32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Wah… Ada TPL & Lonsum di Panama Papers

Foto: Sumut Pos Kantor PT London Sumatera (Lonsum) Indonesia, di Medan.
Foto: Sumut Pos
Kantor PT London Sumatera (Lonsum) Indonesia, di Medan.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Skandal Panama Papers memunculkan dokumen lain yang disebut Offshore Leaks alias bocoran penghindar pajak. Yang mengejutkan, dari hasil pelacakan Sumut Pos di website offshoreleaks.icij.org, muncul nama perusahaan tersohor yang beroperasi di Sumut, yakni PT Toba Pulp Lestari Tbk (TPL) dan PT PP London Sumatera Indonesia, Tbk (Lonsum).

Baik Panama Papers dan Offshore Leaks adalah paket dokumen rahasia yang dibongkar oleh International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ), jejaring wartawan investigasi lintas negara.

Dalam dokumen Offshore Leaks yang ramai pada 2013, ada 2.961 orang Indonesia yang terdaftar dalam 23 perusahaan. Dokumen Panama bocor dari kantor firma hukum Mossack Fonseca di Panama, sedangkan data Offshore Leaks berasal dari firma Portcullis TrustNet di Singapura dan Commonwealth Trust Ltd di British Virgin Island.

Pada April 2013, setelah ICIJ pertama kali mempublikasikan laporan berjudul ‘Offshore Leaks’ mengenai kebocoran dokumen rahasia di British Virgin Islands dan Singapura, sejumlah klien Mossack Fonseca menulis email, meminta jaminan dari perusahaan itu bahwa rahasia mereka bakal aman dari kebocoran.

Dari daftar data perusahaan dan perorangan di offshoreleaks.icij.org, disebutkan PT Toba Pulp Lestari, Tbk terhubung dengan sebuah perusahaan pemegang saham bernama Asian Forestry Investment Limited. Keduanya resmi menjalin sejoli dalam hubungan bisnis pada 23 April 2001. Ada pun PT PP London Sumatera Indonesia, Tbk terhubung dengan Mansfield Group Ltd yang bertindak sebagai master client (perekrut klien) dan shareholder (pemegang saham).

Saat dikonfirmasi Sumut Pos, Rabu (6/4), pihak TPL maupun Lonsum, terkejut dengan temuan adanya nama perusahaan mereka di dalam dokumen yang menghebohkan dunia belakangan. Pihak perusahaan enggan mengomentari lebih jauh soal masuknya mereka di dalam daftar tersebut.

Humas TPL, Chairuddin Pasaribu, mengaku belum tahu bahwa nama perusahaannya masuk daftar hitam dari Panama Papers tersebut. Meskipun begitu, dirinya sempat meminta kepada Sumut Pos untuk memberitahukan alamat atau link yang bisa membuktikan bahwa nama perusahaan bubur kertas itu ada. “Saya belum tahu,” ujar Chairuddin di kantornya, Rabu (6/4).

Saat meminta alamat website kepada Sumut Pos, dirinya sempat menyebutkan tidak melihat ada nama TPL dalam daftar tersebut. Namun setelah dijelaskan lebih lanjut, akhirnya ia mengaku melihat ada nama perusahaannya di daftar tersebut. Dimintai komentarnya, Chairuddin mengaku belum bisa berbicara apa pun tentang persoalan ini.

Humas Lonsum, Ikramah Anwar, mengatakan pihaknya belum mengetahui adanya persoalan yang telah menghebohkan dunia ini. Dia juga sempat meminta agar diberikan informasi link adanya nama Lonsum pada daftar yang masuk Panama Papers tersebut.

