25 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Melatih Kesabaran Lewat Permainan

Gebyar SMK di Lapangan Benteng

Ada yang berbeda di stan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Muhammadiyah 9 Medan dan SMK Panca Budi 1 Medan. Karenanya, stan kedua SMK tersebut berhasil mencuri perhatian pengunjung pada Gebyar SMK yang digelar di Lapangan Benteng, Jumat (10/6).

INDRA JULI, Medan

Cuaca terik yang menyelimuti Kota Medan siang itu tak mampu mengusik perhatian peserta satu permainan yang digelar di stand SMK Muhammadiyah 9 Medan yang berhadapan dengan Kantor Koramil. Di atas meja tampak dua tiang besi dihubungkan dengan kawat tembaga yang dibentuk dalam empat gelombang amplitudo. Sementara di ujung sisi tiang terhubung tongkat kayu (joystik) dengan ujung yang melingkari kawat tembaga tadi.

Permainan itu dilakukan dengan memindahkan joystik ke ujung lainnya dengan melalui gelombang amplitudo tanpa bersentuhan. Setiap sentuhan yang terjadi antara kawat dengan kepala joystik akan mengeluarkan bunyi dari speaker yang dihubungkan dengan baterai berkekuatan tiga volt. Untuk memotivasi peserta, sekolah menyiapkan hadiah sesuai dengan tingkat keberhasilannya.

“Mau coba yang teh botol kotak atau yang Vita Zone? Kalau yang teh botol berarti dua kali mencoba. Kalau berhasil dalam sekali coba, dapat Vita Zone,” jelas Muhammad Roni, yang juga staf di bidang elektronik SMK Muhammadiyah 9 Medan kepada Sumut Pos.

Setelah beberapa kali gagal, siswa SMK PAB 1 Medan Ikhsan akhirnya berhasil memindahkan joystik melewati kawan amplitudo tanpa menimbulkan bunyi. Untuk usahanya itu Ikhsan mendapatkan teh botol kotak. Didorong rasa penasaran yang tinggi, Ikhsan kembali mencoba tantangan untuk mendapatkan hadiah Vita Zone, artinya harus berhasil dalam sekali percobaan.

Hanya saja, rasa lelah yang belum pulih setelah beberapa kali mencoba, membuat Ikhsan tidak dapat mengendalikan getaran di persendian tangan. Memasuki gelombang amplitudo pertama, ujung joystik pun menyentuh kawat yang langsung mengeluarkan bunyi. “Memang susah juga. Kita harus menjaga konsentrasi dan harus tetap tenang. Masih bagus bisa dapat hadiah,” ucap Ikhsan yang langsung menikmati hadiahnya.

Rasa penasaran juga membuat tiga siswa SMK Swasta Teladan Medan terlibat dalam permainan ini. Hanya saja ketiganya seperti terburu-buru saat melakukan percobaan sehingga gagal memindahkan joystik ke sisi yang lain. “Betul-betul harus sabar bah,” ucap Lambok Mangatur Lumbangaol mewakili kedua temannya yang juga gagal.

Seperti yang disampaikan Roni, permainan itu memang ditujukan untuk melatih kesabaran. Dengan ujung joystik yang berdiameter satu sentimeter sebenarnya bukanlah hal yang rumit. Hanya tetap saja membutuhkan kesabaran dan konsentrasi yang tinggi untuk bisa menyelesaikan tantangan yang ada. “Ini program kita dari bagian elektro. Bahwa dengan dana yang kecil kita juga bisa membuat permainan yang bermanfaat khususnya melatih kesabaran,” jelasnya.

SMK Muhammadiyah 9 Medan sendiri memang memusatkan perhatian pada bidang-bidang yang sedang marak di tengah-tengah masyarakat. Selain permainan kesabaran tadi ada juga perakitan ampli untuk keperluan soundsystem. Ke depan mereka akan menyiapkan perakitan sound system untuk kebutuhan keyboard. Ada juga televisi trainer yang menggunakan boks transparan.

Sehingga pengunjung dapat melihat komponen-komponen yang digunakan. Televisi trainer ini dibuat 2006 untuk keperluan praktek siswa juga selalu ditampilkan di setiap kegiatan pameran.

Untuk bidang otomotif, SMK Muhammadiyah 9 Medan juga memajang air conditioner (AC) mobil yang sudah dimodifikasi dengan tenaga listrik sebagai pendingin ruangan di stand. Hanya saja karena kondisi stand yang terbuka membuat pendingin ruangan tadi tidak berfungsi maksimal.

Siang itu mereka juga menurunkan mekaniknya pada lomba tune up sepedamotor. Untuk kegiatan tune up sepedamotor ini, SMK Muhammadiyah 9 Medan berhasil meraih Juara Harapan 1 di Panca Budi, April lalu.

Stan SMK Panca Budi 1 pun menjadi pusat perhatian pengunjung dengan menggelar permainan yang sama. Hanya saja permainan yang dibuat berukuran lebih kecil dari sebelumnya dan tidak menggunakan alarm suara melainkan lampu yang menyala bila terjadi sentuhan antara ujung joystik dengan kabel rintangan.

