28.9 C
Medan
Saturday, May 25, 2024

Pemko Medan Diminta Beri Kepastian Nasib Korban Kebakaran Jalan Wahidin

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pasca kebakaran hebat yang meludeskan sekitar 41 rumah di pemukiman padat penduduk Jalan Wahidin Gg Lurah, Kecamatan Medan Area pada Minggu (1/5) lalu, DPRD Medan mendorong Pemerintah Kota (Pemko) Medan untuk segera mengambil kebijakan darurat.

Tak cuma bantuan darurat berupa bantuan pangan, papan dan obat-obatan, tapi Pemko Medan juga diminta untuk segera memastikan nasib korban kebakaran tersebut kedepannya. Pasalnya sampai saat ini, nasib para korban kebakaran tersebut masih belum jelas, lantaran masih menunggu hasil kordinasi Pemko Medan dan PT KAI.

“Pemko Medan bisa mengeluarkan bantuan dari dana APBD, sebab untuk masyarakat Kota Medan. APBD dikeluarkan tidak harus untuk yang terencana saja, untuk kondisi darurat Pemko Medan juga bisa mengambil kebijakan,” ucap Wakil Ketua Komisi IV DPRD Medan Rudiawan Sitorus, Sabtu (7/5).

Dikatakan Rudiawan, saat ini para korban tinggal di tenda pengungsian yang didirikan Pemko Medan. Sedangkan sebagian penduduk lainnya tinggal menumpang di rumah kerabat dan keluarga. Pihaknya pun mengaku sangat mengapresiasi bantuan cepat tanggap yang diberikan Pemko Medan saat ini.

Apalagi selain dibantu oleh Pemko Medan, para korban juga mendapatkan bantuan dari Pemprov Sumut dan pihak swasta.”Namun kembali lagi, pemerintah harus memikirkan juga nasib para korban. Mau sampai kapan mereka terus menunggu dalam kondisi tersebut, harus ada kejelasan,” ujarnya.

Dijelaskan politisi PKS itu, jika kondisi tersebut berlarut-larut, tentu akan menimbulkan masalah baru bagi masyarakat yang menjadi korban, baik dari aspek kesehatan, kesejahteraan, pendidikan dan berbagai aspek lainnya.“Apalagi sebentar lagi mulai anak-anak masuk sekolah ajaran baru, ini harus dipikirkan untuk pendidikan mereka,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan M Husni mengatakan, saat ini pihaknya sudah mendirikan 3 tenda pengungsian dan posko pemberian bantuan penguatan di lokasi.”Kita bersama OPD terus memberikan bantuan berupa makanan tanggap pagi, siang, sore, dan malam kepada para korban di tenda pengungsian,” jawabnya.

Saat disinggung apa yang dilakukan Pemko Medan terhadap rumah korban yang terbakar, Husni mengaku bahwa pihaknya masih melakukan konsolidasi dengan pihak PT KAI. “Karena itukan masih berstatus aset, sehingga harus kita lihat dulu bagaimana posisinya. Yang jelas bantuan tanggap darurat akan terus kita berikan selama menunggu hasil konsolidasi itu,” pungkasnya. (rel)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pasca kebakaran hebat yang meludeskan sekitar 41 rumah di pemukiman padat penduduk Jalan Wahidin Gg Lurah, Kecamatan Medan Area pada Minggu (1/5) lalu, DPRD Medan mendorong Pemerintah Kota (Pemko) Medan untuk segera mengambil kebijakan darurat.

Tak cuma bantuan darurat berupa bantuan pangan, papan dan obat-obatan, tapi Pemko Medan juga diminta untuk segera memastikan nasib korban kebakaran tersebut kedepannya. Pasalnya sampai saat ini, nasib para korban kebakaran tersebut masih belum jelas, lantaran masih menunggu hasil kordinasi Pemko Medan dan PT KAI.

“Pemko Medan bisa mengeluarkan bantuan dari dana APBD, sebab untuk masyarakat Kota Medan. APBD dikeluarkan tidak harus untuk yang terencana saja, untuk kondisi darurat Pemko Medan juga bisa mengambil kebijakan,” ucap Wakil Ketua Komisi IV DPRD Medan Rudiawan Sitorus, Sabtu (7/5).

Dikatakan Rudiawan, saat ini para korban tinggal di tenda pengungsian yang didirikan Pemko Medan. Sedangkan sebagian penduduk lainnya tinggal menumpang di rumah kerabat dan keluarga. Pihaknya pun mengaku sangat mengapresiasi bantuan cepat tanggap yang diberikan Pemko Medan saat ini.

Apalagi selain dibantu oleh Pemko Medan, para korban juga mendapatkan bantuan dari Pemprov Sumut dan pihak swasta.”Namun kembali lagi, pemerintah harus memikirkan juga nasib para korban. Mau sampai kapan mereka terus menunggu dalam kondisi tersebut, harus ada kejelasan,” ujarnya.

Dijelaskan politisi PKS itu, jika kondisi tersebut berlarut-larut, tentu akan menimbulkan masalah baru bagi masyarakat yang menjadi korban, baik dari aspek kesehatan, kesejahteraan, pendidikan dan berbagai aspek lainnya.“Apalagi sebentar lagi mulai anak-anak masuk sekolah ajaran baru, ini harus dipikirkan untuk pendidikan mereka,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan M Husni mengatakan, saat ini pihaknya sudah mendirikan 3 tenda pengungsian dan posko pemberian bantuan penguatan di lokasi.”Kita bersama OPD terus memberikan bantuan berupa makanan tanggap pagi, siang, sore, dan malam kepada para korban di tenda pengungsian,” jawabnya.

Saat disinggung apa yang dilakukan Pemko Medan terhadap rumah korban yang terbakar, Husni mengaku bahwa pihaknya masih melakukan konsolidasi dengan pihak PT KAI. “Karena itukan masih berstatus aset, sehingga harus kita lihat dulu bagaimana posisinya. Yang jelas bantuan tanggap darurat akan terus kita berikan selama menunggu hasil konsolidasi itu,” pungkasnya. (rel)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/