26.7 C
Medan
Sunday, May 12, 2024

PAD Dishub tak Capai Target

MEDAN- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Medan menuding telah terjadi kebocoran Pendapatan Asli Daerah (PAD) miliaran rupiah di Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Medan. Sehingga realisasi target PAD pada 2011 di dinas ini sangat mengecewakan.

Kebocoran PAD paling besar dari sektor parkir yang diduga akibat kelalaian dan ulah oknum yang bermain dari tagihan sejumlah perolehan retribusi, khususnya parkir. Hal ini dijelaskan Ketua Komisi D DPRD Medan, Parlaungan Simangungsong ketika melakukan rapat realisasi penggunaan anggaran Tahun 2011 Dinas Perhubungan Kota Medan Triwulan IV di kantor dewan, kemarinn
“Seperti yang dipaparkan Dinas Perhubungan yang diwakili Iswar, menyebutkan kalau dari Rp47,3 miliar target PAD Dinas Perhubungan Kota Medan pada 2011, ternyata terhitung sampai 14 Desember 2011, target tersebut baru terealisasi Rp20,7 miliar atau sekitar 43 persen,” kata Parlaungan.

Sedangkan khusus retribusi parkir, dari target PAD sekitar Rp12 miliar lebih, baru terealisasi hanya sekitar Rp10 miliar lebih. Pencapaian target ini diyakini tak terealisasi mengingat waktu tinggal hanya 15 hari lagi. Padahal tahun lalu, realisasi PAD sekitar Rp23 miliar dan khusus parkir terealisasi sekitar Rp13,5 miliar.

“Mendengar penjelasan ini, seluruh anggota Komisi D kesal serta menuding kinerja Dinas Perhubungan Kota Medan lemah dan bobrok. Kalangan dewan meminta Wali Kota Medan Rahudman Harahap agar melakukan evaluasi terhadap kinerja Kadis Perhubungan Armansyah alias Bob beserta sejumlah stafnya,” cetusnya.

Parlaungan Simangunsong memutuskan hasil rapat agar dilakukan audit terhadap perolehan retribusi. Bahkan, Dinas Perhubungan diminta supaya memberikan data akurat, berapa SK SPT yang mengutip parkir dan daerah mana saja. “Kalau memang Dishub tidak mampu mengelola parkir dengan baik perlu dikaji agar masalah parkir dapat dikontrakkan ke pihak ke tiga untuk peningkatan PAD,” pintanya.

Sekretaris Komisi D, Muslim Maksum menyampaikan, minimnya perolehan PAD patut dipertanyakan. “Kita heran, kenapa retribusi dari sector parkir tidak dapat memenuhi target sementara kendaraan di Medan terus bertambah bahkan setoran yang dikenakan Dishub ke pengamat parkir juga bertambah. Kenapa retribusi malah menurun, ada apa ini,” tegas Muslim.

Anggota lainnya, Budiman panjaitan mengharapkan Dinas Perhubungan Kota Medan dapat menjelaskan lebih tranparan dan mempertanggungjawabkan soal penurunan PAD di Dinas Perhubungan.” Dalam hal peningkatan PAD, dewan siap memberikan masukan dan jika ada masalah siap memback-up demi kepentingan masyarakat umum,” bebernya.

Sementara Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan Armansyah Lubis menunjukkan sikap tak bersahabat terhadap wartawan koran ini saat hendak dikonfirmasi usai apel bersama di halaman Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Medan, Jumat (6/1).

“Kalaian itu, jangan mencari kesalahan orang saja. Cari kebaikan orang, jangan hanya ada sedikit salah paham, kalain seperti ini. Nampaknya kalian sudah tidak mau berkawan lagi ya,” kata Armansyah dengan nada keras sambil menghisap rokoknya.

Dikatakannya, tak ada yang bisa mengintervensi dirinya selain Wali Kota Medan Rahudman Harahap. “Pimpinan saya hanya Wali Kota, jadi kalau kalian mau membanatai aku, silahkan saja, saya tidak perduli,” ujarnya lagi.

