30 C
Medan
Monday, October 28, 2024
spot_img

Andi Lala Bantai Riyani, Gilang & Naya dalam Gelap

Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
Seorang tersangka pembunuhan sekeluarga Andi Lala menghindar dari amukan warga, usai menjalani reka ulang kasus di Mabar Medan, Senin (8/5). Sebanyak 48 adegan diperagakan Andi Lala bersama dua orang rekannya pada peristiwa pembunuhan sekeluarga yang bermotifkan perampokan dan dendam.

Usai melakukan pemukulan, Andi Lala kembali menghidupkan lampu dan melihat Riyani dan Naya sudah tidak bernyawa dengan kondisi kepala berlumuran darah. Dia pun mengambil handphone dan tablet (aipet) yang berada di atas kepala Riyani.

Setelah itu dia keluar kamar dan menuju ruang tamu, tempat Gilang dan Kinara tidur. Namun saat berada di ruang tamu, pria ini mendengar Kinara menangis keras. Panik, dia kembali ke kamar dan melihat Kinara menangisi jasad ibunya. Tak mau ambil resiko, Andi Lala memukuli bocah itu hingga tak bergerak.

Belum sempat memastikan Kinara tewas, Gilang terbangun dan tanpa membuang waktu Andi Lala mengayunkan besi ke kepala Gilang sebanyak dua kali dan seketika itu juga Gilang tak sadarkan diri dan mendorong tubuhya ke bawah tempat tidur.

Bersamaan, Andi Lala melihat Marni, ibu Riyanti berjalan menuju ruang tamu untuk menghidupkan lampu. Dengan tergesa-gesa, Andi Lala keluar dari kamar dan menghantam kepala Marni dengan besi. Melihat perempuan tua itu tidak berdaya lagi, Andi Lala mengorak-abrik isi lemari untuk mencari barang-barang berharga, namun dia hanya menemukan handphone dan sebuah laptop.

Kesal tak dapat barang berharga, dia lantas mencari kunci kereta korban. Setelah kunci dapat dari celapa panjang Riyanto, dia mengeluarkan kereta dari pintu samping. Begitu sampai depan gang rumah, pria ini menghidupkan kereta dan kabur.

Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
Seorang tersangka pembunuhan sekeluarga Andi Lala menghindar dari amukan warga, usai menjalani reka ulang kasus di Mabar Medan, Senin (8/5). Sebanyak 48 adegan diperagakan Andi Lala bersama dua orang rekannya pada peristiwa pembunuhan sekeluarga yang bermotifkan perampokan dan dendam.

Usai melakukan pemukulan, Andi Lala kembali menghidupkan lampu dan melihat Riyani dan Naya sudah tidak bernyawa dengan kondisi kepala berlumuran darah. Dia pun mengambil handphone dan tablet (aipet) yang berada di atas kepala Riyani.

Setelah itu dia keluar kamar dan menuju ruang tamu, tempat Gilang dan Kinara tidur. Namun saat berada di ruang tamu, pria ini mendengar Kinara menangis keras. Panik, dia kembali ke kamar dan melihat Kinara menangisi jasad ibunya. Tak mau ambil resiko, Andi Lala memukuli bocah itu hingga tak bergerak.

Belum sempat memastikan Kinara tewas, Gilang terbangun dan tanpa membuang waktu Andi Lala mengayunkan besi ke kepala Gilang sebanyak dua kali dan seketika itu juga Gilang tak sadarkan diri dan mendorong tubuhya ke bawah tempat tidur.

Bersamaan, Andi Lala melihat Marni, ibu Riyanti berjalan menuju ruang tamu untuk menghidupkan lampu. Dengan tergesa-gesa, Andi Lala keluar dari kamar dan menghantam kepala Marni dengan besi. Melihat perempuan tua itu tidak berdaya lagi, Andi Lala mengorak-abrik isi lemari untuk mencari barang-barang berharga, namun dia hanya menemukan handphone dan sebuah laptop.

Kesal tak dapat barang berharga, dia lantas mencari kunci kereta korban. Setelah kunci dapat dari celapa panjang Riyanto, dia mengeluarkan kereta dari pintu samping. Begitu sampai depan gang rumah, pria ini menghidupkan kereta dan kabur.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/