26.7 C
Medan
Tuesday, April 30, 2024

Angin Kencang, Nelayan Belawan Pilih Tambatkan Kapal

TAK MELAUT: Kapal nelayan bersandar di dermaga Gabion Belawan Medan akibat nelayan tak melaut karena angin kencang.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Cuaca buruk kembali melanda kawasan pesisir pantai Sumatera. Akibatnya, nelayan di Utara Medan dan Hamparan Perak, takut melaut.

Pasalnya, hembusan angin kencang bisa memicu terjadinya ombak tinggi.

M.Husni (38), buruh nelayan di Gabion, Belawan menuturkan, kapal ikan milik pengusaha tempatnya bekerja, terpaksa harus menunda keberangkatan disebabkan cuaca di laut sedang tidak bersahabat.

“Semestinya siang ini (Sabtu) berangkat melaut. Tapi, tadi dibilang tekong ditunda karena angin kencang,” ungkapnya, Sabtu (6/5).

Sepekan terakhir, kata Husni, angin di perairan memang berhembus kencang. Apalagi pada malam hari. Kondisi itu terkadang memaksa para nelayan yang berada di laut, sulit mendapatkan ikan.

“Jika sudah di laut, mau pulang tanpa hasil jelas rugi. Soalnya biaya operasional banyak habis,” sebut Husni, kepada Sumut Pos.

Kasi Analisis dan Data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Maritim Belawan, M Rizky meminta nelayan mewaspadai potensi terjadinya angin kencang di tengah laut.

“Diimbau agar kapal ikan terutama nelayan tradisional, mewaspadai potensi terjadinya angin kencang, karena dapat memicu naiknya gelombang laut,” terangnya. (rul/yaa)

TAK MELAUT: Kapal nelayan bersandar di dermaga Gabion Belawan Medan akibat nelayan tak melaut karena angin kencang.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Cuaca buruk kembali melanda kawasan pesisir pantai Sumatera. Akibatnya, nelayan di Utara Medan dan Hamparan Perak, takut melaut.

Pasalnya, hembusan angin kencang bisa memicu terjadinya ombak tinggi.

M.Husni (38), buruh nelayan di Gabion, Belawan menuturkan, kapal ikan milik pengusaha tempatnya bekerja, terpaksa harus menunda keberangkatan disebabkan cuaca di laut sedang tidak bersahabat.

“Semestinya siang ini (Sabtu) berangkat melaut. Tapi, tadi dibilang tekong ditunda karena angin kencang,” ungkapnya, Sabtu (6/5).

Sepekan terakhir, kata Husni, angin di perairan memang berhembus kencang. Apalagi pada malam hari. Kondisi itu terkadang memaksa para nelayan yang berada di laut, sulit mendapatkan ikan.

“Jika sudah di laut, mau pulang tanpa hasil jelas rugi. Soalnya biaya operasional banyak habis,” sebut Husni, kepada Sumut Pos.

Kasi Analisis dan Data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Maritim Belawan, M Rizky meminta nelayan mewaspadai potensi terjadinya angin kencang di tengah laut.

“Diimbau agar kapal ikan terutama nelayan tradisional, mewaspadai potensi terjadinya angin kencang, karena dapat memicu naiknya gelombang laut,” terangnya. (rul/yaa)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/