26.7 C
Medan
Thursday, May 23, 2024

Narkoba Marak di Lapas, Buwas Beri Masukan ke Kemenkumham

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kepala Badan Narkotika Nasional Komisaris Jenderal Budi Waseso menegaskan masih banyak peredaran narkoba di sejumlah lembaga pemasyarakatan di Indonesia. Bahkan, tak sedikit sindikat narkoba bisa beroperasi dari balik lapas dengan “bebas”. “Pengawasan di lapas harus dibenahi juga,” kata Komjen Buwas sapaan Budi Waseso, di Markas Polda Metro Jaya, Rabu (9/9).

Karenanya, mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri itu akan memberikan masukan kepada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia mengenai maraknya dugaan peredaran narkotika di Lapas. “Kemenkumham akan kami beri masukan kenapa kok bisa dilapas bebas terjadi peredaran narkoba?” kata mantan Kepala Kepolisian Daerah Gorontalo itu.

Saat menjabat Kabareskrim Polri sejumlah kasus peredaran narkoba dari balik jeruji besi berhasil dibongkar Buwas dan jajaran. Antara lain yang melibatkan terpidana mati narkotika Fredy Budiman. Badan yang terkurung di Lapas Nusa Kambangan, Cilacap, Jawa Tengah, tak membuat Fredy kehabisan akal untuk berbisnis narkotika. 

Tak tanggung-tanggung, bisnis yang dikendalikan Fredy ini berlevel internasional. Mulai dari pembelian narkotika dari Belanda dan Pakistan, hingga memproduksi di sebuah rumah toko di kawasan CBD Cengkareng Timur, Cengkareng, Jakarta Barat.

Namun, aksi ini berhasil digagalkan jajaran Direktorat Tindak Pidana Narkotika Bareskrim Mabes Polri. Fredy yang tengah mendekam di Lapas Nusa Kambangan, dibon Bareskrim untuk pengembangan pascamelakukan penangkapan sejumlah jaringan Fredy. “Dia (Fredy) salah satu pengendali dari lapas,” tegas Komjen Buwas, saat menggelar barang bukti pengungkapan sindikat narkotika jaringan Fredy di CBD Cengkareng, Selasa (14/4) lalu.

Selain itu  ada pula kasus pengungkapan bandar narkoba berinisial SF, di sebuah lapas di Cirebon, Jawa Barat.  SF diduga memasok narkoba untuk Rubi dan Armada, serta Reza Alexander Prawiro, cucu Menko Ekuin Radius Prawiro.(boy/jpnn)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kepala Badan Narkotika Nasional Komisaris Jenderal Budi Waseso menegaskan masih banyak peredaran narkoba di sejumlah lembaga pemasyarakatan di Indonesia. Bahkan, tak sedikit sindikat narkoba bisa beroperasi dari balik lapas dengan “bebas”. “Pengawasan di lapas harus dibenahi juga,” kata Komjen Buwas sapaan Budi Waseso, di Markas Polda Metro Jaya, Rabu (9/9).

Karenanya, mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri itu akan memberikan masukan kepada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia mengenai maraknya dugaan peredaran narkotika di Lapas. “Kemenkumham akan kami beri masukan kenapa kok bisa dilapas bebas terjadi peredaran narkoba?” kata mantan Kepala Kepolisian Daerah Gorontalo itu.

Saat menjabat Kabareskrim Polri sejumlah kasus peredaran narkoba dari balik jeruji besi berhasil dibongkar Buwas dan jajaran. Antara lain yang melibatkan terpidana mati narkotika Fredy Budiman. Badan yang terkurung di Lapas Nusa Kambangan, Cilacap, Jawa Tengah, tak membuat Fredy kehabisan akal untuk berbisnis narkotika. 

Tak tanggung-tanggung, bisnis yang dikendalikan Fredy ini berlevel internasional. Mulai dari pembelian narkotika dari Belanda dan Pakistan, hingga memproduksi di sebuah rumah toko di kawasan CBD Cengkareng Timur, Cengkareng, Jakarta Barat.

Namun, aksi ini berhasil digagalkan jajaran Direktorat Tindak Pidana Narkotika Bareskrim Mabes Polri. Fredy yang tengah mendekam di Lapas Nusa Kambangan, dibon Bareskrim untuk pengembangan pascamelakukan penangkapan sejumlah jaringan Fredy. “Dia (Fredy) salah satu pengendali dari lapas,” tegas Komjen Buwas, saat menggelar barang bukti pengungkapan sindikat narkotika jaringan Fredy di CBD Cengkareng, Selasa (14/4) lalu.

Selain itu  ada pula kasus pengungkapan bandar narkoba berinisial SF, di sebuah lapas di Cirebon, Jawa Barat.  SF diduga memasok narkoba untuk Rubi dan Armada, serta Reza Alexander Prawiro, cucu Menko Ekuin Radius Prawiro.(boy/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/