32.8 C
Medan
Tuesday, May 28, 2024

PT Amoeba Simpan 28 Cewek Belia

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sebanyak 28 wanita yang diduga korban perdagangan manusia diamankan dari PT Amoeba, Jalan Mawar Raya, Kelurahan Helvetia Tengah, Medan Helvetia, Selasa (8/9) dini hari.

Diamankannya ke-28 wanita yang masih belia dan 2 laki-laki tersebut, berawal saat petugas Polsek Helvetia menerima adanya keresahan dari masyarakat. Dimana PT Amoeba selalu didatangi para wanita dari berbagai daerah.

Oleh warga dan Hariati (58) selaku kepala lingkungan setempat pun melapor ke Polsek Helvetia, hingga dilakukan penggerebekan. “Sudah dua bulan terakhir rumah itu dipenuhi perempuan,”ujar Hariati.

Dikatakannya, warga sekitar sangat resah akan aktivitas di PT Amoeba. “Maka dari itu, kita melakukan penggeledahan guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,” ucapnya.

Kapolsekta Helvetia Kompol Roni Bonnic mengatakan, sebanyak 28 wanita dan 2 pria telah diamankan guna menghindari hal-hal yang tak diinginkan.

“Pengamanan itu dilakukan karena adanya dugaan perdagangan manusia. Setelah diperiksa, mereka dari berbagai daerah dan dalam beberapa bulan tidak menerima gaji. Sembari mendata, kita akan panggil pimpinan perusahaan tersebut,” ujar Bonnic.(bbs/han)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sebanyak 28 wanita yang diduga korban perdagangan manusia diamankan dari PT Amoeba, Jalan Mawar Raya, Kelurahan Helvetia Tengah, Medan Helvetia, Selasa (8/9) dini hari.

Diamankannya ke-28 wanita yang masih belia dan 2 laki-laki tersebut, berawal saat petugas Polsek Helvetia menerima adanya keresahan dari masyarakat. Dimana PT Amoeba selalu didatangi para wanita dari berbagai daerah.

Oleh warga dan Hariati (58) selaku kepala lingkungan setempat pun melapor ke Polsek Helvetia, hingga dilakukan penggerebekan. “Sudah dua bulan terakhir rumah itu dipenuhi perempuan,”ujar Hariati.

Dikatakannya, warga sekitar sangat resah akan aktivitas di PT Amoeba. “Maka dari itu, kita melakukan penggeledahan guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,” ucapnya.

Kapolsekta Helvetia Kompol Roni Bonnic mengatakan, sebanyak 28 wanita dan 2 pria telah diamankan guna menghindari hal-hal yang tak diinginkan.

“Pengamanan itu dilakukan karena adanya dugaan perdagangan manusia. Setelah diperiksa, mereka dari berbagai daerah dan dalam beberapa bulan tidak menerima gaji. Sembari mendata, kita akan panggil pimpinan perusahaan tersebut,” ujar Bonnic.(bbs/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/