25.6 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

Kader Bakar Baju Golkar

Sekretaris DPD yang Baru Sembunyi Dalam Mobil

MEDAN-Konflik di DPD Partai Golkar Sumut makin panas. Seratusan massa yang mengaku sebagai kader partai berlambang pohon beringin itu membakar baju partai tepat di depan kantor DPD Golkar Sumut di Jalan KH Wahid Hasyim Medan.

Bahkan, Sekretaris DPD Partai Golkar Sumut yang baru terpilih HM Hanafi Harahap SH sampai bersembunyi dalam mobil.
Kejadian ini terjadi pada Senin (7/5) kemarin sekira pukul 10.00 WIB. Saat itu mobil Hanafi Harahap telah tiba di kantor. Namun, karena ada unjuk rasa dengan membakar atribut partai seperti baju, Hanafi mengurungkan niatnya untuk keluar.

Ratusan massa yang tak puas karena ada pemecatan 12 Pengurus DPD Partai Golkar Sumut oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar diketahui datang dari Deliserdang. Mereka datang dengan menumpang 6 angkutan kota. Selain membakar baju Golkar, mereka juga melakukan orasi yang intinya mengecam keputusan DPP Golkar tersebut.

“Kami meminta pada DPP Partai Golkar untuk mencabut SK DPP Partai Golkar No.170/DPP/Golkar/V/2012 tentang susunan kepengurusan DPD I Partai Golkar Sumut hasil revitalisasi karena telah melukai hati para kader daan simpatisan partai Golkar di Sumut,” teriak koordianator aksi, Sumabolo’o.

Sumabolo’o juga mendesak DPP Golkar untuk mengeluarkan Surat Perintah (intruksi) kepada DPD I Partai Golkar agar segera melaksanakan Musdalub Partai Golkar Sumut guna menetapkan susunan kepengurusan DPD I Partai Golkar Sumut yang sesuai dengan keinginan kader dan simpatisan. “Apabila ini tidak diindahkan maka kami akan menurunkan aksi massa yang lebih besar lagi untuk melakukan aksi serupa di kantor ini,” tegasnya.

Dianggap Massa Bayaran

Aksi ini berdurasi singkat, berlangsung hanya beberapa menit saja. Massa langsung bergerak pulang karena tidak seorang pun pengurus Partai Golkar Sumut yang menemui mereka.

“Itu bukan simpatisan ataupun kader Partai Golkar. Itu adalah massa bayaran yang dengan sengaja diturunkan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab untuk menjelek-jelekan citra Partai Golkar,” ujar Hanafi Harahap usai aksi.

Hanafi Harahap juga menyesalkan aksi yang dilakukan massa, yang dinilainya seperti petinju pukul lalu lari. “Revitalisasi bukan dari kemauan DPD atau kemauan kader. Kami menyesalkan adanya pihak-pihak yang membonceng. Unjuk rasa itu liar, seperti main tinju main pukul lari,” ujar Hanafi Harahap.
Dianggap sebagai massa bayaran, menurut Hanafi Harahap, terlihat jelas dengan baju Golkar yang masih baru. Jadi, kaos sengaja dibeli untuk dibakar. “Kami akan melaporkan kasus ini ke aparat kepolisian. Untuk segera diselesaikan secara hukum karena kami menilai mereka telah membakar atribut Partai Golkar,” tegas Hanafi.

Leo Nababan: Usut Tuntas!

Dari Jakarta, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Golkar, Leo Nababan dengan tegas menyatakan, pelaku aksi unjuk rasa yang sampai membakar atribut partai di depan kantor DPW Sumut, dipastikan orang suruhan.

“Saya sudah cek kebenarannya, itu yang melakukan aksi tidak ada yang merupakan anggota kita. Itu merupakan orang suruhan,” katanya.
Untuk itu, Golkar akan mendalami terlebih dahulu kasus ini terlebih dahulu. Termasuk kemungkinan untuk membawanya ke tingkat hukum. “Untuk itu kita berharap kasus ini untuk diperiksa secara mendalam, sehingga diketahui siapa otak dibalik aksi pembakaran atribut ini. Kalau ada yang coba-coba dari anggota kita, maka kita akan beri sanksi yang tegas,” sambungnya.

Menurut Leo, adalah merupakan hak setiap orang untuk masuk maupun keluar dari sebuah partai politik. Demikian juga dengan kader-kader yang berasal dari Partai Golkar. “Jangan merusak atribut partai dong,” tegasnya.

Karena hal tersebut menurutnya, sudah merupakan pelanggaran hukum yang berlaku. Untuk itu secara khusus ia mengingatkan para kader, terutama yang saat ini masih duduk sebagai anggota DPRD yang berasal dari Partai Golkar. “Kalau masih anggota DPRD, kita minta untuk tetap bekerja sebagaimana yang telah ditetapkan. Kalau tidak loyal, kami (DPP) pikir ulang untuk melakukan Pergantian Antar Waktu (PAW),”ungkapnya yang memastikan bahwa pemecatan kedua belas anggota DPD Golkar Sumut beberapa waktu lalu, sudah merupakan keputusan partai. Dan itu sah ditandatangani oleh Ketua Umum Partai Golkar, Abruzial Bakrie.

