26.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Lagi… Pedagang Pasar Induk Kepung Kantor Eldin

Namun pedagang tak puas mendengar jawaban wakil wali kota. Mereka menanyakan apa jaminan atau garansi terkait penertiban tersebut. Akhyar lantas tak langsung menjawab, namun menunjukkan ‘jengkol’ dibagian kanan pakaiannya. Itu artinya Akhyar mengindikasikan jabatan selaku wakil wali kota akan ia pertaruhkan ihwal tuntutan pedagang ini.

“Kalau ibu tidak percaya, mau sama siapa lagi yang dipercaya. Saya ini wakil wali kota Medan, kalau tidak percaya dengan saya, silahkan ibu cari yang bisa ibu percayai,” kata Akhyar dengan nada sedikit tinggi. “(Kalau) Itu bukan jawaban pak,” timpal pedagang lagi.

“Ya sudahlah, kita tidak perlulah berdebat begini. Yang ngomong ini bukan Akhyar tapi Wakil Wali Kota Medan,” tegas Akhyar lagi seraya mendapat tepuk tangan dari para pedagang.

“Hari ini kita beri kepercayaan bapak ini (wakil wali kota, Red) menjalankan tugasnya. Bapak inikan baru, jadi kita lihat dulu kerjanya dan kita lihat hasil kerjanya. Bapak ini sudah berjanji, jadi kita tunggu janjinya,” sambung Siska Laura.

Puas mendengar jawaban wakil wali kota, ratusan pedagang akhirnya dengan tertib membubarkan diri. “Karena tuntutan kita sudah dipenuhi, untuk itu kita duduk dulu di sini sembari makan siang,” kata orator lainnya dari atas mobil.

Ditempat yang sama, Pelaksana Tugas Direktur Utama Perusahaan Daerah (PD) Kota Medan, Benny Sihotang, tetap mendorong perpindahan (relokasi) seluruh pedagang di kawasan Pasar Sutomo. “Kalau dari PD Pasar ditanya, kami tetap mendorong relokasi di kawasan Pasar Sutomo,” kata Benny.

Menurut Benny, sejak beroperasi setahun lalu, pihaknya sudah rugi miliaran rupiah. Karena kurangnya minat pembeli atau masyarakat ke Pasar Induk Lau Chi.

“Yang jelas kami rugi, udah gak bisa ngutip, operasional tetap dibiayai. Kalau dikumulatif semua pengeluaran, baik untuk gaji pegawai, listrik dan operasional lainnya, angkanya bisa mencapai miliaran rupiah,” bebernya.

Ia juga mengakui sebagian pedagang di Pasar Induk Lau Chi masih berjualan di Pasar Sutomo. “Jadi ini memang harus secepatnya,” pungkasnya.

Namun pedagang tak puas mendengar jawaban wakil wali kota. Mereka menanyakan apa jaminan atau garansi terkait penertiban tersebut. Akhyar lantas tak langsung menjawab, namun menunjukkan ‘jengkol’ dibagian kanan pakaiannya. Itu artinya Akhyar mengindikasikan jabatan selaku wakil wali kota akan ia pertaruhkan ihwal tuntutan pedagang ini.

“Kalau ibu tidak percaya, mau sama siapa lagi yang dipercaya. Saya ini wakil wali kota Medan, kalau tidak percaya dengan saya, silahkan ibu cari yang bisa ibu percayai,” kata Akhyar dengan nada sedikit tinggi. “(Kalau) Itu bukan jawaban pak,” timpal pedagang lagi.

“Ya sudahlah, kita tidak perlulah berdebat begini. Yang ngomong ini bukan Akhyar tapi Wakil Wali Kota Medan,” tegas Akhyar lagi seraya mendapat tepuk tangan dari para pedagang.

“Hari ini kita beri kepercayaan bapak ini (wakil wali kota, Red) menjalankan tugasnya. Bapak inikan baru, jadi kita lihat dulu kerjanya dan kita lihat hasil kerjanya. Bapak ini sudah berjanji, jadi kita tunggu janjinya,” sambung Siska Laura.

Puas mendengar jawaban wakil wali kota, ratusan pedagang akhirnya dengan tertib membubarkan diri. “Karena tuntutan kita sudah dipenuhi, untuk itu kita duduk dulu di sini sembari makan siang,” kata orator lainnya dari atas mobil.

Ditempat yang sama, Pelaksana Tugas Direktur Utama Perusahaan Daerah (PD) Kota Medan, Benny Sihotang, tetap mendorong perpindahan (relokasi) seluruh pedagang di kawasan Pasar Sutomo. “Kalau dari PD Pasar ditanya, kami tetap mendorong relokasi di kawasan Pasar Sutomo,” kata Benny.

Menurut Benny, sejak beroperasi setahun lalu, pihaknya sudah rugi miliaran rupiah. Karena kurangnya minat pembeli atau masyarakat ke Pasar Induk Lau Chi.

“Yang jelas kami rugi, udah gak bisa ngutip, operasional tetap dibiayai. Kalau dikumulatif semua pengeluaran, baik untuk gaji pegawai, listrik dan operasional lainnya, angkanya bisa mencapai miliaran rupiah,” bebernya.

Ia juga mengakui sebagian pedagang di Pasar Induk Lau Chi masih berjualan di Pasar Sutomo. “Jadi ini memang harus secepatnya,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/