27.8 C
Medan
Friday, May 24, 2024

Pengamat dan TKD Sumut Sayangkan Serangan Personal Anies ke Prabowo pada Debat Capres Ketiga

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Debat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 ketiga yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU), di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1) malam berlangsung seru.

Debat yang diikuti ketiga capres itu mencuri perhatian publik. Ketiga calon menyampaikan visi misinya terkait pertahanan, keamanan, hubungan internasional dan geopolitik.

Namun, yang menjadi perhatian publik adalah saling serang antara Pasangan Calon (Paslon) nomor urut 1, Anies Baswedan dan Paslon nomor urut 2, Prabowo Subianto. Dalam debat tersebut, Anies berusaha memancing emosi Prabowo dengan melontarkan pertanyaan yang diikuti dengan data. Mulai dari anggaran Kementrian Pertahanan, kepemilikan tanah sampai pembelian alat tempur bekas.

Namun, hal tersebut dijawab dengan tenang oleh Prabowo Subianto. Sebab, data diberikan tidak valid.

Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago mengatakan, strategi Anies dalam debat tidak sesuai dengan keinginan masyarakat Indonesia yang mengharapkan debat yang konstruktif dan fokus pada isu-isu penting.

Dijelaskannya, pernah dilakukan survei perihal pandangan masyarakat mengenai debat yang saling serang dan menjatuhkan, yang dilaksanakan pada 25-27 Desember 2023. Di mana, hasil survei menunjukkan bahwa 57,0 persen responden tidak setuju ketika debat dilakukan dengan saling serang dan menjatuhkan.

Sementara, 38,6 persen lain mengaku setuju dan disusul dengan 4,4 persen lainnya yang tidak menjawab/tidak tahu. Ini menunjukkan bahwa mayoritas responden tidak menyukai debat yang saling serang dan menjatuhkan.

Sayangnya, hal ini sepertinya kembali terulang. Alih-alih belajar dari kesalahan, Anies kembali melakukan upaya penyerangan yang sekiranya di luar dari substansi debat, yakni condong memainkan emosi dan personal Prabowo Subianto yang dinilai tidak adil dan bertendensi menjatuhkan.

“Hal ini cenderung mengganggu berjalannya sesi debat yang seharusnya berjalan dengan kondusif, malah menjadi ajang balas dendam,” tegas Arifki, usai berlangsungnya Debat Capres.

Sementara itu, Ketua TKD Prabowo-Gibran Sumut, Ade Jona Prasetyo mengatakan, dirinya sangat menyayangkan bahwa taktik ataupun strategi seperti ini dapat terulang kembali. Mengingat, bagaimana debat lalu memberikan pengaruh besar di mata publik.

Dia juga sangat menyayangkan sikap Anies Baswedan yang beberapa kali berusaha menyerang Prabowo secara personal, ini nampak melalui raut wajah dan sikap menggebu Anies setiap menanggapi Prabowo. Padahal sebaliknya, Prabowo malah terkesan santai sama seperti capres nomor urut 03, Ganjar Pranowo yang terkesan fokus pada substansi debat.

“Pak Prabowo akan selalu fokus dengan politik riang gembira. Di mana, bersimbolik pada tingkah laku yang santun, bermanfaat dan tidak menyerang atau menjelekkan paslon lain. Seseorang tidak akan terlihat lebih baik dengan menjelekkan orang lain,” ungkapnya.

Caleg DPR RI dapil Sumut 1 nomor urut 2 dari Partai Gerindra ini bersama dengan TKD Prabowo-Gibran Sumut akan terus memantau perkembangan Prabowo-Gibran. Mereka terus berupaya memberikan dukungan terbaik untuk paslon capres-cawapres nomor urut 02 ini. (dwi/ram)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Debat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 ketiga yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU), di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1) malam berlangsung seru.

Debat yang diikuti ketiga capres itu mencuri perhatian publik. Ketiga calon menyampaikan visi misinya terkait pertahanan, keamanan, hubungan internasional dan geopolitik.

Namun, yang menjadi perhatian publik adalah saling serang antara Pasangan Calon (Paslon) nomor urut 1, Anies Baswedan dan Paslon nomor urut 2, Prabowo Subianto. Dalam debat tersebut, Anies berusaha memancing emosi Prabowo dengan melontarkan pertanyaan yang diikuti dengan data. Mulai dari anggaran Kementrian Pertahanan, kepemilikan tanah sampai pembelian alat tempur bekas.

Namun, hal tersebut dijawab dengan tenang oleh Prabowo Subianto. Sebab, data diberikan tidak valid.

Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago mengatakan, strategi Anies dalam debat tidak sesuai dengan keinginan masyarakat Indonesia yang mengharapkan debat yang konstruktif dan fokus pada isu-isu penting.

Dijelaskannya, pernah dilakukan survei perihal pandangan masyarakat mengenai debat yang saling serang dan menjatuhkan, yang dilaksanakan pada 25-27 Desember 2023. Di mana, hasil survei menunjukkan bahwa 57,0 persen responden tidak setuju ketika debat dilakukan dengan saling serang dan menjatuhkan.

Sementara, 38,6 persen lain mengaku setuju dan disusul dengan 4,4 persen lainnya yang tidak menjawab/tidak tahu. Ini menunjukkan bahwa mayoritas responden tidak menyukai debat yang saling serang dan menjatuhkan.

Sayangnya, hal ini sepertinya kembali terulang. Alih-alih belajar dari kesalahan, Anies kembali melakukan upaya penyerangan yang sekiranya di luar dari substansi debat, yakni condong memainkan emosi dan personal Prabowo Subianto yang dinilai tidak adil dan bertendensi menjatuhkan.

“Hal ini cenderung mengganggu berjalannya sesi debat yang seharusnya berjalan dengan kondusif, malah menjadi ajang balas dendam,” tegas Arifki, usai berlangsungnya Debat Capres.

Sementara itu, Ketua TKD Prabowo-Gibran Sumut, Ade Jona Prasetyo mengatakan, dirinya sangat menyayangkan bahwa taktik ataupun strategi seperti ini dapat terulang kembali. Mengingat, bagaimana debat lalu memberikan pengaruh besar di mata publik.

Dia juga sangat menyayangkan sikap Anies Baswedan yang beberapa kali berusaha menyerang Prabowo secara personal, ini nampak melalui raut wajah dan sikap menggebu Anies setiap menanggapi Prabowo. Padahal sebaliknya, Prabowo malah terkesan santai sama seperti capres nomor urut 03, Ganjar Pranowo yang terkesan fokus pada substansi debat.

“Pak Prabowo akan selalu fokus dengan politik riang gembira. Di mana, bersimbolik pada tingkah laku yang santun, bermanfaat dan tidak menyerang atau menjelekkan paslon lain. Seseorang tidak akan terlihat lebih baik dengan menjelekkan orang lain,” ungkapnya.

Caleg DPR RI dapil Sumut 1 nomor urut 2 dari Partai Gerindra ini bersama dengan TKD Prabowo-Gibran Sumut akan terus memantau perkembangan Prabowo-Gibran. Mereka terus berupaya memberikan dukungan terbaik untuk paslon capres-cawapres nomor urut 02 ini. (dwi/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/