34 C
Medan
Monday, May 27, 2024

Rencana Belajar Tatap Muka, Medan Kejar Vaksinasi Guru 75 Persen

VAKSINASI: Vaksinasi Covid-19 secara drive thru, di Lanud Soewondo, Rabu (7/4). Guru lansia diminta ikut.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kota (Pemko) Medan melalui Dinas Pendidikan belum dapat memastikan apakah siswa di Kota Medan akan ikut sistem pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah mulai Juli Mendatang. Pemko masih menunggu arahan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI dan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu).

“Kepastiannya belum ada, sampai saat ini kita masih menunggu arahan dari (pemerintah) pusat Yang pasti, Disdik fokus menuntaskan proses vaksinasi kepada sekitar 20 ribu guru yang ada di Kota Medan,” kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Medan, Adlan SPd MM kepada Sumut Pos, Kamis (8/4).

Selain membantu program pemerintah dalam menciptakan herd immunity terhadap Covid-19, proses vaksinasi juga sekaligus sebagai bentuk persiapan Disdik Kota Medan, jelang rencana pembukaan PTM di sekolah awal tahun ajaran baru mendatang.

“Intinya kita bersiap saja. Kalau sistem belajar tatap muka ternyata jadi dimulai Juli nanti, kita sudah siap karena guru-guru ditargetkan sudah divaksinsi minimal 75 persen dari total guru di Kota Medan. Tapi seandainya pun belum diizinkan untuk belajar tatap muka di tahun ajaran baru nanti, setidaknya kita sudah mendukung program vaksinasi pemerintah,” katanya.

Saat ini, lanjut Adlan, proses vaksinasi kepada para guru di Kota Medan masih terus berjalan. Dinas Pendidikan terus berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan, dalam upaya percepatan proses vaksinasi kepada para guru yang masuk ke dalam kategori pelayan publik.

“Apalagi sekarang sudah ada vaksinasi drive thru di Lanud Soewondo. Proses vaksinasi para guru sangat terbantu dengan pelayanan vaksinasi drive thru itu. Semoga vaksinasi untuk para guru ini dapat diselesaikan secepatnya,” ungkapnya.

Mengenai kepastikan ikut PTM, Dinas Pendidikan Kota Medan telah menugaskan stafnya ikut dalam rapat pembahasan rencana belajar tatap muka dengan Kemendikbud. “Sudah ada staf kita mengikuti rapat itu. Bagaimana hasil rapatnya, kita belum tahu karena masih dibahas. Mungkin dalam satu atau dua hari ke depan, kita baru tahu hasil pembahasannya. Kita tunggu saja dulu,” ujarnya.

Dukung Uji Coba Tatap Muka

Sementara itu, Komisi II DPRD Medan, Afif Abdillah meminta Wali Kota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution, untuk mempercepat mulainya uji coba sekolah tatap muka di Kota Medan. Namun dengan catatan, pelaksanaan uji coba dilakukan dengan memenuhi prokes secara ketat.

Ia berharap, proses uji coba belajar tatap muka di sekolah bukan justru menambah klaster baru penyebaran Covid-19 di Kota Medan. Karena itu, Afif meminta Wali Kota untuk memerintahkan Dinas Pendidikan agar mempersiapkan uji coba tersebut, baik dalam insfrastruktur kesehatan sekolah maupun vaksinasi terhadap tenaga pendidik.

“Guru atau tenaga pendidiknya harus divaksinasi terlebih dahulu. Dengan begitu, uji coba sekolah tatap muka bisa terlaksana,” kata Afif kepada Sumut Pos, Kamis (8/4).

Jika diperbolehkan, orang tua murid yang ikut uji coba sekolah tatap muka juga harus divaksin. Hal ini untuk memutus mata rantai Covid-19 dan tidak menambah klaster baru penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah.

Ketua Partai Nasdem Kota Medan ini juga menyampaikan, pihaknya di Komisi II DPRD Medan akan mengusulkan kepada Wali Kota Medan, agar uji coba sekolah tatap muka di Kota Medan dapat dimulai pada kawasan-kawasan sekolah yang lingkungan kecamatannya merupakan kawasan dengan kasus penambahan Covid-19 paling sedikit.

“Walaupun kecamatan di Medan zona merah, tapi ‘kan ada yang penyebarannya paling kecil. Mungkin bisa dimulai dari situ. Dalam artian, di lingkungan sekolah atau kecamatannya tidak ada penambahan kasus positif Covid-19, atau paling sedikit penambahan kasusnya,” jelasnya.

Hanya saja Afif menyayangkan minimnya data dari Gugus Tugas Covid-19 Medan dan Sumatera Utara. Sebab sejauh ini, data wilayah yang sedikit perkembangan kasus positif Covid-19 di Medan tidak sinkron antara data Gugus Tugas Covid-19 Medan dan Sumut. Akibatnya Komisi II DPRD Medan bingung mengusulkan sekolah mana yang bisa menjadi tempat uji coba sekolah tatap muka.

“Makanya, Komisi II akan mengklarifikasi lagi ke Gugus Tugas Covid-19 Medan dan Sumut, data mana yang betul. Karena data yang dimiliki Medan dan Sumut perbedaannya sangat jauh,” tegasnya.

