25.6 C
Medan
Friday, May 10, 2024

Kompol Fahrizal Menembak Setelah Ada Bisikan

Fahrizal Perwira Berprestasi

Bila ditilik ke belakangan, sebenarnya lulusan Akademi Kelolisian 2003 ini karirnya cukup cemerlang. Berdasarkan informasi yang didapat, kurang lebih 15 tahun menjadi personel Korps Bhayangkara, pria asal Medan ini pernah menjadi satu dari sembilan Pamen Polda Sumut yang mendapat kesempatan mengikuti Sekolah Staf dan Pimpinan (Sespim) Polri Dikreg ke-57.

Bahkan, saat ini Fahrizal menunggu promosi pangkatnya menjadi menjadi Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP). Dia juga telah mengemban pendidikan kepolisiannya di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK). Di laman Facebook miliknya, Fahrizal pun menulis menempuh studi pascasarjana Magister Ilmu Hukum di Universitas Sumatera Utara (USU).

Salah satu jabatan strategis yang pernah diemban Fahrizal yakni menjadi Kasat Reskrim Polrestabes Medan. Selama bertugas di posisi tersebut, Fahrizal beberapa kali menorehkan prestasi cemerlang diantaranya mengusut percobaan bom bunuh diri di Gereja Santo Yosep Jalan Dr Mansyur pada Agustus 2016. Kala itu Fahrizal bersama personelnya dan Densus 88 berhasil mengamankan Ivan Armandi yang berusaha melakukan pemboman di gereja umat Katolik tersebut.

Dinilai berprestasi sebagai Kasat Reskrim Polrestabes Medan, ia pun promosi jabatan sebagai Wakapolres Lombok Tengah di lingkup Polda Nusa Tenggara Barat pada akhir 2017 lalu. Fahrizal menjadi Wakapolres Lombok Tengah menggantikan pejabat lama Kompol Lalu Salehuddin yang dimutasi ke Polda NTB.

Menurut seorang personel polisi di lingkungan Polrestabes Medan yang tidak ingin disebutkan identitasnya itu, Fahrizal terkenal ramah dan sosok pimpinan yang baik. “Saya pernah bertugas bersamanya, dia sosok yang tidak macam-macam. Kepada bawahan juga dia tidak semena-mena. Makanya saya tidak menyangka dia begini,” ungkapnya, Minggu (8/4).

Dia menceritakan, sebelum menjabat Kasat Reskrim di Polresta Medan, Fahrizal juga pernah menjabat Kasat Reskrim Polres Labuhanbatu. “Itupun juga jabatan karir yang baik. Artinya prestasi dia itu baik,” katanya.

Personel polisi yang kini bertugas di Intel Polrestabes Medan ini berharap, selama menjalani hukuman Fahrizal bisa berubah. “Manusia kan semuanya punya kesalahan, ya mudah-mudahan dia bisa bertobat dan menyesali perbuatannya,” pungkas sumber tadi. (ain/mag-1/dvs)

Fahrizal Perwira Berprestasi

Bila ditilik ke belakangan, sebenarnya lulusan Akademi Kelolisian 2003 ini karirnya cukup cemerlang. Berdasarkan informasi yang didapat, kurang lebih 15 tahun menjadi personel Korps Bhayangkara, pria asal Medan ini pernah menjadi satu dari sembilan Pamen Polda Sumut yang mendapat kesempatan mengikuti Sekolah Staf dan Pimpinan (Sespim) Polri Dikreg ke-57.

Bahkan, saat ini Fahrizal menunggu promosi pangkatnya menjadi menjadi Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP). Dia juga telah mengemban pendidikan kepolisiannya di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK). Di laman Facebook miliknya, Fahrizal pun menulis menempuh studi pascasarjana Magister Ilmu Hukum di Universitas Sumatera Utara (USU).

Salah satu jabatan strategis yang pernah diemban Fahrizal yakni menjadi Kasat Reskrim Polrestabes Medan. Selama bertugas di posisi tersebut, Fahrizal beberapa kali menorehkan prestasi cemerlang diantaranya mengusut percobaan bom bunuh diri di Gereja Santo Yosep Jalan Dr Mansyur pada Agustus 2016. Kala itu Fahrizal bersama personelnya dan Densus 88 berhasil mengamankan Ivan Armandi yang berusaha melakukan pemboman di gereja umat Katolik tersebut.

Dinilai berprestasi sebagai Kasat Reskrim Polrestabes Medan, ia pun promosi jabatan sebagai Wakapolres Lombok Tengah di lingkup Polda Nusa Tenggara Barat pada akhir 2017 lalu. Fahrizal menjadi Wakapolres Lombok Tengah menggantikan pejabat lama Kompol Lalu Salehuddin yang dimutasi ke Polda NTB.

Menurut seorang personel polisi di lingkungan Polrestabes Medan yang tidak ingin disebutkan identitasnya itu, Fahrizal terkenal ramah dan sosok pimpinan yang baik. “Saya pernah bertugas bersamanya, dia sosok yang tidak macam-macam. Kepada bawahan juga dia tidak semena-mena. Makanya saya tidak menyangka dia begini,” ungkapnya, Minggu (8/4).

Dia menceritakan, sebelum menjabat Kasat Reskrim di Polresta Medan, Fahrizal juga pernah menjabat Kasat Reskrim Polres Labuhanbatu. “Itupun juga jabatan karir yang baik. Artinya prestasi dia itu baik,” katanya.

Personel polisi yang kini bertugas di Intel Polrestabes Medan ini berharap, selama menjalani hukuman Fahrizal bisa berubah. “Manusia kan semuanya punya kesalahan, ya mudah-mudahan dia bisa bertobat dan menyesali perbuatannya,” pungkas sumber tadi. (ain/mag-1/dvs)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/