26.7 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Rasidah, Menu Favorit Raja-raja Melayu

Foto: BAMBANG/SUMUT POS
Rasidah

SUMUTPOS.CO – Rasidah, makan yang cukup digemari di bulan Ramadan. Selain hanya muncul di bulan puasa, makanan berwarna putih ini konon adalah makanan yang disenangi para raja-raja.

Rasidah memang makanan yang cukup unik. Berbahan dasar tepung dan gula putih, adonan tersebut lantas diungkep menggunakan minyak panas. Bukan minyak goreng, melainkan minyak zaitun.

Setelah matang, Rasidah yang biasanya berbentuk kubus atau dibentuk mirip bunga diberi taburan bawang goreng merah di atasnya.

Kepada Sumut Pos, Ayu, seorang penjual Rasidah mengatakan, panganan ini cukup digemari. Walau pun harganya Rp2 ribu per buah, namun penggemarnya sangat banyak.

“Tadi saya loyang langsung habis dibeli orang. Padahal isinya puluhan biji,” katanya, Rabu (7/6).

Dia mengatakan, Rasidah memang muncul pada saat tertentu. Khususnya di bulan Ramadan. Katanya, Rasidah dulunya adalah makanan yang disukai para Raja Melayu. “Makanan ini khas melayu,” katanya.

Pembeli Rasidah, Bambang mengaku penasaran dengan rasa panganan tersebut. Sehingga, rela berburu Rasidah hingga ke Pangkalan Brandan.

“Di Brandan banyak yang jual kalau Ramadan. Makanya saya ke sini untuk beli,” kata warga Binjai ini.

Dia mengaku, usahanya mencari rasidah di Pangkalan Berandan terbayarkan setelah merasakan nikmatnya panganan tersebut. “Rasanya enak. Mantap,” katanya.(bam/ala)

 

 

Foto: BAMBANG/SUMUT POS
Rasidah

SUMUTPOS.CO – Rasidah, makan yang cukup digemari di bulan Ramadan. Selain hanya muncul di bulan puasa, makanan berwarna putih ini konon adalah makanan yang disenangi para raja-raja.

Rasidah memang makanan yang cukup unik. Berbahan dasar tepung dan gula putih, adonan tersebut lantas diungkep menggunakan minyak panas. Bukan minyak goreng, melainkan minyak zaitun.

Setelah matang, Rasidah yang biasanya berbentuk kubus atau dibentuk mirip bunga diberi taburan bawang goreng merah di atasnya.

Kepada Sumut Pos, Ayu, seorang penjual Rasidah mengatakan, panganan ini cukup digemari. Walau pun harganya Rp2 ribu per buah, namun penggemarnya sangat banyak.

“Tadi saya loyang langsung habis dibeli orang. Padahal isinya puluhan biji,” katanya, Rabu (7/6).

Dia mengatakan, Rasidah memang muncul pada saat tertentu. Khususnya di bulan Ramadan. Katanya, Rasidah dulunya adalah makanan yang disukai para Raja Melayu. “Makanan ini khas melayu,” katanya.

Pembeli Rasidah, Bambang mengaku penasaran dengan rasa panganan tersebut. Sehingga, rela berburu Rasidah hingga ke Pangkalan Brandan.

“Di Brandan banyak yang jual kalau Ramadan. Makanya saya ke sini untuk beli,” kata warga Binjai ini.

Dia mengaku, usahanya mencari rasidah di Pangkalan Berandan terbayarkan setelah merasakan nikmatnya panganan tersebut. “Rasanya enak. Mantap,” katanya.(bam/ala)

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/