26.7 C
Medan
Saturday, May 25, 2024

Densus 88 Tangkap Tiga Terduga Teroris dari Medan

Rumah terduga teroris, Reza, Komandan Laskar Jundulloh Annas Sumut, yang digerebek Densus 88 di Jalan Jermal, Medan Denai, Kota Medan.

Abang ipar Reza, Boy Effendy mengatakan melihat penggeledahan tersebut. “Petugas datang dengan senjata laras panjang, Mereka langsung mendobrak pintu rumah Reza,” ujar Boy.

Sedangkan Direktur Polri Watch Abdul Salam Karim mengatakan, sikap diam Polda Sumut akan membuat masyarakat bingung. Seharusnya, aparat kepolisian, mereka mengetahui apapun yang terjadi terkait apa yang terjadi di wilayahnya.

“Kalau pun memang benar yang melakukan penangkapan itu Densus 88, tegaskan saja ke publik. Jangan buat masyarakat bingung. Ini kan negara hukum, setiap tindakan hukum harus jelas pertanggungjawabannya,” kata pria yang disapa Salum.

Dia mengatakan, sikap Poldasu yang beralasan belum mendapat informasi ketika Densus 88 turun ke daerah, membuatnya bertanya, bagaimana sebenarnya koordinasi sesama institusi Polri.

“Kalau lah akhirnya Poldasu nanti membenarkan kalau penangkapan itu kerjaan Densus 88, kemudian berdalih mereka tidak diinfokan, ini bagaimana koordinasinya? Kasih keterangan lah, terlepas nanti yang ditangkap bersalah atau tidak, tapi untuk informasi awal masyarakat harus tahu,” ujarnya. (dvs/ain/fac/ril)

Rumah terduga teroris, Reza, Komandan Laskar Jundulloh Annas Sumut, yang digerebek Densus 88 di Jalan Jermal, Medan Denai, Kota Medan.

Abang ipar Reza, Boy Effendy mengatakan melihat penggeledahan tersebut. “Petugas datang dengan senjata laras panjang, Mereka langsung mendobrak pintu rumah Reza,” ujar Boy.

Sedangkan Direktur Polri Watch Abdul Salam Karim mengatakan, sikap diam Polda Sumut akan membuat masyarakat bingung. Seharusnya, aparat kepolisian, mereka mengetahui apapun yang terjadi terkait apa yang terjadi di wilayahnya.

“Kalau pun memang benar yang melakukan penangkapan itu Densus 88, tegaskan saja ke publik. Jangan buat masyarakat bingung. Ini kan negara hukum, setiap tindakan hukum harus jelas pertanggungjawabannya,” kata pria yang disapa Salum.

Dia mengatakan, sikap Poldasu yang beralasan belum mendapat informasi ketika Densus 88 turun ke daerah, membuatnya bertanya, bagaimana sebenarnya koordinasi sesama institusi Polri.

“Kalau lah akhirnya Poldasu nanti membenarkan kalau penangkapan itu kerjaan Densus 88, kemudian berdalih mereka tidak diinfokan, ini bagaimana koordinasinya? Kasih keterangan lah, terlepas nanti yang ditangkap bersalah atau tidak, tapi untuk informasi awal masyarakat harus tahu,” ujarnya. (dvs/ain/fac/ril)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/