26.7 C
Medan
Tuesday, May 7, 2024

Warga Polonia Keluhkan Peredaran Narkoba, Polisi Diharapkan Segera Ambil Tindakan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kejahatan peredaran narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba) acapkali menjadi momok di masyarakat. Kali ini, seorang warga, Silalahi (57), mengadukan peredaran narkoba yang makin marak di lingkungannya.

Pada kegiatan reses Ketua DPRD Sumatera Utara (Sumut), Silalahi mengatakan, lingkungannya yang berada di Kelurahan Polonia, Kecamatan Medan Polonia, peredaran narkoba semakin merajalela.

“Tolonglah kami pak, narkoba semakin merajalela di sini. Tolong minta kepada aparat agar berantas narkoba dari lingkungan sekitar kami ini,” ungkap Silalahi, Jumat (10/3) lalu.

Menurut Silalahi, peredaran narkoba di lingkungannya menggunakan berbagai modus dan menyasar hingga remaja serta anak-anak.

“Sekira 2 hingga 3 hari lalu, terbukti ada pencurian sepeda motor, dan lainnya. Setelah kami telusuri, si pelaku merupakan pemakai narkoba,” tuturnya.

Bagi dia, penggunaan narkoba berdampak langsung dengan tingginya angka kejahatan pada lingkungan sekitar.

“Dalam seminggu bisa 3 kali para warga menciduk pelaku pencurian,” imbuh Silalahi.

Menanggapi hal tersebut, Ketua DPRD Sumut, Baskami Ginting meminta pihak kepolisian, baik Polrestabes Medan dan Polda Sumut, untuk turun langsung memberantas peredaran narkoba di Kecamatan Medan Polonia.

“Sebagai anggota dewan dari dapil sini, saya memiliki keresahan yang sama seperti bapak ibu, terkait narkoba ini,” jelasnya.

Dia pun menjelaskan, sesuai data dari Biro Pengendalian Operasi Mabes Polri, per 2021, kejahatan terkait narkotika di Sumut masih level tertinggi se-Indonesia.

“Ada 5.949 kasus di Sumut, dan jadi yang tertinggi pada 2021, disusul DKI Jakarta sebanyak 5.810 kasus. Ini harus jadi perhatian kita bersama,” imbau Baskami.

Pada 2022, lanjut Baskami, Sumut masih menempati ranking tertinggi peredaran narkoba. “Semester pertama 2022, Sumut masih posisi tertinggi kasus peredaran narkoba, baik sabu-sabu, heroin, ganja, dan lainnya. Angka ini terus meningkat pada semester akhir, dan Sumut masih posisi pertama,” bebernya.

Dia mengatakan, tingginya angka tersebut berimplikasi langsung dengan tingginya angka kejahatan lain, baik pencurian, begal, kesusilaan, dan lainnya.

“Maka saya minta kepolisian untuk tidak lelah memberantas narkoba. Saya minta para warga juga proaktif, melaporkan segala modus peredarannya,” pungkas Baskami. (map/saz)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kejahatan peredaran narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba) acapkali menjadi momok di masyarakat. Kali ini, seorang warga, Silalahi (57), mengadukan peredaran narkoba yang makin marak di lingkungannya.

Pada kegiatan reses Ketua DPRD Sumatera Utara (Sumut), Silalahi mengatakan, lingkungannya yang berada di Kelurahan Polonia, Kecamatan Medan Polonia, peredaran narkoba semakin merajalela.

“Tolonglah kami pak, narkoba semakin merajalela di sini. Tolong minta kepada aparat agar berantas narkoba dari lingkungan sekitar kami ini,” ungkap Silalahi, Jumat (10/3) lalu.

Menurut Silalahi, peredaran narkoba di lingkungannya menggunakan berbagai modus dan menyasar hingga remaja serta anak-anak.

“Sekira 2 hingga 3 hari lalu, terbukti ada pencurian sepeda motor, dan lainnya. Setelah kami telusuri, si pelaku merupakan pemakai narkoba,” tuturnya.

Bagi dia, penggunaan narkoba berdampak langsung dengan tingginya angka kejahatan pada lingkungan sekitar.

“Dalam seminggu bisa 3 kali para warga menciduk pelaku pencurian,” imbuh Silalahi.

Menanggapi hal tersebut, Ketua DPRD Sumut, Baskami Ginting meminta pihak kepolisian, baik Polrestabes Medan dan Polda Sumut, untuk turun langsung memberantas peredaran narkoba di Kecamatan Medan Polonia.

“Sebagai anggota dewan dari dapil sini, saya memiliki keresahan yang sama seperti bapak ibu, terkait narkoba ini,” jelasnya.

Dia pun menjelaskan, sesuai data dari Biro Pengendalian Operasi Mabes Polri, per 2021, kejahatan terkait narkotika di Sumut masih level tertinggi se-Indonesia.

“Ada 5.949 kasus di Sumut, dan jadi yang tertinggi pada 2021, disusul DKI Jakarta sebanyak 5.810 kasus. Ini harus jadi perhatian kita bersama,” imbau Baskami.

Pada 2022, lanjut Baskami, Sumut masih menempati ranking tertinggi peredaran narkoba. “Semester pertama 2022, Sumut masih posisi tertinggi kasus peredaran narkoba, baik sabu-sabu, heroin, ganja, dan lainnya. Angka ini terus meningkat pada semester akhir, dan Sumut masih posisi pertama,” bebernya.

Dia mengatakan, tingginya angka tersebut berimplikasi langsung dengan tingginya angka kejahatan lain, baik pencurian, begal, kesusilaan, dan lainnya.

“Maka saya minta kepolisian untuk tidak lelah memberantas narkoba. Saya minta para warga juga proaktif, melaporkan segala modus peredarannya,” pungkas Baskami. (map/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/