“Jadi saya minta para kader untuk tetap menjaga kekompakan dan soliditas partai. Kalau ada yang coba-coba (melakukan aksi-aksi menentang kebijakan partai), kita akan beri sanksi tegas,” ancam Leo. (rud/gir)

Sekretaris DPD yang Baru Sembunyi Dalam Mobil

MEDAN-Konflik di DPD Partai Golkar Sumut makin panas. Seratusan massa yang mengaku sebagai kader partai berlambang pohon beringin itu membakar baju partai tepat di depan kantor DPD Golkar Sumut di Jalan KH Wahid Hasyim Medan.

Bahkan, Sekretaris DPD Partai Golkar Sumut yang baru terpilih HM Hanafi Harahap SH sampai bersembunyi dalam mobil.
Kejadian ini terjadi pada Senin (7/5) kemarin sekira pukul 10.00 WIB. Saat itu mobil Hanafi Harahap telah tiba di kantor. Namun, karena ada unjuk rasa dengan membakar atribut partai seperti baju, Hanafi mengurungkan niatnya untuk keluar.

Ratusan massa yang tak puas karena ada pemecatan 12 Pengurus DPD Partai Golkar Sumut oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar diketahui datang dari Deliserdang. Mereka datang dengan menumpang 6 angkutan kota. Selain membakar baju Golkar, mereka juga melakukan orasi yang intinya mengecam keputusan DPP Golkar tersebut.

“Kami meminta pada DPP Partai Golkar untuk mencabut SK DPP Partai Golkar No.170/DPP/Golkar/V/2012 tentang susunan kepengurusan DPD I Partai Golkar Sumut hasil revitalisasi karena telah melukai hati para kader daan simpatisan partai Golkar di Sumut,” teriak koordianator aksi, Sumabolo’o.

Sumabolo’o juga mendesak DPP Golkar untuk mengeluarkan Surat Perintah (intruksi) kepada DPD I Partai Golkar agar segera melaksanakan Musdalub Partai Golkar Sumut guna menetapkan susunan kepengurusan DPD I Partai Golkar Sumut yang sesuai dengan keinginan kader dan simpatisan. “Apabila ini tidak diindahkan maka kami akan menurunkan aksi massa yang lebih besar lagi untuk melakukan aksi serupa di kantor ini,” tegasnya.

Dianggap Massa Bayaran

Aksi ini berdurasi singkat, berlangsung hanya beberapa menit saja. Massa langsung bergerak pulang karena tidak seorang pun pengurus Partai Golkar Sumut yang menemui mereka.

“Itu bukan simpatisan ataupun kader Partai Golkar. Itu adalah massa bayaran yang dengan sengaja diturunkan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab untuk menjelek-jelekan citra Partai Golkar,” ujar Hanafi Harahap usai aksi.

Hanafi Harahap juga menyesalkan aksi yang dilakukan massa, yang dinilainya seperti petinju pukul lalu lari. “Revitalisasi bukan dari kemauan DPD atau kemauan kader. Kami menyesalkan adanya pihak-pihak yang membonceng. Unjuk rasa itu liar, seperti main tinju main pukul lari,” ujar Hanafi Harahap.
Dianggap sebagai massa bayaran, menurut Hanafi Harahap, terlihat jelas dengan baju Golkar yang masih baru. Jadi, kaos sengaja dibeli untuk dibakar. “Kami akan melaporkan kasus ini ke aparat kepolisian. Untuk segera diselesaikan secara hukum karena kami menilai mereka telah membakar atribut Partai Golkar,” tegas Hanafi.

Leo Nababan: Usut Tuntas!

Dari Jakarta, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Golkar, Leo Nababan dengan tegas menyatakan, pelaku aksi unjuk rasa yang sampai membakar atribut partai di depan kantor DPW Sumut, dipastikan orang suruhan.

“Saya sudah cek kebenarannya, itu yang melakukan aksi tidak ada yang merupakan anggota kita. Itu merupakan orang suruhan,” katanya.
Untuk itu, Golkar akan mendalami terlebih dahulu kasus ini terlebih dahulu. Termasuk kemungkinan untuk membawanya ke tingkat hukum. “Untuk itu kita berharap kasus ini untuk diperiksa secara mendalam, sehingga diketahui siapa otak dibalik aksi pembakaran atribut ini. Kalau ada yang coba-coba dari anggota kita, maka kita akan beri sanksi yang tegas,” sambungnya.

Menurut Leo, adalah merupakan hak setiap orang untuk masuk maupun keluar dari sebuah partai politik. Demikian juga dengan kader-kader yang berasal dari Partai Golkar. “Jangan merusak atribut partai dong,” tegasnya.

Karena hal tersebut menurutnya, sudah merupakan pelanggaran hukum yang berlaku. Untuk itu secara khusus ia mengingatkan para kader, terutama yang saat ini masih duduk sebagai anggota DPRD yang berasal dari Partai Golkar. “Kalau masih anggota DPRD, kita minta untuk tetap bekerja sebagaimana yang telah ditetapkan. Kalau tidak loyal, kami (DPP) pikir ulang untuk melakukan Pergantian Antar Waktu (PAW),”ungkapnya yang memastikan bahwa pemecatan kedua belas anggota DPD Golkar Sumut beberapa waktu lalu, sudah merupakan keputusan partai. Dan itu sah ditandatangani oleh Ketua Umum Partai Golkar, Abruzial Bakrie.

“Jadi saya minta para kader untuk tetap menjaga kekompakan dan soliditas partai. Kalau ada yang coba-coba (melakukan aksi-aksi menentang kebijakan partai), kita akan beri sanksi tegas,” ancam Leo. (rud/gir)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/