30 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

Jelang Ramadan, Stok Bahan Pangan Aman

Disinggung soal keamanan bahan pangan, dikatakan Muslim jika stok cukup, maka masyarakat akan memilih bahan pangan yang baik. Dengan begitu, disebut Muslim kalau penjual juga akan menjual bahan pangan yang aman dan bagus. Meski begitu, disebut Muslim pihaknya akan mendukung keamanan, dengan melakukan insfeksi mendadak.

Tim Pemantau Harga Pangan Sumatera Utara, Gunawan Benjamin mengatakan, kenaikan harga komoditas pangan itu, dikarenakan faktor cuaca buruk.”Walaupun di sejumlah komoditas seperti Cabai masih bertahan mahal. Saat ini cabai dijual dalam rentang Rp 40 ribu hingga Rp 45 ribu per Kg. Sangat mahal menurut saya, karena idealnya harga cabai itu dikisaran Rp 25 ribu hingga Rp 30 ribu per Kg. Namun peningaktan harga cabai ini banyak dipengaruhi oleh pola tanam yang tidak teratur ditambah cuaca yang sulit diperkirakan,” jelas Gunawan saat dikonfirmasi Sumut Pos, Rabu (11/4) sore.

Gunawan juga mengungkapkan bawang putih, hanganya saat ini melonjak dikisaran Rp 40 ribu per Kg. Harga bawang putih ini lebih awal mengalami kenaikan setelah selanjutnya diikuti oleh kenaikan harga bawang merah.”Untuk bawang putih ini kebutuhannya kan banyak didatangkan dengan cara impor,” tutur Gunawan.

Dengan itu, untuk menstabilkan harganya juga bisa dilakukan dengan cara impor. Untuk bawang merah saya pikir kalau nantinya persediaan bawang di jawa tidak mampu memenuhi kebutuhan nasional. Maka lagi-lagi caranya untuk distabilkan adalah dengan cara impor.

“Pada saat menjelang ramadhan pemerintah harus fokus kepada pemenuhan bahan pangan pokok. Beras sejauh ini masih bertahan mahal untuk kualitas medium ke atas. Walau demikian saat ini tengah terjadi musim panen, dan sebelumnya pemerintah juga sudah melakukan impor beras. Jadi saya optimis untuk komoditas yang satu ini harganya akan stabil di ramadan nanti,” jelas Gunawan.

Disamping itu, Gunawan mengharapkan semua aparat terkait bekerja keras untuk menstbilkan harga pangan hingga idul fitri mendatang. Sejumlah harga kebutuhan masyaraat kerap berfluktuasi.

“Kita harapkan nanti di tahun ini perayaan keagamaan tidak lagi menjadi penyumbang inflasi yang besar. Yang penting lakukan persiapan pengamanan kebutuhan pokok masyarakat,” katanya.

Bisa dengan mengukur ketersediaan supply, rencana kebutuhan konsumsi ditambah dengan ekspektasi dari kemungkinan gangguan cuaca yang berpotensi mengganggu masa tanam dan panen,” tandasnya.(ain/gus)

Disinggung soal keamanan bahan pangan, dikatakan Muslim jika stok cukup, maka masyarakat akan memilih bahan pangan yang baik. Dengan begitu, disebut Muslim kalau penjual juga akan menjual bahan pangan yang aman dan bagus. Meski begitu, disebut Muslim pihaknya akan mendukung keamanan, dengan melakukan insfeksi mendadak.

Tim Pemantau Harga Pangan Sumatera Utara, Gunawan Benjamin mengatakan, kenaikan harga komoditas pangan itu, dikarenakan faktor cuaca buruk.”Walaupun di sejumlah komoditas seperti Cabai masih bertahan mahal. Saat ini cabai dijual dalam rentang Rp 40 ribu hingga Rp 45 ribu per Kg. Sangat mahal menurut saya, karena idealnya harga cabai itu dikisaran Rp 25 ribu hingga Rp 30 ribu per Kg. Namun peningaktan harga cabai ini banyak dipengaruhi oleh pola tanam yang tidak teratur ditambah cuaca yang sulit diperkirakan,” jelas Gunawan saat dikonfirmasi Sumut Pos, Rabu (11/4) sore.

Gunawan juga mengungkapkan bawang putih, hanganya saat ini melonjak dikisaran Rp 40 ribu per Kg. Harga bawang putih ini lebih awal mengalami kenaikan setelah selanjutnya diikuti oleh kenaikan harga bawang merah.”Untuk bawang putih ini kebutuhannya kan banyak didatangkan dengan cara impor,” tutur Gunawan.

Dengan itu, untuk menstabilkan harganya juga bisa dilakukan dengan cara impor. Untuk bawang merah saya pikir kalau nantinya persediaan bawang di jawa tidak mampu memenuhi kebutuhan nasional. Maka lagi-lagi caranya untuk distabilkan adalah dengan cara impor.

“Pada saat menjelang ramadhan pemerintah harus fokus kepada pemenuhan bahan pangan pokok. Beras sejauh ini masih bertahan mahal untuk kualitas medium ke atas. Walau demikian saat ini tengah terjadi musim panen, dan sebelumnya pemerintah juga sudah melakukan impor beras. Jadi saya optimis untuk komoditas yang satu ini harganya akan stabil di ramadan nanti,” jelas Gunawan.

Disamping itu, Gunawan mengharapkan semua aparat terkait bekerja keras untuk menstbilkan harga pangan hingga idul fitri mendatang. Sejumlah harga kebutuhan masyaraat kerap berfluktuasi.

“Kita harapkan nanti di tahun ini perayaan keagamaan tidak lagi menjadi penyumbang inflasi yang besar. Yang penting lakukan persiapan pengamanan kebutuhan pokok masyarakat,” katanya.

Bisa dengan mengukur ketersediaan supply, rencana kebutuhan konsumsi ditambah dengan ekspektasi dari kemungkinan gangguan cuaca yang berpotensi mengganggu masa tanam dan panen,” tandasnya.(ain/gus)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/