Adapun Gebyar SMK ini diikuti 83 stan dari SMK se-Sumatera Utara yang dirangkai dengan beberapa lomba. Selain lomba tune up sepeda motor, lomba web, lomba tata rias multi etnis, lomba aransemen musik, Sabtu (11/6) ini juga akan digelar lomba film pendek, lomba busana multi etnis, lomba tari multi etnis. (*)

Gebyar SMK di Lapangan Benteng

Ada yang berbeda di stan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Muhammadiyah 9 Medan dan SMK Panca Budi 1 Medan. Karenanya, stan kedua SMK tersebut berhasil mencuri perhatian pengunjung pada Gebyar SMK yang digelar di Lapangan Benteng, Jumat (10/6).

INDRA JULI, Medan

Cuaca terik yang menyelimuti Kota Medan siang itu tak mampu mengusik perhatian peserta satu permainan yang digelar di stand SMK Muhammadiyah 9 Medan yang berhadapan dengan Kantor Koramil. Di atas meja tampak dua tiang besi dihubungkan dengan kawat tembaga yang dibentuk dalam empat gelombang amplitudo. Sementara di ujung sisi tiang terhubung tongkat kayu (joystik) dengan ujung yang melingkari kawat tembaga tadi.

Permainan itu dilakukan dengan memindahkan joystik ke ujung lainnya dengan melalui gelombang amplitudo tanpa bersentuhan. Setiap sentuhan yang terjadi antara kawat dengan kepala joystik akan mengeluarkan bunyi dari speaker yang dihubungkan dengan baterai berkekuatan tiga volt. Untuk memotivasi peserta, sekolah menyiapkan hadiah sesuai dengan tingkat keberhasilannya.

“Mau coba yang teh botol kotak atau yang Vita Zone? Kalau yang teh botol berarti dua kali mencoba. Kalau berhasil dalam sekali coba, dapat Vita Zone,” jelas Muhammad Roni, yang juga staf di bidang elektronik SMK Muhammadiyah 9 Medan kepada Sumut Pos.

Setelah beberapa kali gagal, siswa SMK PAB 1 Medan Ikhsan akhirnya berhasil memindahkan joystik melewati kawan amplitudo tanpa menimbulkan bunyi. Untuk usahanya itu Ikhsan mendapatkan teh botol kotak. Didorong rasa penasaran yang tinggi, Ikhsan kembali mencoba tantangan untuk mendapatkan hadiah Vita Zone, artinya harus berhasil dalam sekali percobaan.

Hanya saja, rasa lelah yang belum pulih setelah beberapa kali mencoba, membuat Ikhsan tidak dapat mengendalikan getaran di persendian tangan. Memasuki gelombang amplitudo pertama, ujung joystik pun menyentuh kawat yang langsung mengeluarkan bunyi. “Memang susah juga. Kita harus menjaga konsentrasi dan harus tetap tenang. Masih bagus bisa dapat hadiah,” ucap Ikhsan yang langsung menikmati hadiahnya.

Rasa penasaran juga membuat tiga siswa SMK Swasta Teladan Medan terlibat dalam permainan ini. Hanya saja ketiganya seperti terburu-buru saat melakukan percobaan sehingga gagal memindahkan joystik ke sisi yang lain. “Betul-betul harus sabar bah,” ucap Lambok Mangatur Lumbangaol mewakili kedua temannya yang juga gagal.

Seperti yang disampaikan Roni, permainan itu memang ditujukan untuk melatih kesabaran. Dengan ujung joystik yang berdiameter satu sentimeter sebenarnya bukanlah hal yang rumit. Hanya tetap saja membutuhkan kesabaran dan konsentrasi yang tinggi untuk bisa menyelesaikan tantangan yang ada. “Ini program kita dari bagian elektro. Bahwa dengan dana yang kecil kita juga bisa membuat permainan yang bermanfaat khususnya melatih kesabaran,” jelasnya.

SMK Muhammadiyah 9 Medan sendiri memang memusatkan perhatian pada bidang-bidang yang sedang marak di tengah-tengah masyarakat. Selain permainan kesabaran tadi ada juga perakitan ampli untuk keperluan soundsystem. Ke depan mereka akan menyiapkan perakitan sound system untuk kebutuhan keyboard. Ada juga televisi trainer yang menggunakan boks transparan.

Sehingga pengunjung dapat melihat komponen-komponen yang digunakan. Televisi trainer ini dibuat 2006 untuk keperluan praktek siswa juga selalu ditampilkan di setiap kegiatan pameran.

Untuk bidang otomotif, SMK Muhammadiyah 9 Medan juga memajang air conditioner (AC) mobil yang sudah dimodifikasi dengan tenaga listrik sebagai pendingin ruangan di stand. Hanya saja karena kondisi stand yang terbuka membuat pendingin ruangan tadi tidak berfungsi maksimal.

Siang itu mereka juga menurunkan mekaniknya pada lomba tune up sepedamotor. Untuk kegiatan tune up sepedamotor ini, SMK Muhammadiyah 9 Medan berhasil meraih Juara Harapan 1 di Panca Budi, April lalu.

Stan SMK Panca Budi 1 pun menjadi pusat perhatian pengunjung dengan menggelar permainan yang sama. Hanya saja permainan yang dibuat berukuran lebih kecil dari sebelumnya dan tidak menggunakan alarm suara melainkan lampu yang menyala bila terjadi sentuhan antara ujung joystik dengan kabel rintangan.

Adapun Gebyar SMK ini diikuti 83 stan dari SMK se-Sumatera Utara yang dirangkai dengan beberapa lomba. Selain lomba tune up sepeda motor, lomba web, lomba tata rias multi etnis, lomba aransemen musik, Sabtu (11/6) ini juga akan digelar lomba film pendek, lomba busana multi etnis, lomba tari multi etnis. (*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/