32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Tingkat Keterisian di Rumah Sakit di Medan dan Sumut Meningkat, BOR PasienCovid Capai 40 Persen

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tingkat okupansi tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) untuk pasien Covid-19 di rumah sakit di Kota Medan mengalami peningkatan. Saat ini, BOR isolasi dan ICU Covid-19 mencapai 40 persen lebih.

TINJAU: Kapoldasu, Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak saat meninjau Gerai Vaksin Presisi, Selasa (6/7).dewi/Sumut pos.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Sumut, dr Nelly Fitriani mengungkapkan, selama dua minggu sebelumnya, tingkat keterisian tempat tidur isolasi Covid-19 tidak lebih dari 40 persen. Begitu juga dengan BOR ICU Covid-19, selama beberapa hari terakhir di bawah 40 persen.

“Berdasarkan data dari rumah sakit yang melaporkan pada Senin (5/7), rumah sakit di Kota Medan menunjukkan lonjakan BOR yang signifikan. BOR isolasi Medan mencapai 45,26 persen dan BOR ICU Medan 40,53 persen. Padahal, selama dua minggu terakhir BOR isolasi tak sampai 40 persen. Sedangkan beberapa hari terakhir, BOR ICU juga tak lebih dari 40 persen,” ungkap Nelly, Selasa (6/7).

Menurut Nelly, lonjakan BOR isolasi dan ICU Covid-19 di rumah sakit Kota Medan yang signifikan terjadi kemungkinan besar karena masyarakat masih abai terhadap protokol kesehatan. “Masih ada masyarakat yang tidak mengikuti imbauan pemerintah untuk selalu memakai masker saat keluar rumah, rajin mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas,” ujarnya.

Nelly menyebutkan, dari data yang dilaporkan juga, saat ini jumlah BOR isolasi Medan sebanyak 847 terpakai dari 1.799 yang tersedia. Sedangkan ICU berjumlah 76 yang terpakai dari 165 tersedia. “Di RSUP H Adam Malik, sebanyak 42 bed isolasi terpakai dari 127 yang tersedia dan 17 bed ICU terpakai dari 38. Kemudian, RSUD dr Pirngadi Medan 15 bed isolasi terpakai dari 70 tersedia dan 3 bed ICU terpakai dari 4 bed tersedia,” paparnya.

Untuk rumah sakit swasta, lanjut Nelly, RSU Santa Elisabeth Medan sebanyak 24 bed isolasi terpakai dari 48 yang tersedia dan 4 bed ICU terpakai dari 5 bed tersedia. Selanjutnya, RSU Mitra Sejati sebanyak 35 bed isolasi terpakai dari 84 bed tersedia dan 2 bed ICU terpakai dari 5 bed tersedia. Berikutnya, RSU Mitra Medika 10 bed isolasi terpakai dari 15 bed tersedia dan 2 bed ICU terpakai dari 2 bed tersedia. Lalu, RS Columbia Asia 55 bed isolasi terpakai dari 60 bed tersedia dan 1 bed ICU terpakai dari 4 bed tersedia.

Lebih lanjut Nelly mengatakan, kenaikan BOR isolasi dan ICU Covid-19 juga terjadi pada rumah sakit di kabupaten/kota wilayah Sumut. BOR isolasi Sumut mencapai 40,89 persen dan ICU 31,49 persen. Sebelumnya, BOR isolasi di bawah 40 persen dan ICU tak lebih dari 30 persen. “Tempat tidur isolasi Covid-19 di Sumut yang tersedia sebanyak 4.117 bed dan terpakai 1.627 bed. Sementara, ICU Covid-19 yang tersedia 375 bed dan terpakai 115 bed,” pungkasnya.

Sementara itu, berdasarkan data nasional, situasi Covid-19 di Indonesia memecahkan rekor ganda. Pada Selasa (6/7) menyentuh rekor tertinggi dengan 31.189 kasus. Dari angka tersebut, kasus terbanyak terjadi di DKI Jakarta. Sementara Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DKI Jakarta menyumbang angka kematian terbanyak. Kini total sudah 2.345.018 orang terinfeksi Covid-19.

