25.6 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

Calon Independen Sulit Muncul

PEMBICARA: Komisioner KPUD Sumut Divisi Teknis, Benget Silitonga (paling kanan),  saat menjadi pembicara saat diskusi di Media Centre KPUD Sumut.

MEDAN, SUMUTPOS.CO  – Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut dari jalur independen wajib mengumpulkan sebanyak 742.721 KTP dukungan, yang tersebar di sebanyak 17 kabupaten/kota. Jumlah tersebut bila mengacu kepada data DPT Pemilihan Presiden tahun 2014 bejumlah 9.902.948 pemilih.

Komisioner KPU Sumut Divisi Teknis, Benget Silitonga memaparkan, apabila jumlah DPT di satu provinsi 6-12 juta, maka calon perseorangan membuhkan dukungan minimal 7,5 persen. Dukungan tersebut harus tersebar di sebanyak 17 kabupaten/kota.

Untuk calon perseorangan butuh dukungan minimal 742 ribu yang tersebar di sebanyak 17 Kabupaten/Kota. Jumlah ini mengacu ke DPT pada pemilihan legislalatif tahun 2014, kita tidak tahu jumlah DPT saat ini berapa, pasti ada perubahan,”sebutnya.

Dia mengakui, tidak mudah untuk mencari dukungan dari 742 ribu orang agar bisa maju sebagai calon gubernur dari jalur independen (perseorangan). “Buktinya 2013 tidak ada yang maju dari jalur perseorangan, kita lihat nanti bagaimana perkembangan,” sebutnya.

Rendahnya minat para kandidat maju dari jalur independen di Sumut dijawab Pengamat Politik, Bahrul Khair Alam. Dia menilai untuk maju menjadi calon independen bukan hanya mengumpulkan KTP dukungan masyarakat, tapi persoalan pertarungan pemilihan kandidat antara dukungan KTP dengan partai politik (Parpol).

Bahrul menyebutkan, tidak ada satupun calon dari perseorangan yang muncul pada Pilgubsu tahun 2013 itu dikarenakan terjadi monopoli dari parpol.   “Parpol pasti bakal melirik calon potensial, jadi calon perseorangan bukan sulit muncul karena dukungan. Tapi, lebih kepada adanya monopoli parpol,” ucapnya.

Sejauh ini, lanjut dia, sosok-sosok yang muncul dan diprediksi bakal bertarung di pilgubsu 2018 merupakan pimpinan parpol di tingkat daerah. “Contohnya Ngogesa Sitepu, beliau itu Ketua DPD Golkar Sumut. Ada juga JR Saragih, sosok Bupati Simalungun yang juga Ketua DPD Demokrat Sumut. Selain itu ada Ketua Gerindra Sumut, Gus Irawan Pasaribu yang juga anggota DPR RI, serta Ketua NasDem Sumut HT Erry Nuradi yang juga gubernur petahana,” paparnya. (dik)

PEMBICARA: Komisioner KPUD Sumut Divisi Teknis, Benget Silitonga (paling kanan),  saat menjadi pembicara saat diskusi di Media Centre KPUD Sumut.

MEDAN, SUMUTPOS.CO  – Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut dari jalur independen wajib mengumpulkan sebanyak 742.721 KTP dukungan, yang tersebar di sebanyak 17 kabupaten/kota. Jumlah tersebut bila mengacu kepada data DPT Pemilihan Presiden tahun 2014 bejumlah 9.902.948 pemilih.

Komisioner KPU Sumut Divisi Teknis, Benget Silitonga memaparkan, apabila jumlah DPT di satu provinsi 6-12 juta, maka calon perseorangan membuhkan dukungan minimal 7,5 persen. Dukungan tersebut harus tersebar di sebanyak 17 kabupaten/kota.

Untuk calon perseorangan butuh dukungan minimal 742 ribu yang tersebar di sebanyak 17 Kabupaten/Kota. Jumlah ini mengacu ke DPT pada pemilihan legislalatif tahun 2014, kita tidak tahu jumlah DPT saat ini berapa, pasti ada perubahan,”sebutnya.

Dia mengakui, tidak mudah untuk mencari dukungan dari 742 ribu orang agar bisa maju sebagai calon gubernur dari jalur independen (perseorangan). “Buktinya 2013 tidak ada yang maju dari jalur perseorangan, kita lihat nanti bagaimana perkembangan,” sebutnya.

Rendahnya minat para kandidat maju dari jalur independen di Sumut dijawab Pengamat Politik, Bahrul Khair Alam. Dia menilai untuk maju menjadi calon independen bukan hanya mengumpulkan KTP dukungan masyarakat, tapi persoalan pertarungan pemilihan kandidat antara dukungan KTP dengan partai politik (Parpol).

Bahrul menyebutkan, tidak ada satupun calon dari perseorangan yang muncul pada Pilgubsu tahun 2013 itu dikarenakan terjadi monopoli dari parpol.   “Parpol pasti bakal melirik calon potensial, jadi calon perseorangan bukan sulit muncul karena dukungan. Tapi, lebih kepada adanya monopoli parpol,” ucapnya.

Sejauh ini, lanjut dia, sosok-sosok yang muncul dan diprediksi bakal bertarung di pilgubsu 2018 merupakan pimpinan parpol di tingkat daerah. “Contohnya Ngogesa Sitepu, beliau itu Ketua DPD Golkar Sumut. Ada juga JR Saragih, sosok Bupati Simalungun yang juga Ketua DPD Demokrat Sumut. Selain itu ada Ketua Gerindra Sumut, Gus Irawan Pasaribu yang juga anggota DPR RI, serta Ketua NasDem Sumut HT Erry Nuradi yang juga gubernur petahana,” paparnya. (dik)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/