26 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Rela Tak Pulang demi Cucu Laki-laki Pertama

Rumah Sakit Umum Pusat H Adam Malik (RSUD-HAM) terlihat sepi, banyak pasien yang memilih pulang untuk dapat bersilaturahmi dan berkumpul dengan keluarganya.

Puput Julianti Damanik, Medan

RSUP: Suasana bagian depan  Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan.//TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
RSUP: Suasana bagian depan Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan.//TRIADI WIBOWO/SUMUT POS

Namun ada juga pasien atau keluarga pasien yang tetap memilih untuk terus berada di RS karena kondisi yang tidak memungkinkan untuk dibawa pulang. Ia adalah Nurainun Manurung (58) wajahnya terlihat sayu, tak banyak yang dapat ia lakukan di RS milik pemerintah itu. Sebentar ia duduk, merebahkan diri di karpet kecil di selasar depan ruang Perinatologi, Rindu B Anak dan sebentar ia jalan ke depan ruang tempat cucunya dirawat. Pihak dokter tidak mengijinkannya masuk, ia hanya bisa menanyakan kondisi cucunya kepada dokter dan perawat. Tidak banyak, ia hanya ingin membawa cucunya pulang dan merayakan Lebaran di kampung halaman, Tanjung Balai.

Sudah tiga hari Nurainun berada di RSUP HAM, tidak ada yang menemaninya, anak dan suaminya harus tinggal di RSU Tanjung Balai untuk menjaga menantunya yang baru saja melahirkan, Endang Lestari Panjaitan sedangkan dia harus ke RSUP Adam Malik menemani sang cucu. “Cucu saya lahir Jumat malam kemarin, tanggal 2. Dia cucu keempat tapi cucu laki-laki yang pertama dan dari anak saya laki-laki satu-satunya. Makanya ini memang sudah jadi tanggung jawab kami dari pihak laki-laki, makanya saya sudah ikhlas kalau lebaran nanti saya harus berada di RS,”katanya.

Meskipun sudah ikhlas,namun air mata kesedihan tak dapat ia tahan. Apalagi saat anaknya, yang sudah libur kerja datang untuk menemaninya di RS seraya mengingatkan tentang meriahnya lebaran tahun lalu di rumahnya. “Anak saya kebetulan sudah libur, dia kerja di Medan sebagai PRT, semalam sore dia kemari nemani saya. Saya sedih apalagi kalau dia bilang, ‘Mak, kalau udah H-2 Lebaran gini kita biasanya buat kue sama bersihkan rumah, sekarang malah di RS,’ begitu katanya,” ujarnya sedih.

Tambahnya, cucu dari anak keduanya, Syahrial Anwar, saat ini sedang mendapatkan perawatan intensif dan berada di ruang Perinatologi. “Cucu saya terpaksa langsung dirujuk ke sini karena saat melahirkan ketuban ibunya pecah dan terhirup atau terminumnya. Makanya kalau itu tidak cepat dikeluarkan akan bahaya bagi kesehatannya. Begitu lahir, makanya dibawa ke sini agar cepat ditangani kasian cucu saya,” ujarnya.

Demi kesembuhan cucunya, tambahnya ia rela kalau saat Lebaran nanti harus merayakannya di RS dan berpisah dari suami dan anaknya. “Anak saya empat, perempuan tiga dan laki-laki satu, yang perempuan ada yang kerja di Medan ada juga yang di Sorek, biasanya kalau lebaran mereka semua pulang, kita sama-sama rayakan lebaran dirumah. Tapi tahun ini kita sudah ikhlas, meskipun sebenarnya berat,” katanya sembari mengeluarkan air mata.

Baju baru, tempat kue baru, gorden baru, kue lebaran dan berbagai hidangan dan tampilan khas lebaran sudah tidak lagi menjadi pikiran. Saat ini, keluarga fokus dengan kesembuhan menantu dan cucu laki-lakinya. “Sudah tidak kepikiran lagilah, baju baru, buat kue, bersih-bersih rumah sudah gak ada tepikir lagi. Sekarang gimana caranya agar menantu dan cucu saya dapat cepat sembuh. Saya kasihan lihat menantu saya yang selalu telpon tanya kabar anaknya, dia baru selesai di operasi, itu juga alasan kenapa saya selalu ingin masuk ke ruang Perinatologi itu, tapi keadaannya, demi steril kita gak boleh bebas masuk, makanya saya rutin tanya perawat, gimana keadaan si dedek,” katanya.

Lanjutnya, lebaran nanti, anak-anaknya telah merencanakan untuk ramai-ramai ke Adam Malik. “Anak saya yang di Medan sudah disini, yang di Sorek besok baru pulang dan mau nyusul kemari juga. Anak saya yang pertama kebetulan mertuanya di Medan, jadi nanti mereka rayakan Lebaran di Medan sekalian ke sini. Rame-rame nanti kemarilah, rayakan lebaran di Rumah Sakit aja. Percaya saja semua maslah pasti ada hikmahnya,” katanya. (*)

Rumah Sakit Umum Pusat H Adam Malik (RSUD-HAM) terlihat sepi, banyak pasien yang memilih pulang untuk dapat bersilaturahmi dan berkumpul dengan keluarganya.

