30 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Riau Terus Benahi Akses Menuju Destinasi ‘Ombak Bono’

Turis berselancar di atas ombak Bono, Sungai Kampar, Riau.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Provinsi Riau terus membenahi akses menuju Bono, sebagai destinasi pariwisata andalan Bumi Lancang Kuning. Apalagi Menteri Pariwisata Arief Yahya mendorong dibangunnya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata di kawasan Bono. Yang terkenal dengan ombak yang biasa dipakai untuk surfing itu.

Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Provinsi Riau Fahmizal mengatakan, pihaknya kembali akan membuat atraksi Bekudo Bono pada November mendatang.

“Yang menjadi magnet pariwisata Riau itu kan Bono. Bulan Maret lalu kami sudah bikin atraksinya, Bekudo Bono. Nanti rencana November kami adakan lagi,” ujar Fahmizal saat dihubungi pada Senin (8/5).

Selain menyiapkan event, pemerintah daerah didukung oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat juga terus membenahi akses jalan menuju kawasan Bono, di Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan.

Para peserta selancar amatir bercoba bertahan di atas ombak Bono dalam festival Bekudo Bono pada 19 November 2013 lalu, di Desa Teluk Meranti, Riau.

Perbaikan jalan tersebut juga telah diusulkan kelanjutannya pada 2018, baik di APBD maupun APBN. Setidaknya, sudah lebih Rp 170 miliar alokasi APBD maupun APBN untuk memperbaiki jalan menuju Bono.

“Akses jalan ini menjadi tantangan yang kami pikirkan bersama, sebagai bentuk keseriusan pemerintah mendorong Bono menjadi destinasi unggulan. Dan Pak Menpar mengarahkan Bono menjadi KEK Pariwisata,” jelas dia.

Selain Bono, Pemprov Riau juga memiliki atraksi pariwisata lainnya seperti Bakar Tongkang di Bagan Siapiapi, dan Pacu Jalur di Kuantan Singingi. Dengan fokus pada ketika event itu, dia berharap kunjungan wisatawan mancanegara ke Riau terus meningkat.

“Alhamdulillah dua tahun terakhir tren kunjungan wisman ke Riau sudah meningkat terus. Ini merupakan satu stimulan bagi kami untuk lebih semangat lagi,” tambahnya.

Menpar Arief Yahya senang mendengar keseriusan Pemprov Riau dalam membangun akses ke destinasi pariwisata. Pengembangan destinasi pariwisata itu rumusnya 3A, atraksi, akses dan amenitas. “Bono sebagai atraksi sudah mendunia. Akses dan amenitas harus juga dibangun, agar bisa berkembang,” ungkap Menteri Arief. (rel)

Turis berselancar di atas ombak Bono, Sungai Kampar, Riau.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Provinsi Riau terus membenahi akses menuju Bono, sebagai destinasi pariwisata andalan Bumi Lancang Kuning. Apalagi Menteri Pariwisata Arief Yahya mendorong dibangunnya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata di kawasan Bono. Yang terkenal dengan ombak yang biasa dipakai untuk surfing itu.

Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Provinsi Riau Fahmizal mengatakan, pihaknya kembali akan membuat atraksi Bekudo Bono pada November mendatang.

“Yang menjadi magnet pariwisata Riau itu kan Bono. Bulan Maret lalu kami sudah bikin atraksinya, Bekudo Bono. Nanti rencana November kami adakan lagi,” ujar Fahmizal saat dihubungi pada Senin (8/5).

Selain menyiapkan event, pemerintah daerah didukung oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat juga terus membenahi akses jalan menuju kawasan Bono, di Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan.

Para peserta selancar amatir bercoba bertahan di atas ombak Bono dalam festival Bekudo Bono pada 19 November 2013 lalu, di Desa Teluk Meranti, Riau.

Perbaikan jalan tersebut juga telah diusulkan kelanjutannya pada 2018, baik di APBD maupun APBN. Setidaknya, sudah lebih Rp 170 miliar alokasi APBD maupun APBN untuk memperbaiki jalan menuju Bono.

“Akses jalan ini menjadi tantangan yang kami pikirkan bersama, sebagai bentuk keseriusan pemerintah mendorong Bono menjadi destinasi unggulan. Dan Pak Menpar mengarahkan Bono menjadi KEK Pariwisata,” jelas dia.

Selain Bono, Pemprov Riau juga memiliki atraksi pariwisata lainnya seperti Bakar Tongkang di Bagan Siapiapi, dan Pacu Jalur di Kuantan Singingi. Dengan fokus pada ketika event itu, dia berharap kunjungan wisatawan mancanegara ke Riau terus meningkat.

“Alhamdulillah dua tahun terakhir tren kunjungan wisman ke Riau sudah meningkat terus. Ini merupakan satu stimulan bagi kami untuk lebih semangat lagi,” tambahnya.

Menpar Arief Yahya senang mendengar keseriusan Pemprov Riau dalam membangun akses ke destinasi pariwisata. Pengembangan destinasi pariwisata itu rumusnya 3A, atraksi, akses dan amenitas. “Bono sebagai atraksi sudah mendunia. Akses dan amenitas harus juga dibangun, agar bisa berkembang,” ungkap Menteri Arief. (rel)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/