“Boleh saya minta keterangannya (link), mas?” pintanya. Ikramah menyebutkan dirinya yang berkantor di Sumut belum tahu persis kebenaran dari informasi tersebut. Apakah apa yang tertulis dalam dokumen itu benar atau tidak. Apalagi untuk corporate move atau corporate action, Ikramah mengaku, tak punya otoritas untuk memberikan komentar. “Kalau soal seperti ini bukan otoritas kita. Maaf ya, mas,” katanya. (bal/dik)

Foto: Sumut Pos Kantor PT London Sumatera (Lonsum) Indonesia, di Medan.
Foto: Sumut Pos
Kantor PT London Sumatera (Lonsum) Indonesia, di Medan.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Skandal Panama Papers memunculkan dokumen lain yang disebut Offshore Leaks alias bocoran penghindar pajak. Yang mengejutkan, dari hasil pelacakan Sumut Pos di website offshoreleaks.icij.org, muncul nama perusahaan tersohor yang beroperasi di Sumut, yakni PT Toba Pulp Lestari Tbk (TPL) dan PT PP London Sumatera Indonesia, Tbk (Lonsum).

Baik Panama Papers dan Offshore Leaks adalah paket dokumen rahasia yang dibongkar oleh International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ), jejaring wartawan investigasi lintas negara.

Dalam dokumen Offshore Leaks yang ramai pada 2013, ada 2.961 orang Indonesia yang terdaftar dalam 23 perusahaan. Dokumen Panama bocor dari kantor firma hukum Mossack Fonseca di Panama, sedangkan data Offshore Leaks berasal dari firma Portcullis TrustNet di Singapura dan Commonwealth Trust Ltd di British Virgin Island.

Pada April 2013, setelah ICIJ pertama kali mempublikasikan laporan berjudul ‘Offshore Leaks’ mengenai kebocoran dokumen rahasia di British Virgin Islands dan Singapura, sejumlah klien Mossack Fonseca menulis email, meminta jaminan dari perusahaan itu bahwa rahasia mereka bakal aman dari kebocoran.

Dari daftar data perusahaan dan perorangan di offshoreleaks.icij.org, disebutkan PT Toba Pulp Lestari, Tbk terhubung dengan sebuah perusahaan pemegang saham bernama Asian Forestry Investment Limited. Keduanya resmi menjalin sejoli dalam hubungan bisnis pada 23 April 2001. Ada pun PT PP London Sumatera Indonesia, Tbk terhubung dengan Mansfield Group Ltd yang bertindak sebagai master client (perekrut klien) dan shareholder (pemegang saham).

Saat dikonfirmasi Sumut Pos, Rabu (6/4), pihak TPL maupun Lonsum, terkejut dengan temuan adanya nama perusahaan mereka di dalam dokumen yang menghebohkan dunia belakangan. Pihak perusahaan enggan mengomentari lebih jauh soal masuknya mereka di dalam daftar tersebut.

Humas TPL, Chairuddin Pasaribu, mengaku belum tahu bahwa nama perusahaannya masuk daftar hitam dari Panama Papers tersebut. Meskipun begitu, dirinya sempat meminta kepada Sumut Pos untuk memberitahukan alamat atau link yang bisa membuktikan bahwa nama perusahaan bubur kertas itu ada. “Saya belum tahu,” ujar Chairuddin di kantornya, Rabu (6/4).

Saat meminta alamat website kepada Sumut Pos, dirinya sempat menyebutkan tidak melihat ada nama TPL dalam daftar tersebut. Namun setelah dijelaskan lebih lanjut, akhirnya ia mengaku melihat ada nama perusahaannya di daftar tersebut. Dimintai komentarnya, Chairuddin mengaku belum bisa berbicara apa pun tentang persoalan ini.

Humas Lonsum, Ikramah Anwar, mengatakan pihaknya belum mengetahui adanya persoalan yang telah menghebohkan dunia ini. Dia juga sempat meminta agar diberikan informasi link adanya nama Lonsum pada daftar yang masuk Panama Papers tersebut.

“Boleh saya minta keterangannya (link), mas?” pintanya. Ikramah menyebutkan dirinya yang berkantor di Sumut belum tahu persis kebenaran dari informasi tersebut. Apakah apa yang tertulis dalam dokumen itu benar atau tidak. Apalagi untuk corporate move atau corporate action, Ikramah mengaku, tak punya otoritas untuk memberikan komentar. “Kalau soal seperti ini bukan otoritas kita. Maaf ya, mas,” katanya. (bal/dik)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/