Puput Julianti Damanik, Medan

RSUP: Suasana bagian depan  Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan.//TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
RSUP: Suasana bagian depan Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan.//TRIADI WIBOWO/SUMUT POS

Namun ada juga pasien atau keluarga pasien yang tetap memilih untuk terus berada di RS karena kondisi yang tidak memungkinkan untuk dibawa pulang. Ia adalah Nurainun Manurung (58) wajahnya terlihat sayu, tak banyak yang dapat ia lakukan di RS milik pemerintah itu. Sebentar ia duduk, merebahkan diri di karpet kecil di selasar depan ruang Perinatologi, Rindu B Anak dan sebentar ia jalan ke depan ruang tempat cucunya dirawat. Pihak dokter tidak mengijinkannya masuk, ia hanya bisa menanyakan kondisi cucunya kepada dokter dan perawat. Tidak banyak, ia hanya ingin membawa cucunya pulang dan merayakan Lebaran di kampung halaman, Tanjung Balai.

Sudah tiga hari Nurainun berada di RSUP HAM, tidak ada yang menemaninya, anak dan suaminya harus tinggal di RSU Tanjung Balai untuk menjaga menantunya yang baru saja melahirkan, Endang Lestari Panjaitan sedangkan dia harus ke RSUP Adam Malik menemani sang cucu. “Cucu saya lahir Jumat malam kemarin, tanggal 2. Dia cucu keempat tapi cucu laki-laki yang pertama dan dari anak saya laki-laki satu-satunya. Makanya ini memang sudah jadi tanggung jawab kami dari pihak laki-laki, makanya saya sudah ikhlas kalau lebaran nanti saya harus berada di RS,”katanya.

Meskipun sudah ikhlas,namun air mata kesedihan tak dapat ia tahan. Apalagi saat anaknya, yang sudah libur kerja datang untuk menemaninya di RS seraya mengingatkan tentang meriahnya lebaran tahun lalu di rumahnya. “Anak saya kebetulan sudah libur, dia kerja di Medan sebagai PRT, semalam sore dia kemari nemani saya. Saya sedih apalagi kalau dia bilang, ‘Mak, kalau udah H-2 Lebaran gini kita biasanya buat kue sama bersihkan rumah, sekarang malah di RS,’ begitu katanya,” ujarnya sedih.

Tambahnya, cucu dari anak keduanya, Syahrial Anwar, saat ini sedang mendapatkan perawatan intensif dan berada di ruang Perinatologi. “Cucu saya terpaksa langsung dirujuk ke sini karena saat melahirkan ketuban ibunya pecah dan terhirup atau terminumnya. Makanya kalau itu tidak cepat dikeluarkan akan bahaya bagi kesehatannya. Begitu lahir, makanya dibawa ke sini agar cepat ditangani kasian cucu saya,” ujarnya.

Demi kesembuhan cucunya, tambahnya ia rela kalau saat Lebaran nanti harus merayakannya di RS dan berpisah dari suami dan anaknya. “Anak saya empat, perempuan tiga dan laki-laki satu, yang perempuan ada yang kerja di Medan ada juga yang di Sorek, biasanya kalau lebaran mereka semua pulang, kita sama-sama rayakan lebaran dirumah. Tapi tahun ini kita sudah ikhlas, meskipun sebenarnya berat,” katanya sembari mengeluarkan air mata.

Baju baru, tempat kue baru, gorden baru, kue lebaran dan berbagai hidangan dan tampilan khas lebaran sudah tidak lagi menjadi pikiran. Saat ini, keluarga fokus dengan kesembuhan menantu dan cucu laki-lakinya. “Sudah tidak kepikiran lagilah, baju baru, buat kue, bersih-bersih rumah sudah gak ada tepikir lagi. Sekarang gimana caranya agar menantu dan cucu saya dapat cepat sembuh. Saya kasihan lihat menantu saya yang selalu telpon tanya kabar anaknya, dia baru selesai di operasi, itu juga alasan kenapa saya selalu ingin masuk ke ruang Perinatologi itu, tapi keadaannya, demi steril kita gak boleh bebas masuk, makanya saya rutin tanya perawat, gimana keadaan si dedek,” katanya.

Lanjutnya, lebaran nanti, anak-anaknya telah merencanakan untuk ramai-ramai ke Adam Malik. “Anak saya yang di Medan sudah disini, yang di Sorek besok baru pulang dan mau nyusul kemari juga. Anak saya yang pertama kebetulan mertuanya di Medan, jadi nanti mereka rayakan Lebaran di Medan sekalian ke sini. Rame-rame nanti kemarilah, rayakan lebaran di Rumah Sakit aja. Percaya saja semua maslah pasti ada hikmahnya,” katanya. (*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/