29 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Banjir Terus Ancam Medan Utara

Foto: Fachril/Sumut Pos
Kawasan Medan Utara yang masih menjadi langganan banjir.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO -Banjir yang kerap mengancam kawasan Medan Utara Perlu dilakukan pembenahan drainase secara terarah dan terukur. Pasalnya, kondisi drainase yang sudah dibenahi di empat kecamatan di Medan Utara belum memberikan solusi untuk mengatasi genangan air banjir.

Demikianlah dikatakan Tokoh Masyarakat Medan Utara, Awalludin, Rabu (11/7). Dijelaskan Ketua Badan Pemenangan Pemilihan Pemilu Partai Amanat Nasional (Bapilu PAN) Kota Medan ini, mengatasi banjir perlu adanya keseriusan dan kepedulian sosial secara khusus dari pemerintah dan legislatif.

Dengan adanya kesepakatan perencanaan tata ruang mengatasi banjir di Medan Utara, maka dapat mengalokasi perencanaan secara teratur dan terukur.

“Kita tahu selama ini drainase sudah dibenari, tapi sasaran dan arahnya tidak terukur, sehingga tidak mampu mengatasi banjir berskala prioritas,” sebut pria yang akrab disapa Awel.

Oleh karena itu, diminta kepada pemerintah dan legislatif jangan hanya duduk menonton dengan kondisi Medan Utara yang saat ini terjadi. Perlu adanya pemanfaatan dari tenaga teknis dalam mengatasi banjir.

“Kita tahu, anggaran cukup besar untuk masalah insfrastruktur, tapi anggota dewan yang duduk di DPRD kalau hanya duduk menonton saja tidak ada gunanya. Ini menjadi PR besar, harapannya kepada legislatif untuk fokus memperhatikan masalah banjir yang ada di Medan Utara,” tegas Awel.

Selain itu, kondisi banjir juga dipengaruhi dari tumpukan sampah. Itu semua ditimbulkannya karena belum adanya sarana tempat pembuangan sementara (TPS), sehingga masyarakat membuang sampah sembarangan.

“Semua harus disinkronkan, baik itu drainase, sampah dan perawatan sungai. Jadi, kalau tidak ada pembuangan sampah, akan jadi masalah bagi banjir. Ini harus segera diprioritaskan,” terang Awel.

Untuk masalah sungai yang menjadi saluran pengaliran air drainase, kata Awel, perlu juga dipikirkan oleh Pemko Medan untuk melaporkan masalah kedangkalan, perawatan dan pembersihan sampah.

“Kita tahu, sungai merupakan tanggung jawab proyek skala nasional, tapi pemerintah daerah juga peran dalam melakukan perawatan serta pembersihan sampah. Agar ini dapat mengurangi dampak banjir yang akan mengancam Medan Utara,” ungkap Awel.

Sementara itu, Camat Medan Marelan, T Chairunizza dikonfirmasi sebelumnya, genangan air banjir yang umumnya banyak melanda wilayahnya, bukan dampak dari drainase, namun akibat dari luapan air sungai kiriman dari gunung.

“Drainase kita baru saja dibenahi, air yang tegenang karena hujan deras yang tidak bisa membuang ke sungai, karena kondisi air sungai meluap,” katanya. (fac/azw)

 

Foto: Fachril/Sumut Pos
Kawasan Medan Utara yang masih menjadi langganan banjir.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO -Banjir yang kerap mengancam kawasan Medan Utara Perlu dilakukan pembenahan drainase secara terarah dan terukur. Pasalnya, kondisi drainase yang sudah dibenahi di empat kecamatan di Medan Utara belum memberikan solusi untuk mengatasi genangan air banjir.

Demikianlah dikatakan Tokoh Masyarakat Medan Utara, Awalludin, Rabu (11/7). Dijelaskan Ketua Badan Pemenangan Pemilihan Pemilu Partai Amanat Nasional (Bapilu PAN) Kota Medan ini, mengatasi banjir perlu adanya keseriusan dan kepedulian sosial secara khusus dari pemerintah dan legislatif.

Dengan adanya kesepakatan perencanaan tata ruang mengatasi banjir di Medan Utara, maka dapat mengalokasi perencanaan secara teratur dan terukur.

“Kita tahu selama ini drainase sudah dibenari, tapi sasaran dan arahnya tidak terukur, sehingga tidak mampu mengatasi banjir berskala prioritas,” sebut pria yang akrab disapa Awel.

Oleh karena itu, diminta kepada pemerintah dan legislatif jangan hanya duduk menonton dengan kondisi Medan Utara yang saat ini terjadi. Perlu adanya pemanfaatan dari tenaga teknis dalam mengatasi banjir.

“Kita tahu, anggaran cukup besar untuk masalah insfrastruktur, tapi anggota dewan yang duduk di DPRD kalau hanya duduk menonton saja tidak ada gunanya. Ini menjadi PR besar, harapannya kepada legislatif untuk fokus memperhatikan masalah banjir yang ada di Medan Utara,” tegas Awel.

Selain itu, kondisi banjir juga dipengaruhi dari tumpukan sampah. Itu semua ditimbulkannya karena belum adanya sarana tempat pembuangan sementara (TPS), sehingga masyarakat membuang sampah sembarangan.

“Semua harus disinkronkan, baik itu drainase, sampah dan perawatan sungai. Jadi, kalau tidak ada pembuangan sampah, akan jadi masalah bagi banjir. Ini harus segera diprioritaskan,” terang Awel.

Untuk masalah sungai yang menjadi saluran pengaliran air drainase, kata Awel, perlu juga dipikirkan oleh Pemko Medan untuk melaporkan masalah kedangkalan, perawatan dan pembersihan sampah.

“Kita tahu, sungai merupakan tanggung jawab proyek skala nasional, tapi pemerintah daerah juga peran dalam melakukan perawatan serta pembersihan sampah. Agar ini dapat mengurangi dampak banjir yang akan mengancam Medan Utara,” ungkap Awel.

Sementara itu, Camat Medan Marelan, T Chairunizza dikonfirmasi sebelumnya, genangan air banjir yang umumnya banyak melanda wilayahnya, bukan dampak dari drainase, namun akibat dari luapan air sungai kiriman dari gunung.

“Drainase kita baru saja dibenahi, air yang tegenang karena hujan deras yang tidak bisa membuang ke sungai, karena kondisi air sungai meluap,” katanya. (fac/azw)

 

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/