26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

KPK Curigai ‘Skandal Interpelasi’, Hasban Membantah

Terpisah, mantan Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provsu, Zulkarnain, tampak berkelit saat disinggung ihwal pemeriksaan dana bansos dan hibah Pemprovsu TA 2012-2013 di satuan kerjanya. “Coba (soal itu) tanya ke Pak Sekda saja,” ucapnya.

Pasalnya, dari 12 SKPD di Pemprov Sumut, alokasi bansos yang diusulkan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan sebesar Rp755 juta untuk delapan penerima, sesuai temuan BPK, tak ada laporan pertanggungjawaban.

Menyikapi temuan BPK itu, Zulkarnain yang kini menjabat Assisten III Setdaprovsu hanya memberi jawaban normatif. Pria berkacamata tersebut, juga mengaku sudah diperiksa dalam kaitan dugaan kasus dimaksud.

“Oh iya, kita lihat saja nanti. Kan lagi diproses ya. Jadi kita lihat saja bagaimana prosesnya nanti. Saya juga sudah diperiksa. Saya tak mau mendahului Kejagung terkait apa hasil pemeriksaan itu,” katanya.

Zulkarnain juga enggan menjawab ketika disinggung amburadulnya LPj penerima hibah dan bansos tersebut, saat dirinya menjabat sebagai kepala dinas. Ia berkilah bahwa sudah mempertanggungjawabkan temuan dimaksud, dan kini menunggu hasil evaluasi dari kejaksaan.

“Kalau saya pribadi sudah pertanggungjawabkan. Tapi untuk hasilnya, nanti dievaluasi pihak kejaksaan,” tukasnya.

Diketahui, pada Selasa (8/9), Gubsu non-aktif Gatot Pujo Nugroho kembali diperiksa penyidik KPK. Tapi, ternyata pemeriksaan ini bukan terkait kasus suap hakim PTUN Medan yang menjerat Gatot sebagai tersangka.

Kepada wartawan di KPK, politikus Partai Keadilan Sejahtera itu mengaku dicecar penyidik seputar rencana penggunaan hak interpelasi oleh sejumlah anggota DPRD Sumatera Utara. “Saya diperiksa kapasitasnya sebagai saksi untuk interpelasi,” kata Gatot yang keluar dari gedung KPK sekitar pukul 19.00 WIB.

Gatot tidak menjelaskan apakah KPK tengah menyelidiki dugaan korupsi terkait rencana interpelasi oleh DPRD Sumut yang batal di tengah jalan sekitar bulan April lalu. Dia hanya mengatakan bahwa KPK menemukan ada sejumlah masalah.

“Ya ada beberapa permasalahan. Tadi saya dimintai keterangan sebagai saksi,” ucapnya.

Saat ditanya apakah ada permintaan uang dari anggota DPRD untuk menghentikan laju interpelasi, suami Evy Susanti itu memilih bungkam.

“Saya dimintai keterangan sebagai saksi. Nanti bisa ditanyakan kepada penyidik ya,” pungkasnya sebelum masuk ke mobil tahanan.

Terpisah, mantan Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provsu, Zulkarnain, tampak berkelit saat disinggung ihwal pemeriksaan dana bansos dan hibah Pemprovsu TA 2012-2013 di satuan kerjanya. “Coba (soal itu) tanya ke Pak Sekda saja,” ucapnya.

Pasalnya, dari 12 SKPD di Pemprov Sumut, alokasi bansos yang diusulkan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan sebesar Rp755 juta untuk delapan penerima, sesuai temuan BPK, tak ada laporan pertanggungjawaban.

Menyikapi temuan BPK itu, Zulkarnain yang kini menjabat Assisten III Setdaprovsu hanya memberi jawaban normatif. Pria berkacamata tersebut, juga mengaku sudah diperiksa dalam kaitan dugaan kasus dimaksud.

“Oh iya, kita lihat saja nanti. Kan lagi diproses ya. Jadi kita lihat saja bagaimana prosesnya nanti. Saya juga sudah diperiksa. Saya tak mau mendahului Kejagung terkait apa hasil pemeriksaan itu,” katanya.

Zulkarnain juga enggan menjawab ketika disinggung amburadulnya LPj penerima hibah dan bansos tersebut, saat dirinya menjabat sebagai kepala dinas. Ia berkilah bahwa sudah mempertanggungjawabkan temuan dimaksud, dan kini menunggu hasil evaluasi dari kejaksaan.

“Kalau saya pribadi sudah pertanggungjawabkan. Tapi untuk hasilnya, nanti dievaluasi pihak kejaksaan,” tukasnya.

Diketahui, pada Selasa (8/9), Gubsu non-aktif Gatot Pujo Nugroho kembali diperiksa penyidik KPK. Tapi, ternyata pemeriksaan ini bukan terkait kasus suap hakim PTUN Medan yang menjerat Gatot sebagai tersangka.

Kepada wartawan di KPK, politikus Partai Keadilan Sejahtera itu mengaku dicecar penyidik seputar rencana penggunaan hak interpelasi oleh sejumlah anggota DPRD Sumatera Utara. “Saya diperiksa kapasitasnya sebagai saksi untuk interpelasi,” kata Gatot yang keluar dari gedung KPK sekitar pukul 19.00 WIB.

Gatot tidak menjelaskan apakah KPK tengah menyelidiki dugaan korupsi terkait rencana interpelasi oleh DPRD Sumut yang batal di tengah jalan sekitar bulan April lalu. Dia hanya mengatakan bahwa KPK menemukan ada sejumlah masalah.

“Ya ada beberapa permasalahan. Tadi saya dimintai keterangan sebagai saksi,” ucapnya.

Saat ditanya apakah ada permintaan uang dari anggota DPRD untuk menghentikan laju interpelasi, suami Evy Susanti itu memilih bungkam.

“Saya dimintai keterangan sebagai saksi. Nanti bisa ditanyakan kepada penyidik ya,” pungkasnya sebelum masuk ke mobil tahanan.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/