30 C
Medan
Tuesday, May 7, 2024

Kapoldasu: Medan Kondusif!

Foto: Ahmad Riadi/PM Kapolda Sumut Irjen Pol. Ngadino dan Pangdam I/BB Mayjend L Pusung, usai pertemuan membahas pengamanan pascabentrok PP dan IPK di Makodim 0201/BS Medan, Minggu (31/1).  Kapolda terlihat keluar ruangan Kodim 0201-BS setelah melakukan perbincangan terkait permaslahan kedua ormas IPK & PP, di Jalan Pengadilan Medan
Foto: Ahmad Riadi/PM
Kapolda Sumut Irjen Pol. Ngadino dan Pangdam I/BB Mayjend L Pusung, usai pertemuan membahas pengamanan pascabentrok PP dan IPK di Makodim 0201/BS Medan, Minggu (31/1).
Kapolda terlihat keluar ruangan Kodim 0201-BS setelah melakukan perbincangan terkait permaslahan kedua ormas IPK & PP, di Jalan Pengadilan Medan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Mengantisipasi kemungkinan terjadi bentrok susulan antara PP dan IPK, kepolisian menggandeng TNI dalam melakukan pengamanan. Ini disampaikan Kapolda Sumut Irjen Pol. Ngadino di Makodim 0201/BS, Minggu (31/1) sore, di sela-sela pertemuannya dengan Pangdam I/BB Mayjend L Pusung.

Sebagai langkah lainnya, ketua masing-masing ormas telah diminta untuk menenangkan kadernya agar tak terlibat tindakan anarkis. “Kami akan bertindak tegas setiap perbuatan anarkis,” katanya.

“Tembakan itu tidak harus, mekanisme kita ada. Melalui prosedur tetap polisi, mana kala sudah membahayakan nyawa orang lain, hal itu (penembakan) boleh,” terangnya ketika disinggung, apakah tindakan tegas dimaksud termasuk tembak di tempat.

Lanjut Ngadino, belum diketahui secara pasti siapa yang memulai kisruh ini. Namun berdasarkan laporan diterima, pertikaian yang terjadi dimulai dari adanya konvoi IPK yang melintas di depan kantor MPW PP, karena terjadi ketersinggungan maka terjadilah hal tersebut.

“Tiap Kapolres sudah saya intruksikan agar meredam dan menghindari meluasnya bentrok hingga ke daerah. Kali ini saya juga berkoordinasi dengan Pangdam I/BB untuk membicarakan hal ini,” jelasnya.

Status siaga I yang diterapkan polisi juga belum ditarik sejak aksi teror belakangan, “Status siaga belum ditarik sejak aksi teror kemarin,” terangnya lagi.

Sementara itu Ngadino juga mengatakan bahwa para anggota yang menghadiri pelantikan PP di Lapangan Benteng yang membawa senjata tajam maupun senjata lainnya akan diproses secara hukum yang berlaku, “Itu ada undang-undangnya, yang diamankan kita proses. Kita terapkan undang-undang darurat,” imbuhnya.

Tak lupa, Kapoldasu menghimbau masyarakat tidak takut beraktifitas di Kota Medan. “Saya menghimbau masyarakat untuk tidak takut beraktifitas karena dari segi keamanan kami akan bekerja maksimal,” tandasnya.

Sementara itu, Pangdam I/BB, Mayjend L Pusung juga ikut memberikan komentar namun hanya sedikit. “Koordinasi saja untuk masalah keamanan,” singkatnya.

