33.9 C
Medan
Friday, May 10, 2024

Kapoldasu Ingin Kembalikan Trust Publik pada Kepolisian

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dalam membangun ikatan emosional antara Kepolisian dan media massa, Kapolda Sumut Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel mengunjungi Graha Pena Medan, Kantor Redaksi Sumut Pos, Kamis (12/1) siang. Dalam kunjungan itu, Kapolda yang didampingi Dir Reskrimum Kombes Nurfallah, Dir Reskrimsus Kombes Toga Panjaitan, Kabid Humas Kombes Rina Sari Ginting hingga Karo SDM Polda Sumut Kombes Pol Drs Adi Kuntoro, Karo Ops Kombes Imam Prakuso, memaparkan beberapa kebijakan Kepolisian di Sumatera Utara.

Menurut Kapolda Sumut Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel, peran media sangat dibutuhkan dalam pengawasan terhadap kinerja personel Kepolisian. Demikian juga dengan program-program Polri, tak akan dapat disampaikan kepada masyarakat tanpa peran media.

“Jadi, hubungan Kepolisian dan media ini seperti ikan dan air, saling membutuhkan. Saya berharap, kita dapat terus saling menjalin hubungan, agar dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” kata Rycko di hadapan General Manager Sumut Pos Valdesz Junianto, Pemimpin Redaksi Chairil Huda, dan sejumlah redaktur dan wartawan Sumut Pos.

Menurut Rycko, pemberitaan yang disampaikan media tidak harus selalu yang baik-baik saja. Namun, media juga memang harus mengkritik jika ada kebijakan yang menyimpang dari peraturan yang berlaku. Misalnya, adanya personel Kepolisian yang nakal, melakukan pungli dan sebagainya.

“Saya cuma punya dua mata, dua kuping. Melalui media, saya jadi bisa mengetahui masalah anggota di lapangan dan bagian masyarakat,” kata mantan ajudan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini.

Dalam kesempatan ini, Rycko juga memaparkan kebijakan Kepolisian di Sumut. Menurutnya, dasar kebijakan ini dari Presiden Joko Widodo yang kemudian turun ke Kapolri Jenderal Tito Karnavian.

“Mengembalikan trust (kepercayaan) yang sampai akhir tahun 2016 ini tingkat kepercayaan publik kepada Kepolisian masih di bawah. Ada Polri dan Kejaksaan. Tapi sekarang sudah nomor 4 tingkat kepercayaan public kepada Polri,” ungkapnya.

Menurut dia, pengungkapan kasus besar yang dilakukan Polda Sumut tak dapat diketahui masyarakat tanpa hadirnya media. Atas hal itu, dia meminta agar personel Polda Sumut dapat melakukan pengelolaan baik dan kerjasama dengan media.

“Media bukan hanya penyampaian prestasi, tapi bisa juga pesan-pesan Kamtibmas. Selain tingkatkan kepercayaan kepada publik, juga akan memperbaiki kinerja,” kata dia.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dalam membangun ikatan emosional antara Kepolisian dan media massa, Kapolda Sumut Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel mengunjungi Graha Pena Medan, Kantor Redaksi Sumut Pos, Kamis (12/1) siang. Dalam kunjungan itu, Kapolda yang didampingi Dir Reskrimum Kombes Nurfallah, Dir Reskrimsus Kombes Toga Panjaitan, Kabid Humas Kombes Rina Sari Ginting hingga Karo SDM Polda Sumut Kombes Pol Drs Adi Kuntoro, Karo Ops Kombes Imam Prakuso, memaparkan beberapa kebijakan Kepolisian di Sumatera Utara.

Menurut Kapolda Sumut Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel, peran media sangat dibutuhkan dalam pengawasan terhadap kinerja personel Kepolisian. Demikian juga dengan program-program Polri, tak akan dapat disampaikan kepada masyarakat tanpa peran media.

“Jadi, hubungan Kepolisian dan media ini seperti ikan dan air, saling membutuhkan. Saya berharap, kita dapat terus saling menjalin hubungan, agar dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” kata Rycko di hadapan General Manager Sumut Pos Valdesz Junianto, Pemimpin Redaksi Chairil Huda, dan sejumlah redaktur dan wartawan Sumut Pos.

Menurut Rycko, pemberitaan yang disampaikan media tidak harus selalu yang baik-baik saja. Namun, media juga memang harus mengkritik jika ada kebijakan yang menyimpang dari peraturan yang berlaku. Misalnya, adanya personel Kepolisian yang nakal, melakukan pungli dan sebagainya.

“Saya cuma punya dua mata, dua kuping. Melalui media, saya jadi bisa mengetahui masalah anggota di lapangan dan bagian masyarakat,” kata mantan ajudan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini.

Dalam kesempatan ini, Rycko juga memaparkan kebijakan Kepolisian di Sumut. Menurutnya, dasar kebijakan ini dari Presiden Joko Widodo yang kemudian turun ke Kapolri Jenderal Tito Karnavian.

“Mengembalikan trust (kepercayaan) yang sampai akhir tahun 2016 ini tingkat kepercayaan publik kepada Kepolisian masih di bawah. Ada Polri dan Kejaksaan. Tapi sekarang sudah nomor 4 tingkat kepercayaan public kepada Polri,” ungkapnya.

Menurut dia, pengungkapan kasus besar yang dilakukan Polda Sumut tak dapat diketahui masyarakat tanpa hadirnya media. Atas hal itu, dia meminta agar personel Polda Sumut dapat melakukan pengelolaan baik dan kerjasama dengan media.

“Media bukan hanya penyampaian prestasi, tapi bisa juga pesan-pesan Kamtibmas. Selain tingkatkan kepercayaan kepada publik, juga akan memperbaiki kinerja,” kata dia.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/