Kasus Covid-19 di DKI Jakarta pada Selasa (6/7) menyumbang rekor tertinggi yakni 9.439 kasus. Paling fenomenal terjadi pada angka kematian. Dalam sehari ada 728 jiwa meninggal. Ini merupakan rekor jumlah kematian harian selama pandemi.

Angka kematian, Selasa (6/7) lebih tinggi dari Senin (5/7) yakni 558 jiwa, lebih tinggi dari Minggu (4/7) yakni 555 jiwa dalam sehari. Jumat (2) 539 jiwa meninggal dunia. Lalu Kamis (1/7) sebanyak 504 jiwa.

Angka kematian mencapai rekor tertinggi selama pandemi seiring dengan angka ketersediaan tempat tidur (BOR) di RS yang semakin penuh. Jawa Tengah mencatatkan kematian paling tinggi sebanyak 232 jiwa sehari. DKI Jakarta 137 jiwa. Jawa Timur 122 jiwa.

Angka kematian tak bisa dibendung sebab pasien sulit mendapatkan layanan fasilitas kesehatan karena BOR RS kian penuh. Apalagi saat ini tantangannya semakin kritis dengan langkanya pasokan oksigen di sejumlah RS. Kasus aktif juga naik drastis yakni 14.598 kasus. Jumlah pasien aktif kini sebanyak 324.597 orang. Ada 183.053 spesimen yang diperiksa. Dan, ada total 136.765 orang yang diperiksa dengan metode TCM, PCR, dan antigen. Angka positivity rate mencapai 22,80 persen.

Sebaran positif harian tertinggi terjadi di DKI Jakarta 9.439 kasus. Jawa Barat 7.239 kasus. Jawa Tengah 4.048 kasus. Jawa Timur 1.808 kasus. Jogjakarta 1.386 kasus. Pasien sembuh harian bertambah 15.863 orang. Paling banyak kasus sembuh terjadi di DKI Jakarta sebanyak 6.100 orang. Dan total angka kesembuhan saat ini sebanyak 1.958.553 orang. Sudah 510 kabupaten kota terdampak Covid-19. Tak ada provinsi di bawah 10 kasus. Dan tak ada satupun provinsi dengan nol kasus.

Gerai Vaksin Presisi, 3.039 Warga Sumut Divaksi Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Kapolda) Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak telah menginstruksikan kepada seluruh jajaran di Polres dan Polsek untuk membuka Gerai Vaksin Presisi guna memfasilitasi masyarakat yang belum disuntik vaksin Covid-19, Selasa (6/7).

Kapolda sumut melalui Kabid Humas, Kombes Hadi Wahyudi mengatakan, bahwa Polres dan Polsek jajaran Sudah menindaklanjuti pembuatan Gerai Vaksin Presisi tersebut.

“Polda sumut menindaklanjuti Perintah Bapak Kapolri telah mendirikan 41 gerai, terdiri dari 23 gerai Polres, 17 gerai Polsek dan 1 gerai Faskes dengan jumlah warga yang telah divaksin sebanyak 3.039 orang,” kata Hadi.

Mantan Wadirlantas Kalteng ini mengungkapkan, gerai Presisi tersebut tidak dipungut biaya atau gratis bagi masyarakat yang ingin mendapatkan suntikan vaksin Covid-19.

Selain itu, kata Hadi, gerai vaksin Presisi juga berlaku untuk seluruh elemen masyarakat tanpa syarat domisili. Dengan kata lain, warga yang beralamat di manapun di KTP dipersilakan datang ke kantor polisi terdekat.”Masyarakat silakan datang yang belum vaksin cukup bawa KTP saja. KTP se-Indonesia,” ujarnya.

Menurutnya, gerai Vaksin Presisi didirikan sebagai upaya mempertahankan kemampuan vaksinasi satu hari sejuta demi terwujudnya Herd Immunity. Polda Sumut sendiri telah mewujudkan program sehari satu juta vaksin pada 26 Juni 2021 lalu menjelang Hari Bhayangkara ke-75, dan sekarang terus ditindaklanjuti.

“Gerai vaksin Presisi ini, sebagai upaya Polri dalam pertahankan kemampuan vaksinasi 1 juta per hari, serta meningkatkan target berikutnya,” pungkasnya.

