Diceritakan Faisal, korban sehari-harinya bekerja di salah satu gerai kosmetik Plaza Millenium Medan. Perempuan ini diketahui genap berusia 21 tahun, tepat 14 Mei kemarin.
Sementara, sepupu korban, Robi (31) mengatakan, korban membawa sepeda motor Honda Scoopy BK 5875 ABM milik Toni. Toni tidak lain adalah sepupu korban lainnya.
“Polisi sempat datang kerumah dan menanyakan apakah benar ini STNK atas nama Toni,” kata Robi menirukan Faisal, mertuanya.
Diceritakan Robi, mertuanya itu sempat bertanya pada Toni, apakah benar STNK kendaraan itu miliknya. Toni pun mengiyakan dan mengatakan bahwa kendaraan memang dibawa oleh korban untuk bekerja.
“Hp Rika sempat ditelepon dan aktif. Tapi saat dihubungi kedua kalinya, HP Rika sudah tidak aktif,” kata Robi saat di RS Bhayangkara.
Diketahui, Rika tinggal di rumah pamannya di Marelan. Sementara, orangtuanya tinggal di Tanjungmorawa.
Rika seorang perempuan Tionghoa beragama Islam. Menurut cerita Faisal, orangtuanya seorang mualaf.
Rencananya, mayat Rika disemayamkan ke rumah neneknya di Jalan Tangguk Bongkar 9. (dvs/ala)
Diceritakan Faisal, korban sehari-harinya bekerja di salah satu gerai kosmetik Plaza Millenium Medan. Perempuan ini diketahui genap berusia 21 tahun, tepat 14 Mei kemarin.
Sementara, sepupu korban, Robi (31) mengatakan, korban membawa sepeda motor Honda Scoopy BK 5875 ABM milik Toni. Toni tidak lain adalah sepupu korban lainnya.
“Polisi sempat datang kerumah dan menanyakan apakah benar ini STNK atas nama Toni,” kata Robi menirukan Faisal, mertuanya.
Diceritakan Robi, mertuanya itu sempat bertanya pada Toni, apakah benar STNK kendaraan itu miliknya. Toni pun mengiyakan dan mengatakan bahwa kendaraan memang dibawa oleh korban untuk bekerja.
“Hp Rika sempat ditelepon dan aktif. Tapi saat dihubungi kedua kalinya, HP Rika sudah tidak aktif,” kata Robi saat di RS Bhayangkara.