Meski sudah diajak berbicara lembut, Armansyah tetap tak mau dikonfirmasi. “Kalau untuk itu, saya no coment. Jangan kalian mencari kesalahan orang saja,” bebernya.(adl)

MEDAN- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Medan menuding telah terjadi kebocoran Pendapatan Asli Daerah (PAD) miliaran rupiah di Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Medan. Sehingga realisasi target PAD pada 2011 di dinas ini sangat mengecewakan.

Kebocoran PAD paling besar dari sektor parkir yang diduga akibat kelalaian dan ulah oknum yang bermain dari tagihan sejumlah perolehan retribusi, khususnya parkir. Hal ini dijelaskan Ketua Komisi D DPRD Medan, Parlaungan Simangungsong ketika melakukan rapat realisasi penggunaan anggaran Tahun 2011 Dinas Perhubungan Kota Medan Triwulan IV di kantor dewan, kemarinn
“Seperti yang dipaparkan Dinas Perhubungan yang diwakili Iswar, menyebutkan kalau dari Rp47,3 miliar target PAD Dinas Perhubungan Kota Medan pada 2011, ternyata terhitung sampai 14 Desember 2011, target tersebut baru terealisasi Rp20,7 miliar atau sekitar 43 persen,” kata Parlaungan.

Sedangkan khusus retribusi parkir, dari target PAD sekitar Rp12 miliar lebih, baru terealisasi hanya sekitar Rp10 miliar lebih. Pencapaian target ini diyakini tak terealisasi mengingat waktu tinggal hanya 15 hari lagi. Padahal tahun lalu, realisasi PAD sekitar Rp23 miliar dan khusus parkir terealisasi sekitar Rp13,5 miliar.

“Mendengar penjelasan ini, seluruh anggota Komisi D kesal serta menuding kinerja Dinas Perhubungan Kota Medan lemah dan bobrok. Kalangan dewan meminta Wali Kota Medan Rahudman Harahap agar melakukan evaluasi terhadap kinerja Kadis Perhubungan Armansyah alias Bob beserta sejumlah stafnya,” cetusnya.

Parlaungan Simangunsong memutuskan hasil rapat agar dilakukan audit terhadap perolehan retribusi. Bahkan, Dinas Perhubungan diminta supaya memberikan data akurat, berapa SK SPT yang mengutip parkir dan daerah mana saja. “Kalau memang Dishub tidak mampu mengelola parkir dengan baik perlu dikaji agar masalah parkir dapat dikontrakkan ke pihak ke tiga untuk peningkatan PAD,” pintanya.

Sekretaris Komisi D, Muslim Maksum menyampaikan, minimnya perolehan PAD patut dipertanyakan. “Kita heran, kenapa retribusi dari sector parkir tidak dapat memenuhi target sementara kendaraan di Medan terus bertambah bahkan setoran yang dikenakan Dishub ke pengamat parkir juga bertambah. Kenapa retribusi malah menurun, ada apa ini,” tegas Muslim.

Anggota lainnya, Budiman panjaitan mengharapkan Dinas Perhubungan Kota Medan dapat menjelaskan lebih tranparan dan mempertanggungjawabkan soal penurunan PAD di Dinas Perhubungan.” Dalam hal peningkatan PAD, dewan siap memberikan masukan dan jika ada masalah siap memback-up demi kepentingan masyarakat umum,” bebernya.

Sementara Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan Armansyah Lubis menunjukkan sikap tak bersahabat terhadap wartawan koran ini saat hendak dikonfirmasi usai apel bersama di halaman Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Medan, Jumat (6/1).

“Kalaian itu, jangan mencari kesalahan orang saja. Cari kebaikan orang, jangan hanya ada sedikit salah paham, kalain seperti ini. Nampaknya kalian sudah tidak mau berkawan lagi ya,” kata Armansyah dengan nada keras sambil menghisap rokoknya.

Dikatakannya, tak ada yang bisa mengintervensi dirinya selain Wali Kota Medan Rahudman Harahap. “Pimpinan saya hanya Wali Kota, jadi kalau kalian mau membanatai aku, silahkan saja, saya tidak perduli,” ujarnya lagi.

Meski sudah diajak berbicara lembut, Armansyah tetap tak mau dikonfirmasi. “Kalau untuk itu, saya no coment. Jangan kalian mencari kesalahan orang saja,” bebernya.(adl)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/