25.6 C
Medan
Monday, May 27, 2024

Tukang Sayur Tewas Dikeroyok

Bentrokan di Kebun Limau Mungkur

STM HILIR-Areal Perkebunan Sawit Limau Mungkur STM Hilir milik PTPN II kembali bergejolak. Jumat (13/1) sore jelang malam, dua kubu pemuda perang. Seorang yang diketahui sebagai tukang sayur tewas dikeroyok dan sedikitnya 18 orang lainnya luka-luka.

Pertempuran berdarah itu, dikabarkan terjadi antara kubu Pendi Kesi dan Lingga. Belum diketahui pasti penyebab terjadinya bentrokan tersebut. Informasi dari Kapolsek Talun Kenas AKP J Tarigan menyebutkan, pertikaian menyebabkan satu orang dari kubu Pendi Kesi yakni Helvan Fauzi Nasution (25) warga Dusun I, Desa Petangguhan Galang tewas terkena tusukan di perut dan dadanya.

Bahkan akibat dikeroyok, kedua kaki serta tangan pria itu saat ditemukan dalam kondisi nyaris putus. Helvan langsung dibawa ke instlansi kamar mayat RS dr Pirngadi Medan untuk dilakukan otopsi. Jasad tiba di RSU dr Pirngadi Medan sekitar Pukul 22.45 WIB didampingi keluarga korban dan petugas dari Mapolsek Telun Kenas.

Dari pantauan Sumut Pos di ruangan instlansi jenazah RSU dr Pirngadi Medan, korban mengalami luka di sekujur muka dan kepala, terlihat luka yang dialami bekas senjata tajam dan senjata tumpul. Bukan itu saja, luka yang dialami korban, terlihat tangan kanan korban nyaris putus. “Aku tak nyangka keponakkanku tewas dalam bentrokkan ini,” ucapnya paman korban, Chairun Nasution kepada Sumut Pos.

Setahu Chairun, ponakannya yang berkerja sebagai pedagang sayur keliling tewas usai salat Magrib. “Setelah itu aku langsung ke rumah sakit ini untuk melihat jasad sebenarnya,” sebut paman korban yang mengkenakan jaket hitam ini.
“Aku tidak sangka dia ikut dalam bentrokkan ini,” tambahnya.

Saat ditanyai jumlah korban luka dari  perisitiwa itu, Chairun mengaku tidak mengetahui. Di depan instlansi kamar mayat RS dr Pirngadi Medan terlihat sejumlah anggota keluarga korban menunggu kepastian untuk dilakukan otopsi. Namun, setelah ditunggu beberapa menit, seorang petugas rumah sakit mengatakan kalau otopsi dilakukan pagi hari. Setelah mendapat penjelasan dari petugas, pihak keluarga pun meninggalkan rumah sakit
Sementara itu petugas kepolisian yang membawa jasad korban tidak banyak berkomentar atas kejadian tersebut. “Saya tidak tahu, biar kami bekerja dulu,” ucap petugas tersebut.

Sebelumnya, dari kabar yang dihimpun Posmetro Medan (grup Sumut Pos) dari Kapolsek Talun Kenas AKP J Tarigan -mengaku masih berada di lokasi kejadian- menyebutkan kedua kubu yang bentrok sama-sama menyatakan diri sebagai petugas keamanan kebun itu.

asing-masing bersenjata tombak, kelewang hingga panah beracun. Sementara puluhan petugas polisi dari Tim Dalmas Polres Deliserdang bersama personel dari Polsek Talun Kenas dan Tanjung Morawa, terus berupaya menghalau kedua kubu. Jumbo (45) salah seorang warga sekitar menyebutkan, korban yang terluka telah diselamatkan oleh rekan-rekannya sendiri ke klinik perobatan terdekat dan sebagian dibawa ke RSU Nur Saadah, Tanjung Morawa.

Soal kronologis kejadian itu, Jumbo mengaku tak mengetahui pasti. Yang jelas, konflik maupun keberadaan kedua kubu pemuda bersenjata tajam itu ada di tengah – tengah areal perkebunan atas dasar kebijakan Manajer PTPN II Kebun Limau Mungkur yakni Tri.

