26.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Sejak Pasar Murah Ramadan Dibuka, Beras dan Migor Paling Diminati

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pasar murah yang digelar Pemko Medan di Ramadan 1443 Hijriah ini, mendapat sambutan positif dari masyarakat. Hal ini pun terlihat dari antusias warga yang membeli kebutuhan pokok di pasar murah. Setiap harinya, puluhan warga rela mengantre untuk mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga yang relatif murah dan terjangkau, karena harga barang-barang yang dijual di pasar murah telah disubsidi Pemko Medan.

Satu pasar murah dari 151 titik yang setiap harinya didatangi warga Kota Medan adalah pasar murah yang ada di Kantor Lurah Titikuning, Kecamatan Medan Johor. Dari pagi hari, warga berbondong-bondong sudah datang untuk membeli kebutuhan pokok.

Berdasarkan pantauan, beras dan minyak goreng (migor) merupakan kebutuhan pokok yang paling diminati warga. Selain beras dan migor, telur dan gula pasir juga cukup diminati warga.

Dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat, warga yang hendak membeli kebutuhan pokok di pasar murah juga diwajibkan membawa Kartu Keluarga (KK) maupun KTP. Hal ini dilakukan guna memastikan warga yang membeli adalah warga asli Kota Medan dan bukan warga yang ekonominya mampu.

Selain bertujuan membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pokok dengan harga terjangkau pada Ramadan ini, pasar murah yang digelar Pemko Medan ini juga untuk menekan angka laju inflasi.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Medan, Damikrot menjelaskan, sejak dibukanya pasar murah sejak awal Ramadan lalu, masyarakat terus berdatangan dan berbelanja di pasar murah Pemko Medan. Dan dalam satu pekan lalu, kebutuhan pokok yang paling dicari masyarakat adalah beras, migor, telur, dan gula. Hal ini juga dibuktikan dengan banyaknya permintaan dari kecamatan ke Dinas Perdagangan Kota Medan akan kebutuhan pokok tersebut.

“Sedangkan untuk sirup, kacang tanah, mentega, dan tepung, permintaan cenderung sedikit, karena masih awal Ramadan. Diprediksi biasanya permintaan kebutuhan tersebut akan meningkat pada waktu 2 minggu menjelang Hari Raya Idul Fitri. Kami juga tetap memastikan kualitas barang dan ketersediaan barang,” ungkap Damikrot.

Menurut Damikrot, sama seperti tahun sebelumnya, pasar murah ini selalu diminati masyarakat. Untuk tahun ini antusias masyarakat justru meningkat, mengingat saat ini hampir semua harga kebutuhan pokok merangkak naik. Sedangkan harga di pasar murah di bawah harga pasar, karena telah disubsidi Pemko Medan.

“Seluruh harga kebutuhan pokok yang dijual di pasar murah di bawah harga pasar, karena telah disubsidi Pemko Medan. Selain itu, semua barang kebutuhan pokok yang dijual bukan dibeli, namun dengan menggunakan sistem penitipan barang. Artinya, seluruh barang ini merupakan milik produsen yang dititipkan ke Dinas Perdagangan kemudian dijual kepada masyarakat dengan harga yang telah disubsidi,” jelasnya.

Sementara itu, Camat Medan Johor, Chandra Dalimunthe menjelaskan, antusias warga Kecamatan Medan Johor khususnya di Kelurahan Titikuning, dalam membeli kebutuhan pokok di pasar murah sangat tinggi. Sejak dibukanya pasar murah, warga sudah berdatangan pada pagi hari. Namun agar warga tidak berkerumun, pihaknya tetap menerapkan prokes secara ketat.

“Dalam pelaksanaan selain menerapkan prokes, kami juga membuat kupon antrean, agar warga dapat dengan tertib dan tidak berdesakan membeli kebutuhan pokok di pasar murah,” katanya.

Dia juga mengakui, kebutuhan pokok yang paling dicari warga di pasar murah adalah beras, migor, gula, dan telur. Setiap harinya, kebutuhan pokok ini pasti habis dibeli warga, dan pihaknya langsung meminta tambahan stok ke Dinas Perdagangan Kota Medan.

Meskipun warga antusias datang ke pasar murah, Candra menegaskan, pihaknya terus melakukan sosialisasi, baik itu dari sosial media maupun melalui kepala lingkungan. Hal ini dilakukan agar warga lebih mengetahui dan agar keberadaan pasar murah itu dapat bermanfaat bagi warga secara lebih luas.

Sebelumnya, Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution, meminta jajarannya untuk dapat menjaga kualitas barang yang dijual di pasar murah, dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Kemudian agar pasar murah berjalan dengan tepat sasaran, dia meminta agar camat dan lurah selektif memperhatikan warga yang memang berhak mendapatkan kemudahan dari pasar murah ini.

