31.8 C
Medan
Sunday, May 5, 2024

Korban Begal Tak Tercover BPJS Meninggal

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Indrajit Dermawan (19), korban dugaan pelaku begal yang tidak tercover BPJS Kesehatan, akhirnya meninggal dunia pada Senin (7/2). Korban yang masih berstatus pelajar SMA ini meninggal, setelah seminggu tidak sadarkan diri saat dirawat di ICU RS Thamrin, Medan.

Nenek korban, Sabariah (54) menuturkan, cucunya meninggal sekitar pukul 10.20 WIB. “Sudah dirawat di rumah sakit selama seminggu, tapi akhirnya meninggal,” ujarnya, Selasa (8/2).

Sabariah mengatakan, pihak keluarga sangat berharap bantuan dari dermawan dan juga LPSK (Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban) terkait biaya perawatan selama di rumah sakit. Sebab, total biaya perawatan medis cucunya mencapai Rp201 juta dan tidak tercover BPJS Kesehatan meskipun terdaftar sebagai peserta. “BPJS (Kesehatan) tidak mengcover, total biaya Rp201 juta. Sudah kami bayar Rp20 juta dari hasil pengumpulan donasi. Makanya, kami berharap ada dermawan dan juga LPSK bisa membantu membayar sisanya Rp180 juta. Selain itu, kami berharap kepada polisi agar menangkap pelaku yang membuat cucu saya seperti itu,” katanya.

Dia mengungkapkan, jenazah cucunya bisa keluar dari rumah sakit meski belum melunasi biaya perawatan lantaran dibantu oleh salah seorang anggota DPRD Medan. “Ada jaminan dari anggota DPRD (Medan), makanya bisa kami bawa pulang untuk dikebumikan,” ungkapnya.

Lebih lanjut Sabariah mengatakan, kejadian yang dialami cucunya bermula pada Sabtu (29/1) dini hari. Indrajit yang tengah pergi naik sepeda motor bersama teman-temannya bertemu dengan gerombolan pemuda yang mengendarai sepeda motor saat melintas di Jalan Kapten Sumarsono, Medan.

“Karena melihat ada orang ramai-ramai dan teriak-teriak, cucu saya sama teman-temannya minggir. Tapi, gerombolan pemuda ini malah menyerang cucu saya dan membacoknya di bagian kepala hingga tempurung kepalanya pecah. Enggak tahu mereka geng motor apa begal, setelah jatuh lalu dianiaya. Teman-teman cucu saya lalu menolongnya dan membawa ke rumah sakit,” jelasnya.

Semula korban dilarikan dan menjalani perawatan di RS Advent. Kemudian dipindahkan ke RS Bunda Thamrin. “Tempurung kepalanya pecah, dan pecahan masuk ke otak. Itu makanya harus dioperasi dan tidak sadarkan diri hingga akhirnya meninggal dunia,” kata Sabariah.

Ia menambahkan, sebelum kejadian naas itu, rencananya Indrajit akan pergi ke Jakarta. “Padahal dia mau ke Jakarta, jadi malam itu dia enggak mau keluar. Tapi, kawan-kawannya datang dan dibilang untuk perjumpaan terakhir. Kemudian diajak nongkrong, namun mendapat kabar sudah tidak sadarkan diri di rumah sakit,” kata Sabariah.

Terpisah, Kapolsek Medan Helvetia Kompol Heri Sihombing mengatakan, pihaknya telah menerima laporan dari keluarga korban dan sedang melakukan penyelidikan. Menurutnya, yang bersangkutan bukan korban begal tapi korban tawuran. “Akibat tawuran itu, bukan begal. Sampai saat ini kami masih berupaya keras mengungkap kasusnya. Mohon doa dan dukungannya, anggota kami masih bekerja di lapangan dan sudah ada beberapa saksi yang diminta keterangannya” ujar Heri. (ris/ila)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Indrajit Dermawan (19), korban dugaan pelaku begal yang tidak tercover BPJS Kesehatan, akhirnya meninggal dunia pada Senin (7/2). Korban yang masih berstatus pelajar SMA ini meninggal, setelah seminggu tidak sadarkan diri saat dirawat di ICU RS Thamrin, Medan.

Nenek korban, Sabariah (54) menuturkan, cucunya meninggal sekitar pukul 10.20 WIB. “Sudah dirawat di rumah sakit selama seminggu, tapi akhirnya meninggal,” ujarnya, Selasa (8/2).

Sabariah mengatakan, pihak keluarga sangat berharap bantuan dari dermawan dan juga LPSK (Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban) terkait biaya perawatan selama di rumah sakit. Sebab, total biaya perawatan medis cucunya mencapai Rp201 juta dan tidak tercover BPJS Kesehatan meskipun terdaftar sebagai peserta. “BPJS (Kesehatan) tidak mengcover, total biaya Rp201 juta. Sudah kami bayar Rp20 juta dari hasil pengumpulan donasi. Makanya, kami berharap ada dermawan dan juga LPSK bisa membantu membayar sisanya Rp180 juta. Selain itu, kami berharap kepada polisi agar menangkap pelaku yang membuat cucu saya seperti itu,” katanya.

Dia mengungkapkan, jenazah cucunya bisa keluar dari rumah sakit meski belum melunasi biaya perawatan lantaran dibantu oleh salah seorang anggota DPRD Medan. “Ada jaminan dari anggota DPRD (Medan), makanya bisa kami bawa pulang untuk dikebumikan,” ungkapnya.

Lebih lanjut Sabariah mengatakan, kejadian yang dialami cucunya bermula pada Sabtu (29/1) dini hari. Indrajit yang tengah pergi naik sepeda motor bersama teman-temannya bertemu dengan gerombolan pemuda yang mengendarai sepeda motor saat melintas di Jalan Kapten Sumarsono, Medan.

“Karena melihat ada orang ramai-ramai dan teriak-teriak, cucu saya sama teman-temannya minggir. Tapi, gerombolan pemuda ini malah menyerang cucu saya dan membacoknya di bagian kepala hingga tempurung kepalanya pecah. Enggak tahu mereka geng motor apa begal, setelah jatuh lalu dianiaya. Teman-teman cucu saya lalu menolongnya dan membawa ke rumah sakit,” jelasnya.

Semula korban dilarikan dan menjalani perawatan di RS Advent. Kemudian dipindahkan ke RS Bunda Thamrin. “Tempurung kepalanya pecah, dan pecahan masuk ke otak. Itu makanya harus dioperasi dan tidak sadarkan diri hingga akhirnya meninggal dunia,” kata Sabariah.

Ia menambahkan, sebelum kejadian naas itu, rencananya Indrajit akan pergi ke Jakarta. “Padahal dia mau ke Jakarta, jadi malam itu dia enggak mau keluar. Tapi, kawan-kawannya datang dan dibilang untuk perjumpaan terakhir. Kemudian diajak nongkrong, namun mendapat kabar sudah tidak sadarkan diri di rumah sakit,” kata Sabariah.

Terpisah, Kapolsek Medan Helvetia Kompol Heri Sihombing mengatakan, pihaknya telah menerima laporan dari keluarga korban dan sedang melakukan penyelidikan. Menurutnya, yang bersangkutan bukan korban begal tapi korban tawuran. “Akibat tawuran itu, bukan begal. Sampai saat ini kami masih berupaya keras mengungkap kasusnya. Mohon doa dan dukungannya, anggota kami masih bekerja di lapangan dan sudah ada beberapa saksi yang diminta keterangannya” ujar Heri. (ris/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/