22.8 C
Medan
Saturday, June 22, 2024

Wadah Deradikalisasi Anak-anak Mantan Teroris

 

Foto: Teddy Akbari/Sumut Pos Suhardi Alius, Kepala BNPT meletakkan batu pertama tertanda pembangunan masjid di Pesantren Darul Syifa untuk anak-anak mantan teroris dimulai.
Foto: Teddy Akbari/Sumut Pos
Suhardi Alius, Kepala BNPT meletakkan batu pertama tertanda pembangunan masjid di Pesantren Darul Syifa untuk anak-anak mantan teroris dimulai.

Buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Artinya, sifat atau prilaku anak tidak jauh dari orangtuanya. Karenanya, agar anak-anak para pelaku teror tak mengikuti jejak orangtuanya, Khairul Ghozali bekas narapidana teroris, membangun pesantren khusus untuk wadah deradikalisasi generasi muda, khususnya anak-anak mantan teroris.

TEDDY AKBARI, Medan

Pesantren Darusy Syifa berada di Dusun IV, Desa Sei Mencirim, Kecamatan Kutalimbaru, Deliserdang. Dari Kota Medan, untuk menuju ke lokasi pesantren yang dibangun Khairul Ghozali pada 16 Januari 2016 lalu ini, memakan waktu sekitar 60 menit.

Awalnya, pesantren ini berdiri di atas lahan seluas 7 ribu meter persegi yang merupakan sumbangan dari Gubernur Sumatera Utara. Dengan biaya sendiri, dia pelan-pelan membangun pesantren tersebut. Belakangan, satu per satu donator mulai memberikan bantuan. Kini, luas lahan bertambah mencapai 30 hektar. Di sana telah berdiri enam unit bangunan, terdiri dari lima bangunan asrama dan satu unit untuk kantor pesantren.

Saat ini, sedang akan dibangun sebuah masjid di komplek pesantren itu yang merupakan sumbangan dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Rabu (7/9) lalu, Kepala BNPT Komjen Pol Suhardi Alius bersama Ketua Pansus Perubahan Undang-undang Terorisme DPR RI Raden Muhammad Syafii telah melakukan peletakan batu pertama pembangunan masjid tersebut.

“Di sini ada 20 orang santri, mereka menginap semua,” kata pimpinan pesantren, Khairul Ghozali kepada Sumut Pos, di sela-sela peletakan batu pertama pembangunan masjid.

 

Foto: Teddy Akbari/Sumut Pos Suhardi Alius, Kepala BNPT meletakkan batu pertama tertanda pembangunan masjid di Pesantren Darul Syifa untuk anak-anak mantan teroris dimulai.
Foto: Teddy Akbari/Sumut Pos
Suhardi Alius, Kepala BNPT meletakkan batu pertama tertanda pembangunan masjid di Pesantren Darul Syifa untuk anak-anak mantan teroris dimulai.

Buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Artinya, sifat atau prilaku anak tidak jauh dari orangtuanya. Karenanya, agar anak-anak para pelaku teror tak mengikuti jejak orangtuanya, Khairul Ghozali bekas narapidana teroris, membangun pesantren khusus untuk wadah deradikalisasi generasi muda, khususnya anak-anak mantan teroris.

TEDDY AKBARI, Medan

Pesantren Darusy Syifa berada di Dusun IV, Desa Sei Mencirim, Kecamatan Kutalimbaru, Deliserdang. Dari Kota Medan, untuk menuju ke lokasi pesantren yang dibangun Khairul Ghozali pada 16 Januari 2016 lalu ini, memakan waktu sekitar 60 menit.

Awalnya, pesantren ini berdiri di atas lahan seluas 7 ribu meter persegi yang merupakan sumbangan dari Gubernur Sumatera Utara. Dengan biaya sendiri, dia pelan-pelan membangun pesantren tersebut. Belakangan, satu per satu donator mulai memberikan bantuan. Kini, luas lahan bertambah mencapai 30 hektar. Di sana telah berdiri enam unit bangunan, terdiri dari lima bangunan asrama dan satu unit untuk kantor pesantren.

Saat ini, sedang akan dibangun sebuah masjid di komplek pesantren itu yang merupakan sumbangan dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Rabu (7/9) lalu, Kepala BNPT Komjen Pol Suhardi Alius bersama Ketua Pansus Perubahan Undang-undang Terorisme DPR RI Raden Muhammad Syafii telah melakukan peletakan batu pertama pembangunan masjid tersebut.

“Di sini ada 20 orang santri, mereka menginap semua,” kata pimpinan pesantren, Khairul Ghozali kepada Sumut Pos, di sela-sela peletakan batu pertama pembangunan masjid.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/