Kepala Penerangan Kodam I/BB Kolonel Enoh Solehudin mengungkapkan, pihaknya akan tetap berkoordinasi dengan pihak kepolisian. “Setelah berkoordinasi, kita perbantukan 16 SSK (Satuan Setingkat Kompi). Sementara yang terlibat di dalamnya, adalah Kodim 0201/BS, Arhanud, Armed dan Zipur untuk membantu polisi,” beber Enoh.(tim)

Foto: Ahmad Riadi/PM Kapolda Sumut Irjen Pol. Ngadino dan Pangdam I/BB Mayjend L Pusung, usai pertemuan membahas pengamanan pascabentrok PP dan IPK di Makodim 0201/BS Medan, Minggu (31/1).  Kapolda terlihat keluar ruangan Kodim 0201-BS setelah melakukan perbincangan terkait permaslahan kedua ormas IPK & PP, di Jalan Pengadilan Medan
Foto: Ahmad Riadi/PM
Kapolda Sumut Irjen Pol. Ngadino dan Pangdam I/BB Mayjend L Pusung, usai pertemuan membahas pengamanan pascabentrok PP dan IPK di Makodim 0201/BS Medan, Minggu (31/1).
Kapolda terlihat keluar ruangan Kodim 0201-BS setelah melakukan perbincangan terkait permaslahan kedua ormas IPK & PP, di Jalan Pengadilan Medan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Mengantisipasi kemungkinan terjadi bentrok susulan antara PP dan IPK, kepolisian menggandeng TNI dalam melakukan pengamanan. Ini disampaikan Kapolda Sumut Irjen Pol. Ngadino di Makodim 0201/BS, Minggu (31/1) sore, di sela-sela pertemuannya dengan Pangdam I/BB Mayjend L Pusung.

Sebagai langkah lainnya, ketua masing-masing ormas telah diminta untuk menenangkan kadernya agar tak terlibat tindakan anarkis. “Kami akan bertindak tegas setiap perbuatan anarkis,” katanya.

“Tembakan itu tidak harus, mekanisme kita ada. Melalui prosedur tetap polisi, mana kala sudah membahayakan nyawa orang lain, hal itu (penembakan) boleh,” terangnya ketika disinggung, apakah tindakan tegas dimaksud termasuk tembak di tempat.

Lanjut Ngadino, belum diketahui secara pasti siapa yang memulai kisruh ini. Namun berdasarkan laporan diterima, pertikaian yang terjadi dimulai dari adanya konvoi IPK yang melintas di depan kantor MPW PP, karena terjadi ketersinggungan maka terjadilah hal tersebut.

“Tiap Kapolres sudah saya intruksikan agar meredam dan menghindari meluasnya bentrok hingga ke daerah. Kali ini saya juga berkoordinasi dengan Pangdam I/BB untuk membicarakan hal ini,” jelasnya.

Status siaga I yang diterapkan polisi juga belum ditarik sejak aksi teror belakangan, “Status siaga belum ditarik sejak aksi teror kemarin,” terangnya lagi.

Sementara itu Ngadino juga mengatakan bahwa para anggota yang menghadiri pelantikan PP di Lapangan Benteng yang membawa senjata tajam maupun senjata lainnya akan diproses secara hukum yang berlaku, “Itu ada undang-undangnya, yang diamankan kita proses. Kita terapkan undang-undang darurat,” imbuhnya.

Tak lupa, Kapoldasu menghimbau masyarakat tidak takut beraktifitas di Kota Medan. “Saya menghimbau masyarakat untuk tidak takut beraktifitas karena dari segi keamanan kami akan bekerja maksimal,” tandasnya.

Sementara itu, Pangdam I/BB, Mayjend L Pusung juga ikut memberikan komentar namun hanya sedikit. “Koordinasi saja untuk masalah keamanan,” singkatnya.

Kepala Penerangan Kodam I/BB Kolonel Enoh Solehudin mengungkapkan, pihaknya akan tetap berkoordinasi dengan pihak kepolisian. “Setelah berkoordinasi, kita perbantukan 16 SSK (Satuan Setingkat Kompi). Sementara yang terlibat di dalamnya, adalah Kodim 0201/BS, Arhanud, Armed dan Zipur untuk membantu polisi,” beber Enoh.(tim)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/