Tri, menurut informasi berkembang, memberikan wewenang kepada kedua kubu jadi petugas keamanan kebun. Hanya saja, meski kedua kubu mengaku keberadaan mereka di areal perkebunan sawit milik PTPN II itu tengah bertugas sebagai petugas keamanan kebun, namun bentrokan selalu terjadi tiap kedua kubu bertemu.(pas/joe/smg)

Bentrokan di Kebun Limau Mungkur

STM HILIR-Areal Perkebunan Sawit Limau Mungkur STM Hilir milik PTPN II kembali bergejolak. Jumat (13/1) sore jelang malam, dua kubu pemuda perang. Seorang yang diketahui sebagai tukang sayur tewas dikeroyok dan sedikitnya 18 orang lainnya luka-luka.

Pertempuran berdarah itu, dikabarkan terjadi antara kubu Pendi Kesi dan Lingga. Belum diketahui pasti penyebab terjadinya bentrokan tersebut. Informasi dari Kapolsek Talun Kenas AKP J Tarigan menyebutkan, pertikaian menyebabkan satu orang dari kubu Pendi Kesi yakni Helvan Fauzi Nasution (25) warga Dusun I, Desa Petangguhan Galang tewas terkena tusukan di perut dan dadanya.

Bahkan akibat dikeroyok, kedua kaki serta tangan pria itu saat ditemukan dalam kondisi nyaris putus. Helvan langsung dibawa ke instlansi kamar mayat RS dr Pirngadi Medan untuk dilakukan otopsi. Jasad tiba di RSU dr Pirngadi Medan sekitar Pukul 22.45 WIB didampingi keluarga korban dan petugas dari Mapolsek Telun Kenas.

Dari pantauan Sumut Pos di ruangan instlansi jenazah RSU dr Pirngadi Medan, korban mengalami luka di sekujur muka dan kepala, terlihat luka yang dialami bekas senjata tajam dan senjata tumpul. Bukan itu saja, luka yang dialami korban, terlihat tangan kanan korban nyaris putus. “Aku tak nyangka keponakkanku tewas dalam bentrokkan ini,” ucapnya paman korban, Chairun Nasution kepada Sumut Pos.

Setahu Chairun, ponakannya yang berkerja sebagai pedagang sayur keliling tewas usai salat Magrib. “Setelah itu aku langsung ke rumah sakit ini untuk melihat jasad sebenarnya,” sebut paman korban yang mengkenakan jaket hitam ini.
“Aku tidak sangka dia ikut dalam bentrokkan ini,” tambahnya.

Saat ditanyai jumlah korban luka dari  perisitiwa itu, Chairun mengaku tidak mengetahui. Di depan instlansi kamar mayat RS dr Pirngadi Medan terlihat sejumlah anggota keluarga korban menunggu kepastian untuk dilakukan otopsi. Namun, setelah ditunggu beberapa menit, seorang petugas rumah sakit mengatakan kalau otopsi dilakukan pagi hari. Setelah mendapat penjelasan dari petugas, pihak keluarga pun meninggalkan rumah sakit
Sementara itu petugas kepolisian yang membawa jasad korban tidak banyak berkomentar atas kejadian tersebut. “Saya tidak tahu, biar kami bekerja dulu,” ucap petugas tersebut.

Sebelumnya, dari kabar yang dihimpun Posmetro Medan (grup Sumut Pos) dari Kapolsek Talun Kenas AKP J Tarigan -mengaku masih berada di lokasi kejadian- menyebutkan kedua kubu yang bentrok sama-sama menyatakan diri sebagai petugas keamanan kebun itu.

asing-masing bersenjata tombak, kelewang hingga panah beracun. Sementara puluhan petugas polisi dari Tim Dalmas Polres Deliserdang bersama personel dari Polsek Talun Kenas dan Tanjung Morawa, terus berupaya menghalau kedua kubu. Jumbo (45) salah seorang warga sekitar menyebutkan, korban yang terluka telah diselamatkan oleh rekan-rekannya sendiri ke klinik perobatan terdekat dan sebagian dibawa ke RSU Nur Saadah, Tanjung Morawa.

Soal kronologis kejadian itu, Jumbo mengaku tak mengetahui pasti. Yang jelas, konflik maupun keberadaan kedua kubu pemuda bersenjata tajam itu ada di tengah – tengah areal perkebunan atas dasar kebijakan Manajer PTPN II Kebun Limau Mungkur yakni Tri.

Tri, menurut informasi berkembang, memberikan wewenang kepada kedua kubu jadi petugas keamanan kebun. Hanya saja, meski kedua kubu mengaku keberadaan mereka di areal perkebunan sawit milik PTPN II itu tengah bertugas sebagai petugas keamanan kebun, namun bentrokan selalu terjadi tiap kedua kubu bertemu.(pas/joe/smg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/