“Kita masih terus mengembangkan kasus ini, mungkin masih ada tersangka lain,” kata Andi.
Kepada polisi, salah seorang pelaku mengaku, untuk melancarkan aksinya dibutuhkan keterampilan meloby. Pelaku harus pintar meyakinkan calon pembeli bahwa mobil tersebut tidak ada masalah.
Segala urusan kepemilikan kendaraan dan dokumennya bisa langsung berhubungan dengan NZ.
“Kita hanya ngomong sama pembelinya tidak ada masalah dan kalau urusan STNK atau surat-suratnya bisa berhubungan langsung dengan Nova Zein,” beber seorang tersangka.
Andi Rian mengimbau, kepada para pembeli atau penadah mobil yang pernah berurusan dengan tersangka Nova Zein untuk segera berkoordinasi dengan pihak Subdit III/Umum Dit Reskrimum Poldasu.
“Lebih baik dia (penadah) datang ke kita (Poldasu) bertemu dengan penyidik, dari pada nanti tertangkap di jalan. Kita tunggu itikad baik para pembeli mobil dari NZ itu,” imbaunya.
Sebelumnya, mengatasnamakan anggota badan organisasi sayap dunia PBB (United Nation) membidangi sektor perempuan, Nova Zein (33) warga Kompleks Perumahaan Graha Johor Blok B Nomor 7 Kecamatan Medan Johor, ditengarai telah menjual lebih dari 67 unit mobil mewah yang direntalnya.
Selain NZ, polisi juga menangkap tiga tersangka lain. Masing-masing UG sebagai sopir, sekretarisnya inisial KB alias C dan agen penjualan inisial HP.
Jumlah tersangka masih bisa bertambah, karena penadahnya belum ditangkap. Polda Sumut sudah menerima belasan laporan korban.(mag-1/ala)