27.8 C
Medan
Monday, May 20, 2024

Buka Even Job Fair untuk Mengurangi Pengangguran

402.125 Orang Masyarakat Sumut Masih Menganggur

MEDAN- Jumlah angkatan kerja di Sumatera Utara (Sumut) saat ini mencapai 6.314.239 jiwa, sedangkan yang bekerja sekitar 5.912.114 dan pengangguran 402.125 orang.

PENCARI KERJA: Pencari kerja mendatangi stan kegiatan Job Fair  Pendopo Universitas Sumatera Utara beberapa waktu lalu.  Acara tersebut ditargetkan berlangsung hingga 23 juni .  diikitu oleh 40 stand dari sejumlah perusahaan.//ANDRI GINTING/SUMUT POS
PENCARI KERJA: Pencari kerja mendatangi stan kegiatan Job Fair di Pendopo Universitas Sumatera Utara beberapa waktu lalu.
Acara tersebut ditargetkan berlangsung hingga 23 juni . dan diikitu oleh 40 stand dari sejumlah perusahaan.//ANDRI GINTING/SUMUT POS

Atas dasar itu, Pemprovsu membangun komitmen untuk secara langsung mempertemukan para pencari kerja dengan pengusaha yang membutuhkan pekerja, sebagai salah satu upaya konkrit mengatasi pengangguran.

Itu dikemukakan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kadisnakertrans) Sumut, Bukit Tambunan kepada wartawan, di Kantor Gubsu, Jalan Diponegoro, Medan, Rabu (12/12).
Atas dasar itu, maka Pemprovsu bekerja sama dengan pihak pengusaha dengan membuka even bertajuk bursa kerja atau job fair selama dua hari, sejak Jum’at (14/12) dan Sabtu (15/12), yang digelar di halaman gedung Cikal USU, Jalan Dr Mansyur, Medan.

“Diinstruksikan, kegiatan ini benar-benar dikemas agar pencari kerja bertemu dengan perusahaan yang menyediakan lowongan kerja dan berkomunikasi tentang posisi tersedia dan kualifikasi yang diperlukan. Bapak Gubsu berharap ada kontrak kerja langsung di bursa ini,” jelasnya.

Lebih lanjut, ditambahkannya, bursa kerja itu akan diikuti oleh 41 perusahaan dengan menawarkan 650 lowongan kerja (loker) yang tersedia bagi pencari kerja.

“Para pencari kerja diharapkan memanfaatkan even gratis ini, sehingga memudahkan pencari kerja memilih pekerjaan sesuai skil yang dibutuhkan pengguna kerja,” ujar Bukit Tambunan.
Komitmen Pemprovsu di bidang ketenagakerjaan, kata Bukit Tambunan, cukup kuat dan berbagai program Sumut dinilai berhasil oleh pemerintah pusat.

Itu ditandai dengan raihan dua penghargaan tingkat nasional oleh Provsu, yang diserahkan langsung oleh Menakertrans RI Muhaimin Iskandar.

Dua penghargaan itu, yakni di bidang Indikator Utama Kondisi Lingkungan Kerja, Pemprovsu memperoleh penghargaan dari Kemenakertrans RI berupa Penghargaan Indeks Pembangunan Ketenagakerjaan Tahun 2012 Terbaik.

Alasan terpilihnya Provsu menerima penghargaan itu, karena dinilai berprestasi melaksanakan pembangunan ketenagakerjaan.

Masalah pengangguran di Sumut selama ini, kata Tambunan, antara lain disebabkan ketidakseimbangan antara ketersediaan dan kebutuhan tenaga kerja baik dari segi kualitas maupun kuantitas yang dibutuhkan pasar kerja.

Sehingga, terjadi kesenjangan dalam penempatan tenaga kerja serta menjadikan kendala dalam proses penempatan tenaga kerja. Selain itu, adanya ketidakseimbangan yang diakibatkan kurangnya informasi dan terhambatnya akses informasi antara perusahaan pengguna dan pencari kerja. Dimana, sering kali terjadi perusahaan pengguna tenaga kerja sulit mendapatkan tenaga kerja yang sesuai dengan kualifikasi dan jabatan yang dibutuhkan.(ari)

402.125 Orang Masyarakat Sumut Masih Menganggur

MEDAN- Jumlah angkatan kerja di Sumatera Utara (Sumut) saat ini mencapai 6.314.239 jiwa, sedangkan yang bekerja sekitar 5.912.114 dan pengangguran 402.125 orang.