Semenatara itu, Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Kapolda Sumut) Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak mengajak semua elemen masyarakat di Sumut terlibat aktif dalam vaksinasi. Hal itu disampaikannya kepada seluruh Kapolres jajaran sesaat setelah melakukan analisa dan evaluasi dengan Mabes Polri, Senin (5/7).

Panca mengajak mahasiswa dan civitas akademika, organisasi kemahasiswaan dan pemuda, Organisasi Masyarakat (Ormas) serta Pokdar Kamtibmas untuk terlibat lansung dalam akselerasi percepatan vaksinasi guna mencapai target hard immunity.

“Ajak civitas akademika, dari Universitas yang ada di daerah masing-masing, rekan-rekan dari Organisasi Kepemudaan, Pokdar Kamtibmas, mahasiswa dan elemen masyarakat lainnya untuk bisa terlibat langsung di dalam kegiatan akselerasi percepatan vaksinasi,” katanya.

Dengan begitu, lanjutnya, target pemerintah satu juta dosis vaksin per hari dapat segera tercapai serta dapat meningkatkan terget berikutnya dengan memperluas titik-titik vaksinasi massal baik melalui gerai atau lokasi yang lainnya.

“Untuk itu saya memerintahkan kepada para Kapolres terus berkoordinasi dan bersinergi dengan TNI dan Pemda untuk mengajak rekan-rekan dari mahasiswa, Ormas dan yang lainnya untuk ikut bergabung dalam akselerasi Vaksinasi,” tegasnya.

Panca juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran dan tenaga kesehatan yang telah bekerja keras tanpa mengenal hari libur untuk mengendalikan pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini melalui proses vaksinasi kepada masyarakat.

“Saya minta tetap jaga kesehatan, atur yang baik mekanisme vaksin agar masyarakat tetap terlayani. Namun begitu petugas tetap sehat. Saya memberikan dukungan penuh, kita bersama-sama menghadapi pandemi ini dengan kesabaran dan kerja keras, teruslah berbuat baik,” Pungkasnya. (ris/mag-1/jpg)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tingkat okupansi tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) untuk pasien Covid-19 di rumah sakit di Kota Medan mengalami peningkatan. Saat ini, BOR isolasi dan ICU Covid-19 mencapai 40 persen lebih.

TINJAU: Kapoldasu, Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak saat meninjau Gerai Vaksin Presisi, Selasa (6/7).dewi/Sumut pos.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Sumut, dr Nelly Fitriani mengungkapkan, selama dua minggu sebelumnya, tingkat keterisian tempat tidur isolasi Covid-19 tidak lebih dari 40 persen. Begitu juga dengan BOR ICU Covid-19, selama beberapa hari terakhir di bawah 40 persen.

“Berdasarkan data dari rumah sakit yang melaporkan pada Senin (5/7), rumah sakit di Kota Medan menunjukkan lonjakan BOR yang signifikan. BOR isolasi Medan mencapai 45,26 persen dan BOR ICU Medan 40,53 persen. Padahal, selama dua minggu terakhir BOR isolasi tak sampai 40 persen. Sedangkan beberapa hari terakhir, BOR ICU juga tak lebih dari 40 persen,” ungkap Nelly, Selasa (6/7).

Menurut Nelly, lonjakan BOR isolasi dan ICU Covid-19 di rumah sakit Kota Medan yang signifikan terjadi kemungkinan besar karena masyarakat masih abai terhadap protokol kesehatan. “Masih ada masyarakat yang tidak mengikuti imbauan pemerintah untuk selalu memakai masker saat keluar rumah, rajin mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas,” ujarnya.

Nelly menyebutkan, dari data yang dilaporkan juga, saat ini jumlah BOR isolasi Medan sebanyak 847 terpakai dari 1.799 yang tersedia. Sedangkan ICU berjumlah 76 yang terpakai dari 165 tersedia. “Di RSUP H Adam Malik, sebanyak 42 bed isolasi terpakai dari 127 yang tersedia dan 17 bed ICU terpakai dari 38. Kemudian, RSUD dr Pirngadi Medan 15 bed isolasi terpakai dari 70 tersedia dan 3 bed ICU terpakai dari 4 bed tersedia,” paparnya.