Afif juga menegaskan, jika ada uji coba sekolah tatap muka, pihak sekolah wajib terlebih dahulu meminta izin kepada orang tua siswa. Sebab, izin dari orang tua siswa merupakan salahsatu syarat utama kembalinya sistem belajar tatap muka di sekolah. (map)

VAKSINASI: Vaksinasi Covid-19 secara drive thru, di Lanud Soewondo, Rabu (7/4). Guru lansia diminta ikut.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kota (Pemko) Medan melalui Dinas Pendidikan belum dapat memastikan apakah siswa di Kota Medan akan ikut sistem pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah mulai Juli Mendatang. Pemko masih menunggu arahan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI dan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu).

“Kepastiannya belum ada, sampai saat ini kita masih menunggu arahan dari (pemerintah) pusat Yang pasti, Disdik fokus menuntaskan proses vaksinasi kepada sekitar 20 ribu guru yang ada di Kota Medan,” kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Medan, Adlan SPd MM kepada Sumut Pos, Kamis (8/4).

Selain membantu program pemerintah dalam menciptakan herd immunity terhadap Covid-19, proses vaksinasi juga sekaligus sebagai bentuk persiapan Disdik Kota Medan, jelang rencana pembukaan PTM di sekolah awal tahun ajaran baru mendatang.

“Intinya kita bersiap saja. Kalau sistem belajar tatap muka ternyata jadi dimulai Juli nanti, kita sudah siap karena guru-guru ditargetkan sudah divaksinsi minimal 75 persen dari total guru di Kota Medan. Tapi seandainya pun belum diizinkan untuk belajar tatap muka di tahun ajaran baru nanti, setidaknya kita sudah mendukung program vaksinasi pemerintah,” katanya.

Saat ini, lanjut Adlan, proses vaksinasi kepada para guru di Kota Medan masih terus berjalan. Dinas Pendidikan terus berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan, dalam upaya percepatan proses vaksinasi kepada para guru yang masuk ke dalam kategori pelayan publik.

“Apalagi sekarang sudah ada vaksinasi drive thru di Lanud Soewondo. Proses vaksinasi para guru sangat terbantu dengan pelayanan vaksinasi drive thru itu. Semoga vaksinasi untuk para guru ini dapat diselesaikan secepatnya,” ungkapnya.

Mengenai kepastikan ikut PTM, Dinas Pendidikan Kota Medan telah menugaskan stafnya ikut dalam rapat pembahasan rencana belajar tatap muka dengan Kemendikbud. “Sudah ada staf kita mengikuti rapat itu. Bagaimana hasil rapatnya, kita belum tahu karena masih dibahas. Mungkin dalam satu atau dua hari ke depan, kita baru tahu hasil pembahasannya. Kita tunggu saja dulu,” ujarnya.

Dukung Uji Coba Tatap Muka

Sementara itu, Komisi II DPRD Medan, Afif Abdillah meminta Wali Kota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution, untuk mempercepat mulainya uji coba sekolah tatap muka di Kota Medan. Namun dengan catatan, pelaksanaan uji coba dilakukan dengan memenuhi prokes secara ketat.

Ia berharap, proses uji coba belajar tatap muka di sekolah bukan justru menambah klaster baru penyebaran Covid-19 di Kota Medan. Karena itu, Afif meminta Wali Kota untuk memerintahkan Dinas Pendidikan agar mempersiapkan uji coba tersebut, baik dalam insfrastruktur kesehatan sekolah maupun vaksinasi terhadap tenaga pendidik.

“Guru atau tenaga pendidiknya harus divaksinasi terlebih dahulu. Dengan begitu, uji coba sekolah tatap muka bisa terlaksana,” kata Afif kepada Sumut Pos, Kamis (8/4).

Jika diperbolehkan, orang tua murid yang ikut uji coba sekolah tatap muka juga harus divaksin. Hal ini untuk memutus mata rantai Covid-19 dan tidak menambah klaster baru penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah.

Ketua Partai Nasdem Kota Medan ini juga menyampaikan, pihaknya di Komisi II DPRD Medan akan mengusulkan kepada Wali Kota Medan, agar uji coba sekolah tatap muka di Kota Medan dapat dimulai pada kawasan-kawasan sekolah yang lingkungan kecamatannya merupakan kawasan dengan kasus penambahan Covid-19 paling sedikit.

“Walaupun kecamatan di Medan zona merah, tapi ‘kan ada yang penyebarannya paling kecil. Mungkin bisa dimulai dari situ. Dalam artian, di lingkungan sekolah atau kecamatannya tidak ada penambahan kasus positif Covid-19, atau paling sedikit penambahan kasusnya,” jelasnya.

Hanya saja Afif menyayangkan minimnya data dari Gugus Tugas Covid-19 Medan dan Sumatera Utara. Sebab sejauh ini, data wilayah yang sedikit perkembangan kasus positif Covid-19 di Medan tidak sinkron antara data Gugus Tugas Covid-19 Medan dan Sumut. Akibatnya Komisi II DPRD Medan bingung mengusulkan sekolah mana yang bisa menjadi tempat uji coba sekolah tatap muka.

“Makanya, Komisi II akan mengklarifikasi lagi ke Gugus Tugas Covid-19 Medan dan Sumut, data mana yang betul. Karena data yang dimiliki Medan dan Sumut perbedaannya sangat jauh,” tegasnya.

Afif juga menegaskan, jika ada uji coba sekolah tatap muka, pihak sekolah wajib terlebih dahulu meminta izin kepada orang tua siswa. Sebab, izin dari orang tua siswa merupakan salahsatu syarat utama kembalinya sistem belajar tatap muka di sekolah. (map)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/