PENCARI KERJA: Pencari kerja mendatangi stan kegiatan Job Fair  Pendopo Universitas Sumatera Utara beberapa waktu lalu.  Acara tersebut ditargetkan berlangsung hingga 23 juni .  diikitu oleh 40 stand dari sejumlah perusahaan.//ANDRI GINTING/SUMUT POS
PENCARI KERJA: Pencari kerja mendatangi stan kegiatan Job Fair di Pendopo Universitas Sumatera Utara beberapa waktu lalu.
Acara tersebut ditargetkan berlangsung hingga 23 juni . dan diikitu oleh 40 stand dari sejumlah perusahaan.//ANDRI GINTING/SUMUT POS

Atas dasar itu, Pemprovsu membangun komitmen untuk secara langsung mempertemukan para pencari kerja dengan pengusaha yang membutuhkan pekerja, sebagai salah satu upaya konkrit mengatasi pengangguran.

Itu dikemukakan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kadisnakertrans) Sumut, Bukit Tambunan kepada wartawan, di Kantor Gubsu, Jalan Diponegoro, Medan, Rabu (12/12).
Atas dasar itu, maka Pemprovsu bekerja sama dengan pihak pengusaha dengan membuka even bertajuk bursa kerja atau job fair selama dua hari, sejak Jum’at (14/12) dan Sabtu (15/12), yang digelar di halaman gedung Cikal USU, Jalan Dr Mansyur, Medan.

“Diinstruksikan, kegiatan ini benar-benar dikemas agar pencari kerja bertemu dengan perusahaan yang menyediakan lowongan kerja dan berkomunikasi tentang posisi tersedia dan kualifikasi yang diperlukan. Bapak Gubsu berharap ada kontrak kerja langsung di bursa ini,” jelasnya.

Lebih lanjut, ditambahkannya, bursa kerja itu akan diikuti oleh 41 perusahaan dengan menawarkan 650 lowongan kerja (loker) yang tersedia bagi pencari kerja.

“Para pencari kerja diharapkan memanfaatkan even gratis ini, sehingga memudahkan pencari kerja memilih pekerjaan sesuai skil yang dibutuhkan pengguna kerja,” ujar Bukit Tambunan.
Komitmen Pemprovsu di bidang ketenagakerjaan, kata Bukit Tambunan, cukup kuat dan berbagai program Sumut dinilai berhasil oleh pemerintah pusat.

Itu ditandai dengan raihan dua penghargaan tingkat nasional oleh Provsu, yang diserahkan langsung oleh Menakertrans RI Muhaimin Iskandar.

Dua penghargaan itu, yakni di bidang Indikator Utama Kondisi Lingkungan Kerja, Pemprovsu memperoleh penghargaan dari Kemenakertrans RI berupa Penghargaan Indeks Pembangunan Ketenagakerjaan Tahun 2012 Terbaik.

Alasan terpilihnya Provsu menerima penghargaan itu, karena dinilai berprestasi melaksanakan pembangunan ketenagakerjaan.

Masalah pengangguran di Sumut selama ini, kata Tambunan, antara lain disebabkan ketidakseimbangan antara ketersediaan dan kebutuhan tenaga kerja baik dari segi kualitas maupun kuantitas yang dibutuhkan pasar kerja.

Sehingga, terjadi kesenjangan dalam penempatan tenaga kerja serta menjadikan kendala dalam proses penempatan tenaga kerja. Selain itu, adanya ketidakseimbangan yang diakibatkan kurangnya informasi dan terhambatnya akses informasi antara perusahaan pengguna dan pencari kerja. Dimana, sering kali terjadi perusahaan pengguna tenaga kerja sulit mendapatkan tenaga kerja yang sesuai dengan kualifikasi dan jabatan yang dibutuhkan.(ari)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/