Untuk rumah sakit swasta, lanjut Nelly, RSU Santa Elisabeth Medan sebanyak 24 bed isolasi terpakai dari 48 yang tersedia dan 4 bed ICU terpakai dari 5 bed tersedia. Selanjutnya, RSU Mitra Sejati sebanyak 35 bed isolasi terpakai dari 84 bed tersedia dan 2 bed ICU terpakai dari 5 bed tersedia. Berikutnya, RSU Mitra Medika 10 bed isolasi terpakai dari 15 bed tersedia dan 2 bed ICU terpakai dari 2 bed tersedia. Lalu, RS Columbia Asia 55 bed isolasi terpakai dari 60 bed tersedia dan 1 bed ICU terpakai dari 4 bed tersedia.

Lebih lanjut Nelly mengatakan, kenaikan BOR isolasi dan ICU Covid-19 juga terjadi pada rumah sakit di kabupaten/kota wilayah Sumut. BOR isolasi Sumut mencapai 40,89 persen dan ICU 31,49 persen. Sebelumnya, BOR isolasi di bawah 40 persen dan ICU tak lebih dari 30 persen. “Tempat tidur isolasi Covid-19 di Sumut yang tersedia sebanyak 4.117 bed dan terpakai 1.627 bed. Sementara, ICU Covid-19 yang tersedia 375 bed dan terpakai 115 bed,” pungkasnya.

Sementara itu, berdasarkan data nasional, situasi Covid-19 di Indonesia memecahkan rekor ganda. Pada Selasa (6/7) menyentuh rekor tertinggi dengan 31.189 kasus. Dari angka tersebut, kasus terbanyak terjadi di DKI Jakarta. Sementara Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DKI Jakarta menyumbang angka kematian terbanyak. Kini total sudah 2.345.018 orang terinfeksi Covid-19.

Kasus Covid-19 di DKI Jakarta pada Selasa (6/7) menyumbang rekor tertinggi yakni 9.439 kasus. Paling fenomenal terjadi pada angka kematian. Dalam sehari ada 728 jiwa meninggal. Ini merupakan rekor jumlah kematian harian selama pandemi.

Angka kematian, Selasa (6/7) lebih tinggi dari Senin (5/7) yakni 558 jiwa, lebih tinggi dari Minggu (4/7) yakni 555 jiwa dalam sehari. Jumat (2) 539 jiwa meninggal dunia. Lalu Kamis (1/7) sebanyak 504 jiwa.

Angka kematian mencapai rekor tertinggi selama pandemi seiring dengan angka ketersediaan tempat tidur (BOR) di RS yang semakin penuh. Jawa Tengah mencatatkan kematian paling tinggi sebanyak 232 jiwa sehari. DKI Jakarta 137 jiwa. Jawa Timur 122 jiwa.

Angka kematian tak bisa dibendung sebab pasien sulit mendapatkan layanan fasilitas kesehatan karena BOR RS kian penuh. Apalagi saat ini tantangannya semakin kritis dengan langkanya pasokan oksigen di sejumlah RS. Kasus aktif juga naik drastis yakni 14.598 kasus. Jumlah pasien aktif kini sebanyak 324.597 orang. Ada 183.053 spesimen yang diperiksa. Dan, ada total 136.765 orang yang diperiksa dengan metode TCM, PCR, dan antigen. Angka positivity rate mencapai 22,80 persen.

Sebaran positif harian tertinggi terjadi di DKI Jakarta 9.439 kasus. Jawa Barat 7.239 kasus. Jawa Tengah 4.048 kasus. Jawa Timur 1.808 kasus. Jogjakarta 1.386 kasus. Pasien sembuh harian bertambah 15.863 orang. Paling banyak kasus sembuh terjadi di DKI Jakarta sebanyak 6.100 orang. Dan total angka kesembuhan saat ini sebanyak 1.958.553 orang. Sudah 510 kabupaten kota terdampak Covid-19. Tak ada provinsi di bawah 10 kasus. Dan tak ada satupun provinsi dengan nol kasus.

