25 C
Medan
Monday, May 6, 2024

Djarot Pastikan Nelayan Tradisional Dapat Asuransi

Calon Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Djarot Saiful Hidayat berbincang dengan nelayan usai berkeliling Sungai Tanjung Tiram, Kecamatan Talawi Kabupaten Batubara, menggunakan sampan tradisional, Kamis (10/5).

BATUBARA, SUMUTPOS.CO – Calon Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Djarot Saiful Hidayat memastikan seluruh nelayan tradisional mendapatkan asuransi. Hal itu dikatakannya usai berkeliling Sungai Tanjung Tiram, Kecamatan Talawi Kabupaten Batubara, menggunakan sampan tradisional, Kamis (10/5).

“Tadi saya berbincang, apakah nelayan mendapatkan asuransi. Disampaikan nelayan sebagian sudah tapi sebagian belum. Kita akan pastikan semua nelayan tradisional mendapatkan asuransi. Khususnya untuk mengkaji biaya berobat,” sebut Mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Djarot yang merupakan Paslon nomor urut 2 di Pilgub ini menyebutkan bahwa para nelayan tradisional dan modern harus tetap dilindungi dan mendapatkan pembinaan. Ini dilakukan agar nelayan sama-sama mendapatkan penghasilan

“Sistem pengambilan ikan dengan menggunakan (pukat) tarik/hela, ini agak meresahkan karena aturannya masih abu-abu. Maka, kita ini, nelayan tradisional harus kita lindungi, kita tingkatkan pendapatannya, tetapi nelayan-nelayan modern juga kita bina, supaya nelayan tradisional dan modern bisa bekerja sama dengan pengaturan yang jelas. Semuanya bisa hidup dengan baik,” sebut Djarot.

Paslon yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu juga mengapresiasi tokoh masyarakat Kabupaten Batubara, Ishak yang telah membuka tempat pengolahan ikan. “Saya apresiasi ada tempat pengolaan ikan yang dibangun oleh tokoh masyarakat di sini,” jelasnya.

Menurut Djarot, tempat pengolaan ikan ini dapat membuka lapangan pekerjaan. “Untuk membuka lapangan kerja, para ibu-ibu bisa mengolah ikan yang datang sebelum dibawa ke Medan,” ucapnya.

Upaya seperti inilah, sebut Djarot harus didukung. “Upaya seperti ini perlu ditumbuhkan. Bayangkan ini bisa menciptakan lapangan kerja dan kemudian akan meningkatkan harga ikan. Ini yang sebetulnya program membuka lapangan kerja yang perlu didukung oleh pemerintah,” tambahnya.

Warga sendiri mengaku sangat terbantu adanya tempat pengolaan ikan ini. “Masyarakat di sini bisa bekerja dan nantinya warga sini bisa sejahterah,” kata Suwati.

Ia sendiri berharap pemerintah dapat mendukung tempat pengolahan ikan yang baru dibangun. “Harus didukung pemerintah juga, agar usaha ini dapat modal,” ungkap dia. (bal/azw)

Calon Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Djarot Saiful Hidayat berbincang dengan nelayan usai berkeliling Sungai Tanjung Tiram, Kecamatan Talawi Kabupaten Batubara, menggunakan sampan tradisional, Kamis (10/5).

BATUBARA, SUMUTPOS.CO – Calon Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Djarot Saiful Hidayat memastikan seluruh nelayan tradisional mendapatkan asuransi. Hal itu dikatakannya usai berkeliling Sungai Tanjung Tiram, Kecamatan Talawi Kabupaten Batubara, menggunakan sampan tradisional, Kamis (10/5).

“Tadi saya berbincang, apakah nelayan mendapatkan asuransi. Disampaikan nelayan sebagian sudah tapi sebagian belum. Kita akan pastikan semua nelayan tradisional mendapatkan asuransi. Khususnya untuk mengkaji biaya berobat,” sebut Mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Djarot yang merupakan Paslon nomor urut 2 di Pilgub ini menyebutkan bahwa para nelayan tradisional dan modern harus tetap dilindungi dan mendapatkan pembinaan. Ini dilakukan agar nelayan sama-sama mendapatkan penghasilan

“Sistem pengambilan ikan dengan menggunakan (pukat) tarik/hela, ini agak meresahkan karena aturannya masih abu-abu. Maka, kita ini, nelayan tradisional harus kita lindungi, kita tingkatkan pendapatannya, tetapi nelayan-nelayan modern juga kita bina, supaya nelayan tradisional dan modern bisa bekerja sama dengan pengaturan yang jelas. Semuanya bisa hidup dengan baik,” sebut Djarot.

Paslon yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu juga mengapresiasi tokoh masyarakat Kabupaten Batubara, Ishak yang telah membuka tempat pengolahan ikan. “Saya apresiasi ada tempat pengolaan ikan yang dibangun oleh tokoh masyarakat di sini,” jelasnya.

Menurut Djarot, tempat pengolaan ikan ini dapat membuka lapangan pekerjaan. “Untuk membuka lapangan kerja, para ibu-ibu bisa mengolah ikan yang datang sebelum dibawa ke Medan,” ucapnya.

Upaya seperti inilah, sebut Djarot harus didukung. “Upaya seperti ini perlu ditumbuhkan. Bayangkan ini bisa menciptakan lapangan kerja dan kemudian akan meningkatkan harga ikan. Ini yang sebetulnya program membuka lapangan kerja yang perlu didukung oleh pemerintah,” tambahnya.

Warga sendiri mengaku sangat terbantu adanya tempat pengolaan ikan ini. “Masyarakat di sini bisa bekerja dan nantinya warga sini bisa sejahterah,” kata Suwati.

Ia sendiri berharap pemerintah dapat mendukung tempat pengolahan ikan yang baru dibangun. “Harus didukung pemerintah juga, agar usaha ini dapat modal,” ungkap dia. (bal/azw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/