30 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

Relokasi Pedagang Pasar Aksara di Eks RS Martondi

Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS Sejumlah pedagang merapikan dagangannya di pinggir Jalan Aksara Medan, Senin (21/11). Pedagang Aksara yang menjadi korban kebakaran, bersedia direlokasi.
Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
Sejumlah pedagang merapikan dagangannya di pinggir Jalan Aksara Medan. Pedagang Aksara yang menjadi korban kebakaran, bersedia direlokasi.

MEDAN, SUMUTPOS.CO  -Pemerintah Kota Medan memutuskan relokasi pedagang Pasar Aksara di bekas RS Martondi Jalan Letda Sudjono, Medan Tembung. Pemilihan opsi tersebut berdasarkan hasil rapat tertutup dengan pedagang Pasar Aksara di Balai Kota, Selasa (6/12).

Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setdako Medan, Qamarul Fattah mengatakan, pihaknya akan memberi batas waktu seminggu kepada pedagang untuk berdiskusi tentang perpindahan ke lokasi tersebut.”Bahwa Pemko Medan merencanakan relokasi itu di Eks RS Martondi. Bisa dibangun dua tahap separuh permanen dan satu lagi sementara. Luas lahan eks RS Martondi seluas 9.000 meter,” katanya.

Qamarul juga mengatakan, dengan luas sembilan ribu meter itu akan dapat menampung pedagang dari simpang Mandala. “Keputusan rapat itu coba kita beri waktu satu minggu berdiskusi dan berpikir kepada pedagang. Mereka akan ditampung di sana dan nantinya menetap,” katanya.

Ia menilai, masih membutuhkan banyak waktu untuk membangun kembali Pasar Aksara. Sebab, pihak PT Aksara Jaya Indah (AJI) belum ada rencana pembangunan pasar. “Sampai sekarang belum ada rencana oleh PT AJI,” katanya.

Saat disinggung penolakan pedagang pindah ke eks RS Martondi, Qamarul tak memberikan komentar. “Yang penting kita kasih waktu seminggu untuk pindah ke Martondi,” ujarnya usai rapat.

Di tempat yang sama, usai pertemuan dengan Pemko Medan, pihak pedagang Pasar Aksara menolak hasil rapat tersebut. Pedagang yang mewakili Persatuan Pedagang Pasar Aksara Korban Kebakaran, Muhammad Ringan Sinulingga mengungkapkan, Pemko Medan tak menerima masukan dari pedagang. “Tak perlu seminggu, dalam tiga hari ini kami siap putuskan kalau kami tidak menerima relokasi di eks RS Martondi,” ujarnya.

Ia mengatakan, pedagang akan tetap berjualan di badan jalan. Bahkan, pedagang tak takut jika dilakukan penertiban nantinya. “Pak Wakil bilang terserah kalian, mau gak mau. Hanya mengatakan opsinya tetap ke eks RS Martondi. Katanya mau bangun fly over, kenapa gak dari dulu?” ujarnya.

Sementara, pengurus Persatuan Pedagang Pasar Tradisional Sumatera Utara (P3TSU), Ginting, mengungkapkan hal yang sama. Ia menolak relokasi permanen di eks RS Martondi.”Kami menolak direlokasi ke eks RS Martondi. Dalam tiga hari kami langsung mengirim surat hasil diskusi. Kalau mau dibangun fly over, paling berapa meter yang terkikis, ” katanya.

Ginting juga mengharapkan Pemko Medan menerima aspirasi pedagang. “Kami memang selalu kalah dengan pemerintah. Tapi tolong dengar aspirasi kami,” pintanya. (prn/ila)

 

Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS Sejumlah pedagang merapikan dagangannya di pinggir Jalan Aksara Medan, Senin (21/11). Pedagang Aksara yang menjadi korban kebakaran, bersedia direlokasi.
Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
Sejumlah pedagang merapikan dagangannya di pinggir Jalan Aksara Medan. Pedagang Aksara yang menjadi korban kebakaran, bersedia direlokasi.

MEDAN, SUMUTPOS.CO  -Pemerintah Kota Medan memutuskan relokasi pedagang Pasar Aksara di bekas RS Martondi Jalan Letda Sudjono, Medan Tembung. Pemilihan opsi tersebut berdasarkan hasil rapat tertutup dengan pedagang Pasar Aksara di Balai Kota, Selasa (6/12).

Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setdako Medan, Qamarul Fattah mengatakan, pihaknya akan memberi batas waktu seminggu kepada pedagang untuk berdiskusi tentang perpindahan ke lokasi tersebut.”Bahwa Pemko Medan merencanakan relokasi itu di Eks RS Martondi. Bisa dibangun dua tahap separuh permanen dan satu lagi sementara. Luas lahan eks RS Martondi seluas 9.000 meter,” katanya.

Qamarul juga mengatakan, dengan luas sembilan ribu meter itu akan dapat menampung pedagang dari simpang Mandala. “Keputusan rapat itu coba kita beri waktu satu minggu berdiskusi dan berpikir kepada pedagang. Mereka akan ditampung di sana dan nantinya menetap,” katanya.

Ia menilai, masih membutuhkan banyak waktu untuk membangun kembali Pasar Aksara. Sebab, pihak PT Aksara Jaya Indah (AJI) belum ada rencana pembangunan pasar. “Sampai sekarang belum ada rencana oleh PT AJI,” katanya.

Saat disinggung penolakan pedagang pindah ke eks RS Martondi, Qamarul tak memberikan komentar. “Yang penting kita kasih waktu seminggu untuk pindah ke Martondi,” ujarnya usai rapat.

Di tempat yang sama, usai pertemuan dengan Pemko Medan, pihak pedagang Pasar Aksara menolak hasil rapat tersebut. Pedagang yang mewakili Persatuan Pedagang Pasar Aksara Korban Kebakaran, Muhammad Ringan Sinulingga mengungkapkan, Pemko Medan tak menerima masukan dari pedagang. “Tak perlu seminggu, dalam tiga hari ini kami siap putuskan kalau kami tidak menerima relokasi di eks RS Martondi,” ujarnya.

Ia mengatakan, pedagang akan tetap berjualan di badan jalan. Bahkan, pedagang tak takut jika dilakukan penertiban nantinya. “Pak Wakil bilang terserah kalian, mau gak mau. Hanya mengatakan opsinya tetap ke eks RS Martondi. Katanya mau bangun fly over, kenapa gak dari dulu?” ujarnya.

Sementara, pengurus Persatuan Pedagang Pasar Tradisional Sumatera Utara (P3TSU), Ginting, mengungkapkan hal yang sama. Ia menolak relokasi permanen di eks RS Martondi.”Kami menolak direlokasi ke eks RS Martondi. Dalam tiga hari kami langsung mengirim surat hasil diskusi. Kalau mau dibangun fly over, paling berapa meter yang terkikis, ” katanya.

Ginting juga mengharapkan Pemko Medan menerima aspirasi pedagang. “Kami memang selalu kalah dengan pemerintah. Tapi tolong dengar aspirasi kami,” pintanya. (prn/ila)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/