Gerai Vaksin Presisi, 3.039 Warga Sumut Divaksi Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Kapolda) Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak telah menginstruksikan kepada seluruh jajaran di Polres dan Polsek untuk membuka Gerai Vaksin Presisi guna memfasilitasi masyarakat yang belum disuntik vaksin Covid-19, Selasa (6/7).

Kapolda sumut melalui Kabid Humas, Kombes Hadi Wahyudi mengatakan, bahwa Polres dan Polsek jajaran Sudah menindaklanjuti pembuatan Gerai Vaksin Presisi tersebut.

“Polda sumut menindaklanjuti Perintah Bapak Kapolri telah mendirikan 41 gerai, terdiri dari 23 gerai Polres, 17 gerai Polsek dan 1 gerai Faskes dengan jumlah warga yang telah divaksin sebanyak 3.039 orang,” kata Hadi.

Mantan Wadirlantas Kalteng ini mengungkapkan, gerai Presisi tersebut tidak dipungut biaya atau gratis bagi masyarakat yang ingin mendapatkan suntikan vaksin Covid-19.

Selain itu, kata Hadi, gerai vaksin Presisi juga berlaku untuk seluruh elemen masyarakat tanpa syarat domisili. Dengan kata lain, warga yang beralamat di manapun di KTP dipersilakan datang ke kantor polisi terdekat.”Masyarakat silakan datang yang belum vaksin cukup bawa KTP saja. KTP se-Indonesia,” ujarnya.

Menurutnya, gerai Vaksin Presisi didirikan sebagai upaya mempertahankan kemampuan vaksinasi satu hari sejuta demi terwujudnya Herd Immunity. Polda Sumut sendiri telah mewujudkan program sehari satu juta vaksin pada 26 Juni 2021 lalu menjelang Hari Bhayangkara ke-75, dan sekarang terus ditindaklanjuti.

“Gerai vaksin Presisi ini, sebagai upaya Polri dalam pertahankan kemampuan vaksinasi 1 juta per hari, serta meningkatkan target berikutnya,” pungkasnya.

Semenatara itu, Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Kapolda Sumut) Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak mengajak semua elemen masyarakat di Sumut terlibat aktif dalam vaksinasi. Hal itu disampaikannya kepada seluruh Kapolres jajaran sesaat setelah melakukan analisa dan evaluasi dengan Mabes Polri, Senin (5/7).

Panca mengajak mahasiswa dan civitas akademika, organisasi kemahasiswaan dan pemuda, Organisasi Masyarakat (Ormas) serta Pokdar Kamtibmas untuk terlibat lansung dalam akselerasi percepatan vaksinasi guna mencapai target hard immunity.

“Ajak civitas akademika, dari Universitas yang ada di daerah masing-masing, rekan-rekan dari Organisasi Kepemudaan, Pokdar Kamtibmas, mahasiswa dan elemen masyarakat lainnya untuk bisa terlibat langsung di dalam kegiatan akselerasi percepatan vaksinasi,” katanya.

Dengan begitu, lanjutnya, target pemerintah satu juta dosis vaksin per hari dapat segera tercapai serta dapat meningkatkan terget berikutnya dengan memperluas titik-titik vaksinasi massal baik melalui gerai atau lokasi yang lainnya.

“Untuk itu saya memerintahkan kepada para Kapolres terus berkoordinasi dan bersinergi dengan TNI dan Pemda untuk mengajak rekan-rekan dari mahasiswa, Ormas dan yang lainnya untuk ikut bergabung dalam akselerasi Vaksinasi,” tegasnya.

Panca juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran dan tenaga kesehatan yang telah bekerja keras tanpa mengenal hari libur untuk mengendalikan pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini melalui proses vaksinasi kepada masyarakat.

“Saya minta tetap jaga kesehatan, atur yang baik mekanisme vaksin agar masyarakat tetap terlayani. Namun begitu petugas tetap sehat. Saya memberikan dukungan penuh, kita bersama-sama menghadapi pandemi ini dengan kesabaran dan kerja keras, teruslah berbuat baik,” Pungkasnya. (ris/mag-1/jpg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/