“Jangan sampai produk yang tersedia dalam pasar murah ini diborong oleh warga yang secara ekonomi lebih mampu. Penyalahgunaan wewenang dalam kegiatan ini dapat dipastikan akan mendapatkan sanksi yang berat. Selain itu, meskipun harga dalam pasar murah di bawah pasaran, mutu dan kualitas barangnya tetap harus tetap terjaga,” harapnya. (map/saz)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pasar murah yang digelar Pemko Medan di Ramadan 1443 Hijriah ini, mendapat sambutan positif dari masyarakat. Hal ini pun terlihat dari antusias warga yang membeli kebutuhan pokok di pasar murah. Setiap harinya, puluhan warga rela mengantre untuk mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga yang relatif murah dan terjangkau, karena harga barang-barang yang dijual di pasar murah telah disubsidi Pemko Medan.

Satu pasar murah dari 151 titik yang setiap harinya didatangi warga Kota Medan adalah pasar murah yang ada di Kantor Lurah Titikuning, Kecamatan Medan Johor. Dari pagi hari, warga berbondong-bondong sudah datang untuk membeli kebutuhan pokok.

Berdasarkan pantauan, beras dan minyak goreng (migor) merupakan kebutuhan pokok yang paling diminati warga. Selain beras dan migor, telur dan gula pasir juga cukup diminati warga.

Dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat, warga yang hendak membeli kebutuhan pokok di pasar murah juga diwajibkan membawa Kartu Keluarga (KK) maupun KTP. Hal ini dilakukan guna memastikan warga yang membeli adalah warga asli Kota Medan dan bukan warga yang ekonominya mampu.

Selain bertujuan membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pokok dengan harga terjangkau pada Ramadan ini, pasar murah yang digelar Pemko Medan ini juga untuk menekan angka laju inflasi.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Medan, Damikrot menjelaskan, sejak dibukanya pasar murah sejak awal Ramadan lalu, masyarakat terus berdatangan dan berbelanja di pasar murah Pemko Medan. Dan dalam satu pekan lalu, kebutuhan pokok yang paling dicari masyarakat adalah beras, migor, telur, dan gula. Hal ini juga dibuktikan dengan banyaknya permintaan dari kecamatan ke Dinas Perdagangan Kota Medan akan kebutuhan pokok tersebut.

“Sedangkan untuk sirup, kacang tanah, mentega, dan tepung, permintaan cenderung sedikit, karena masih awal Ramadan. Diprediksi biasanya permintaan kebutuhan tersebut akan meningkat pada waktu 2 minggu menjelang Hari Raya Idul Fitri. Kami juga tetap memastikan kualitas barang dan ketersediaan barang,” ungkap Damikrot.

Menurut Damikrot, sama seperti tahun sebelumnya, pasar murah ini selalu diminati masyarakat. Untuk tahun ini antusias masyarakat justru meningkat, mengingat saat ini hampir semua harga kebutuhan pokok merangkak naik. Sedangkan harga di pasar murah di bawah harga pasar, karena telah disubsidi Pemko Medan.

“Seluruh harga kebutuhan pokok yang dijual di pasar murah di bawah harga pasar, karena telah disubsidi Pemko Medan. Selain itu, semua barang kebutuhan pokok yang dijual bukan dibeli, namun dengan menggunakan sistem penitipan barang. Artinya, seluruh barang ini merupakan milik produsen yang dititipkan ke Dinas Perdagangan kemudian dijual kepada masyarakat dengan harga yang telah disubsidi,” jelasnya.

Sementara itu, Camat Medan Johor, Chandra Dalimunthe menjelaskan, antusias warga Kecamatan Medan Johor khususnya di Kelurahan Titikuning, dalam membeli kebutuhan pokok di pasar murah sangat tinggi. Sejak dibukanya pasar murah, warga sudah berdatangan pada pagi hari. Namun agar warga tidak berkerumun, pihaknya tetap menerapkan prokes secara ketat.

“Dalam pelaksanaan selain menerapkan prokes, kami juga membuat kupon antrean, agar warga dapat dengan tertib dan tidak berdesakan membeli kebutuhan pokok di pasar murah,” katanya.

Dia juga mengakui, kebutuhan pokok yang paling dicari warga di pasar murah adalah beras, migor, gula, dan telur. Setiap harinya, kebutuhan pokok ini pasti habis dibeli warga, dan pihaknya langsung meminta tambahan stok ke Dinas Perdagangan Kota Medan.

Meskipun warga antusias datang ke pasar murah, Candra menegaskan, pihaknya terus melakukan sosialisasi, baik itu dari sosial media maupun melalui kepala lingkungan. Hal ini dilakukan agar warga lebih mengetahui dan agar keberadaan pasar murah itu dapat bermanfaat bagi warga secara lebih luas.

Sebelumnya, Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution, meminta jajarannya untuk dapat menjaga kualitas barang yang dijual di pasar murah, dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Kemudian agar pasar murah berjalan dengan tepat sasaran, dia meminta agar camat dan lurah selektif memperhatikan warga yang memang berhak mendapatkan kemudahan dari pasar murah ini.

“Jangan sampai produk yang tersedia dalam pasar murah ini diborong oleh warga yang secara ekonomi lebih mampu. Penyalahgunaan wewenang dalam kegiatan ini dapat dipastikan akan mendapatkan sanksi yang berat. Selain itu, meskipun harga dalam pasar murah di bawah pasaran, mutu dan kualitas barangnya tetap harus tetap terjaga,” harapnya. (map/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/