31.7 C
Medan
Sunday, May 5, 2024

Sungai Belawan Meluap, 155 Rumah Terendam Banjir di Medan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sejumlah wilayah di Kota Medan terendam banjir sejak Kamis (5/10/2023) malam hingga Jumat (6/10/2023) pagi. Setidaknya terdapat dua kecamatan yang terendam banjir, yakni Kecamatan Medan Helvetia dan Medan Sunggal. Banjir yang merendam permukiman warga tersebut terjadi akibat meluapnya Sungai Belawan.

“Banjir terjadi karena meluapnya Sungai Belawan. Ada dua kecamatan yang terdampak, yakni Kecamatan Medan Helvetia dan Medan Sunggal,” ucap Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan, Muhammad Husni kepada Sumut Pos, Jumat (6/10).

Dikatakan Husni, di Kecamatan Medan Helvetia, banjir terjadi di Kelurahan Cinta Damai, tepatnya di kawasan Jalan Pantai Barat lingkungan V dan Jalan Makmur Lingkungan IV.

“Total yang terdampak di Kecamatan Medan Helvetia ada 130 rumah, 130 KK dan 110 jiwa,” ujarnya.

Sementara di Kecamatan Medan Sunggal, sambung Husni, banjir merendam 25 rumah. Akibatnya, 30 KK dan 110 jiwa merasakan dampak dari banjir tersebut.

“Total rumah yang terendam di dua kecamatan itu, yakni 155 rumah, 160 KK dan 510 jiwa. Tidak ada korban jiwa,” katanya.

Diterangkan Husni, meskipun hujan di Kota Medan pada Kamis malam tidak turun dalam intensitas tinggi, namun permukaan air Sungai Belawan naik cukup signifikan hingga meluap ke permukiman warga.

Meluapnya Sungai Belawan disebut akibat intensitas hujan yang tinggi di kawasan pegunungan.

“Hujan intensitas tingginya justru di gunung, Sungai Belawan meluap karena hujan dari gunung,” ujarnya.

Namun, kata Husni, menurut pantauan tim BPBD Kota Medan di lapangan, kondisi ketinggian air mulai surut pada Jumat pagi. Meskipun begitu, masih ada sejumlah wilayah yang terendam meskipun ketinggian air terus berkurang.

“Ketinggian air sekitar selutut orang dewasa, tapi saat ini ketinggiannya terus menurun,” katanya.

Dalam kondisi tersebut, sambung Husni, tidak ada satupun warga yang di evakuasi dari tempat tinggalnya masing-masing. Warga memilih untuk tetap tinggal di rumah atau mengungsi ke rumah sanak saudara yang aman dari banjir namun posisinya tidak begitu jauh dari lokasi.

“Tidak ada yang dievakuasi, namun semua tetap kita pantau. Kita juga sudah siapkan posko di sekitar lokasi, petugas dari BPBD Medan juga terus berjaga-jaga dan memantau situasi disana,” pungkasnya. (map/ram)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sejumlah wilayah di Kota Medan terendam banjir sejak Kamis (5/10/2023) malam hingga Jumat (6/10/2023) pagi. Setidaknya terdapat dua kecamatan yang terendam banjir, yakni Kecamatan Medan Helvetia dan Medan Sunggal. Banjir yang merendam permukiman warga tersebut terjadi akibat meluapnya Sungai Belawan.

“Banjir terjadi karena meluapnya Sungai Belawan. Ada dua kecamatan yang terdampak, yakni Kecamatan Medan Helvetia dan Medan Sunggal,” ucap Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan, Muhammad Husni kepada Sumut Pos, Jumat (6/10).

Dikatakan Husni, di Kecamatan Medan Helvetia, banjir terjadi di Kelurahan Cinta Damai, tepatnya di kawasan Jalan Pantai Barat lingkungan V dan Jalan Makmur Lingkungan IV.

“Total yang terdampak di Kecamatan Medan Helvetia ada 130 rumah, 130 KK dan 110 jiwa,” ujarnya.

Sementara di Kecamatan Medan Sunggal, sambung Husni, banjir merendam 25 rumah. Akibatnya, 30 KK dan 110 jiwa merasakan dampak dari banjir tersebut.

“Total rumah yang terendam di dua kecamatan itu, yakni 155 rumah, 160 KK dan 510 jiwa. Tidak ada korban jiwa,” katanya.

Diterangkan Husni, meskipun hujan di Kota Medan pada Kamis malam tidak turun dalam intensitas tinggi, namun permukaan air Sungai Belawan naik cukup signifikan hingga meluap ke permukiman warga.

Meluapnya Sungai Belawan disebut akibat intensitas hujan yang tinggi di kawasan pegunungan.

“Hujan intensitas tingginya justru di gunung, Sungai Belawan meluap karena hujan dari gunung,” ujarnya.

Namun, kata Husni, menurut pantauan tim BPBD Kota Medan di lapangan, kondisi ketinggian air mulai surut pada Jumat pagi. Meskipun begitu, masih ada sejumlah wilayah yang terendam meskipun ketinggian air terus berkurang.

“Ketinggian air sekitar selutut orang dewasa, tapi saat ini ketinggiannya terus menurun,” katanya.

Dalam kondisi tersebut, sambung Husni, tidak ada satupun warga yang di evakuasi dari tempat tinggalnya masing-masing. Warga memilih untuk tetap tinggal di rumah atau mengungsi ke rumah sanak saudara yang aman dari banjir namun posisinya tidak begitu jauh dari lokasi.

“Tidak ada yang dievakuasi, namun semua tetap kita pantau. Kita juga sudah siapkan posko di sekitar lokasi, petugas dari BPBD Medan juga terus berjaga-jaga dan memantau situasi disana,” pungkasnya. (map/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/