27.8 C
Medan
Monday, May 20, 2024

Kapal Mutiara Tenggelam Dihantam Badai

BELAWAN- Kecelakaan kapal kembali lagi terjadi. Kali ini menimpa kapal Mutiara jenis pukat teri asal Gudang Kelong atau PT SSS Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan (PPSB). Kapal tersebut karam karena dihantam badai di seputaran kawasan Pulau Berhala.

Keterangan yang dihimpun menyebutkan kapal Mutiara berangkat dari Gabion Minggu (5/9) sore. Setelah sampai di kawasan Pulau Berhala, kapal yang dimuati oleh 20 orang ABK tersebut mulai menebar jala. Pada saat menebar jala Minggu (5/9) dinihari, badai disertai gelombang tinggi langsung menghantam kapal hingga mengakibatkan kapal karam.
Anak buah kapal yang berjumlah 20 orang akhirnya terjun ke laut dan mencoba meminta pertolongan. Namun, kapal mereka langsung tenggelam karena gelombang tinggi. Untungnya, tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan kapal tersebut karena nelayan lainnya yang ikut mencari ikan di seputaran Pulau Berhala langsung menolong.

Ketua HNSI Kota Medan, Zulfahri Siagian mengatakan pihaknya masih mengupayakan untuk melakukan evakuasi penyelamatan terhadap korban-korban. “20 ABK sudah ditolong oleh kapal ikan yang mencari ikan di lokasi tenggelammnya kapal tersebut,” ujarnya.

Lebih lanjut, dia menambahkan bahwa saat ini sedang musim badai laut dan gelombang tinggi melanda perairan Selat Malaka. “Banyak kapal ikan di Gabion tidak melaut akibat cuaca buruk, namun apabila mereka tidak pergi melaut mereka tidak bisa menghidupi keluarga mereka,” tambahnya.

Sementara itu, pemilik gudang, Oku mengatakan langsung menurunkan dua kapal untuk membantu menyelamatkan 20 orang ABK dan menarik kapal yang karam tersebut. “Kami sudah menurunkan dua kapal untuk membantu agar kapal yang karam bisa ditarik dan 20 orang ABK,” katanya. (mag-11)

BELAWAN- Kecelakaan kapal kembali lagi terjadi. Kali ini menimpa kapal Mutiara jenis pukat teri asal Gudang Kelong atau PT SSS Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan (PPSB). Kapal tersebut karam karena dihantam badai di seputaran kawasan Pulau Berhala.

Keterangan yang dihimpun menyebutkan kapal Mutiara berangkat dari Gabion Minggu (5/9) sore. Setelah sampai di kawasan Pulau Berhala, kapal yang dimuati oleh 20 orang ABK tersebut mulai menebar jala. Pada saat menebar jala Minggu (5/9) dinihari, badai disertai gelombang tinggi langsung menghantam kapal hingga mengakibatkan kapal karam.
Anak buah kapal yang berjumlah 20 orang akhirnya terjun ke laut dan mencoba meminta pertolongan. Namun, kapal mereka langsung tenggelam karena gelombang tinggi. Untungnya, tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan kapal tersebut karena nelayan lainnya yang ikut mencari ikan di seputaran Pulau Berhala langsung menolong.

Ketua HNSI Kota Medan, Zulfahri Siagian mengatakan pihaknya masih mengupayakan untuk melakukan evakuasi penyelamatan terhadap korban-korban. “20 ABK sudah ditolong oleh kapal ikan yang mencari ikan di lokasi tenggelammnya kapal tersebut,” ujarnya.

Lebih lanjut, dia menambahkan bahwa saat ini sedang musim badai laut dan gelombang tinggi melanda perairan Selat Malaka. “Banyak kapal ikan di Gabion tidak melaut akibat cuaca buruk, namun apabila mereka tidak pergi melaut mereka tidak bisa menghidupi keluarga mereka,” tambahnya.

Sementara itu, pemilik gudang, Oku mengatakan langsung menurunkan dua kapal untuk membantu menyelamatkan 20 orang ABK dan menarik kapal yang karam tersebut. “Kami sudah menurunkan dua kapal untuk membantu agar kapal yang karam bisa ditarik dan 20 orang ABK,” katanya. (mag-11)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/