29 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Densus 88 Tangkap Tiga Terduga Teroris dari Medan

Terorism-Ilustras

Terpisah, Ketua Majelis Mujahidin Sumut, Zulkarnain mengaku sudah mendapat kabar bahwa Jon diamankan saat tengah berbelanja kebutuhan pokok di pasar Titi Papan. “Saya sudah dikabari keluarganya, bahwa Jhon tak pulang ke rumah setelah belanja ke Pasar Titi Papan,” katanya. “Karena sudah tidak pulang dua hari, saya sudah sarankan keluarganya melapor ke polisi. Tapi, sore tadi saya dapat kabar ada tiga orang yang diamankan, dan disebut-sebut salah satunya adalah Jon Hen,” tambahnya.

Kebenaran penangkapan itu, akhirnya terbukti setelah polisi mendatangi rumah pribadi bekas TNI AD, Jhon Hen. “Kami tadi disini terkejut, tiba – tiba aja datang polisi pakaian biasa pakai laras panjang menangkap Jhon Hen langsung pergi. Katanya si Jhon Hen ditangkap karena kasus teroris,” beber warga sekitar.

Tim Densus 88 Mabes Polri mendatangi sekitar rumahnya, untuk mencari barang bukti di dalam rumah dan sekitar pekarangan rumah. “Tadi polisi datang lagi pakai senjata lengkap, ada belasan polisi pakaian preman tadi. Begitu periksa dalam rumah dan pekarangan rumah, polisi itu pergi lagi,” kata warga lainnya.

Kepling setempat, Naimah membenarkan salah satu warganya ditangkap terduga teroris. Kini ia belum mengetahui kelanjutan persoalan ditangkap Jon Hen. “Ada ditangkap, sehari ditangkap polisi ada datang lagi melakukan pemeriksaan ke rumahnya. Sampai saat ini, saya kurang tahu apa penyebab ditangkapnya Jon Hen, ada yang bilang diduga teroris,”sebutnya.

Terpisah, Ketua Harian FUI Sumut, Ustadz Indra Suheri membenarkan salah seorang yang ditangkap polisi tersebut adalah Komandan Laskar Forum Ummat Islam (FUI) Sumut, Azam alias Abu Ilham. Azam ditangkap pada Selasa (6/6) sore.

Indra menjelaskan, awalnya dia tidak mengetahui bahwa Azam warga  Kelurahan Sari Rejo, Medan Polonia telah ditangkap. Dia mengetahui setelah menghubungi nomor handpone milik Azam. Handphone aktif, tapi tidak diangkat.

“Karena curiga, saya tanya kepada teman-teman. Mereka mengatakan bahwa Azam ditangkap. Saya kemudian memastikan dengan menghubungi polisi Direktur Intel Poldasu, Kasat Intel dan Kasat Binmas Polrestabes Medan. Mereka membenarkan bahwa Azam ditangkap Densus 88,” ujar Ustadz Indra Suheri kepada Sumut Pos, Rabu (7/6).

Terorism-Ilustras

Terpisah, Ketua Majelis Mujahidin Sumut, Zulkarnain mengaku sudah mendapat kabar bahwa Jon diamankan saat tengah berbelanja kebutuhan pokok di pasar Titi Papan. “Saya sudah dikabari keluarganya, bahwa Jhon tak pulang ke rumah setelah belanja ke Pasar Titi Papan,” katanya. “Karena sudah tidak pulang dua hari, saya sudah sarankan keluarganya melapor ke polisi. Tapi, sore tadi saya dapat kabar ada tiga orang yang diamankan, dan disebut-sebut salah satunya adalah Jon Hen,” tambahnya.

Kebenaran penangkapan itu, akhirnya terbukti setelah polisi mendatangi rumah pribadi bekas TNI AD, Jhon Hen. “Kami tadi disini terkejut, tiba – tiba aja datang polisi pakaian biasa pakai laras panjang menangkap Jhon Hen langsung pergi. Katanya si Jhon Hen ditangkap karena kasus teroris,” beber warga sekitar.

Tim Densus 88 Mabes Polri mendatangi sekitar rumahnya, untuk mencari barang bukti di dalam rumah dan sekitar pekarangan rumah. “Tadi polisi datang lagi pakai senjata lengkap, ada belasan polisi pakaian preman tadi. Begitu periksa dalam rumah dan pekarangan rumah, polisi itu pergi lagi,” kata warga lainnya.

Kepling setempat, Naimah membenarkan salah satu warganya ditangkap terduga teroris. Kini ia belum mengetahui kelanjutan persoalan ditangkap Jon Hen. “Ada ditangkap, sehari ditangkap polisi ada datang lagi melakukan pemeriksaan ke rumahnya. Sampai saat ini, saya kurang tahu apa penyebab ditangkapnya Jon Hen, ada yang bilang diduga teroris,”sebutnya.

Terpisah, Ketua Harian FUI Sumut, Ustadz Indra Suheri membenarkan salah seorang yang ditangkap polisi tersebut adalah Komandan Laskar Forum Ummat Islam (FUI) Sumut, Azam alias Abu Ilham. Azam ditangkap pada Selasa (6/6) sore.

Indra menjelaskan, awalnya dia tidak mengetahui bahwa Azam warga  Kelurahan Sari Rejo, Medan Polonia telah ditangkap. Dia mengetahui setelah menghubungi nomor handpone milik Azam. Handphone aktif, tapi tidak diangkat.

“Karena curiga, saya tanya kepada teman-teman. Mereka mengatakan bahwa Azam ditangkap. Saya kemudian memastikan dengan menghubungi polisi Direktur Intel Poldasu, Kasat Intel dan Kasat Binmas Polrestabes Medan. Mereka membenarkan bahwa Azam ditangkap Densus 88,” ujar Ustadz Indra Suheri kepada Sumut Pos, Rabu (7/6).

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/