutnya korban dirawat di RS Permata Bunda dan pada hari Minggu, (4/5) dan kemudian dirujuk untuk mendapat perawatan lebih intensif ke RS H Adam Malik.

Dilaporkan tim dokter, kondisi korban ketika dirawat secara umum merasakan sesak nafas dengan suhu tubuh 38 derajat celcius dan tekanan darah 120/80. Dokter kemudian melakukan foto torak dengan hasil adanya infiltrat pada paru .

Selanjutnya kondisi pasien semakin memburuk, pada pukul 12 .00 WIB pasien merasa sesak dan tidak sadar kemudian meninggal dunia pada pukul 13.30 WIB, Minggu (4/5).

 

UMAR ZEIN: ITU GEJALA MERS

Dugaan KS terinveksi virus MERS sudah diketahui sejak pasien masuk Rumah Sakit (RS) Harapan Bunda. Dokter yang menangani pasien, Dr dr Umar Zein Sp PD mengungkapkan, dugaan itu sangat kuat karena pasien menunjukkan beberapa gejala penderita MERS, seperti demam, batuk, dan sesak.

“Dan yang paling penting, beliau baru pulang dari Mekkah yang merupakan sumber penyebaran virus tersebut,” jelasnya kemarin (5/5).

Dokter ahli paru di RS Permata Bunda yang menangani pasien sejak 3 Mei malam ini mengungkapkan, 4 Mei pagi hari, hasil tes darah yang didapat oleh pihak rumah sakit mengetahui adanya tanda-tanda infeksi paru. Walau pada saat itu pihak Permata Bunda belum melakukan foto ronsen.

“Dari pemeriksaan darah rutin, kita mengetahui ada infeksi paru, dan dengan latar belakang seperti itu, akhirnya saya memutuskan agar beliau segera dirujuk ke Adam Malik. Besar dugaan saya, virus MERS sudah menyerang dirinya selama beberapa hari ini,” tambahnya.

Saat disinggung bagaimana kondisi fisiknya, dr Umar Zein menyatakan bahwa sudah berat, karena sesaknya sudah sangat kuat. “Ditambah dengan demam, sesaknya sudah sangat terasa, kalau menyatakan bahwa penyakit itu akut, bisa dilihat dari sesaknya dan demam,” lanjutnya. (nit/ram/rud/tom)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/