26.7 C
Medan
Tuesday, May 7, 2024

Peredaran Narkoba Libatkan Anak Dibawah Umur, DPRD Sumut Minta Polisi Usut Hingga Tuntas

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ketua DPRD Sumatera Utara, Baskami Ginting mengungkapkan keprihatinannya terkait maraknya peredaran narkoba di Sumatera Utara. Hal yang paling miris dan meresahkan, peredaran narkoba saat ini bahkan telah melibatkan anak di bawah umur.

“Anak-anak di bawah umur menjadi kurir untuk mengantar barang haram itu, sangat miris. Saya mendengar aduan langsung dari masyarakat bahwa saat ini untuk menghindari kecurigaan aparat, anak-anak dilibatkan untuk mengedarkan narkoba,” ucap Baskami, Selasa (24/10/2023).

Dikatakan Baskami, polisi tidak boleh diam akan hal ini. Sebagai aparat hukum, polisi harus mengusut dan memberantas peredaran narkoba di Sumatera Utara, khususnya yang melibatkan anak di bawah umur.

“Ini tidak boleh terjadi, aparat harus bertindak, peredaran narkoba yang menyasar anak-anak dapat merusak generasi penerus bangsa di masa depan. Anak-anak ini saya kira sudah dicekoki dulu narkoba, kemudian mereka disuruh mengedarkan,” ujarnya.

Untuk itu, politisi PDI Perjuangan tersebut juga meminta kepad setiap orangtua untuk mengawasi secara ketat anak-anaknya.

“Kita harus awasi anak-anak kita, kita harus selamatkan anak-anak generasi penerus bangsa ini,” katanya.

Menurut Baskami, sebagian besar masyarakat tidak memiliki nyali untuk melaporkan peredaran narkoba ini di lingkungannya. Sebabnya, para warga takut dan tidak ingin menanggung risiko akibat dari aduan tersebut.

“Saya berdiskusi dengan masyarakat di beberapa daerah dan benar-benar meresahkan. Apalagi ada paket (sabu) yang katanya di jual seharga 15 ribu saja. Tapi banyak masyarakat yang takut melaporkannya dan ini jadi dilema di tengah masyarakat,” jelasnya.

Oleh sebab itu, Baskami terys mendorong pihak kepolisian untuk terus menyusuri tempat-tempat yang acapkali dijadikan lokasi transaksi narkoba meskipun minimnya pengaduan dari masyarakat

“Di Kota Medan semua orang tahu di mana saja banyak peredaran narkoba dan pasti aparat kita juga sudah tahu. Saya meminta ini agar diusut tuntas,” tegasnya.

Baskami juga meminta Polisi, Pemprov Sunut dan Pemko/Pemkab di Sumut melalui Dinas Pemperdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta stakeholder lainnya untuk gencar melakukan sosialisasi bahaya narkoba kepada generasi muda.

“Supaya anak-anak kita, khususnya para pelajar agar mengetahui dampak penggunaan narkoba yang dapat merusak kesehatan fisik dan mental mereka serta ancaman pidana yang menjerat pelakunya,” pungkasnya.
(map/ram)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ketua DPRD Sumatera Utara, Baskami Ginting mengungkapkan keprihatinannya terkait maraknya peredaran narkoba di Sumatera Utara. Hal yang paling miris dan meresahkan, peredaran narkoba saat ini bahkan telah melibatkan anak di bawah umur.

“Anak-anak di bawah umur menjadi kurir untuk mengantar barang haram itu, sangat miris. Saya mendengar aduan langsung dari masyarakat bahwa saat ini untuk menghindari kecurigaan aparat, anak-anak dilibatkan untuk mengedarkan narkoba,” ucap Baskami, Selasa (24/10/2023).

Dikatakan Baskami, polisi tidak boleh diam akan hal ini. Sebagai aparat hukum, polisi harus mengusut dan memberantas peredaran narkoba di Sumatera Utara, khususnya yang melibatkan anak di bawah umur.

“Ini tidak boleh terjadi, aparat harus bertindak, peredaran narkoba yang menyasar anak-anak dapat merusak generasi penerus bangsa di masa depan. Anak-anak ini saya kira sudah dicekoki dulu narkoba, kemudian mereka disuruh mengedarkan,” ujarnya.

Untuk itu, politisi PDI Perjuangan tersebut juga meminta kepad setiap orangtua untuk mengawasi secara ketat anak-anaknya.

“Kita harus awasi anak-anak kita, kita harus selamatkan anak-anak generasi penerus bangsa ini,” katanya.

Menurut Baskami, sebagian besar masyarakat tidak memiliki nyali untuk melaporkan peredaran narkoba ini di lingkungannya. Sebabnya, para warga takut dan tidak ingin menanggung risiko akibat dari aduan tersebut.

“Saya berdiskusi dengan masyarakat di beberapa daerah dan benar-benar meresahkan. Apalagi ada paket (sabu) yang katanya di jual seharga 15 ribu saja. Tapi banyak masyarakat yang takut melaporkannya dan ini jadi dilema di tengah masyarakat,” jelasnya.

Oleh sebab itu, Baskami terys mendorong pihak kepolisian untuk terus menyusuri tempat-tempat yang acapkali dijadikan lokasi transaksi narkoba meskipun minimnya pengaduan dari masyarakat

“Di Kota Medan semua orang tahu di mana saja banyak peredaran narkoba dan pasti aparat kita juga sudah tahu. Saya meminta ini agar diusut tuntas,” tegasnya.

Baskami juga meminta Polisi, Pemprov Sunut dan Pemko/Pemkab di Sumut melalui Dinas Pemperdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta stakeholder lainnya untuk gencar melakukan sosialisasi bahaya narkoba kepada generasi muda.

“Supaya anak-anak kita, khususnya para pelajar agar mengetahui dampak penggunaan narkoba yang dapat merusak kesehatan fisik dan mental mereka serta ancaman pidana yang menjerat pelakunya,” pungkasnya.
(map/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/