30 C
Medan
Sunday, May 5, 2024

Gara-gara Lumpur, Begal Tewas Dimassa

Keroyok-Ilustrasi
Dihakimi massa-Ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO  – Seandainya tak ada lumpur yang berserak di jalanan, pencuri sepeda motor yang membawa senjata tajam atau sering disebut sebagai begal, mungkin sudah selamat. Apa lacur, lumpur membuat mereka terpeleset. Jatuh. Pelaku pun mau tak mau pasrah ketika jadi bulan-bulanan massa hingga akhirnya tewas di rumah sakit.

Kejadian lucu sekaligus tragis ini dialami Tamba Simanjuntak (35) warga Jalan  Mulia Rejo, Purwodadi, Medan Sunggal. Tamba yang sehari-hari bekerja sebagai sopir angkot itu dimassa, sementara ketiga pelaku lainnya berhasil kabur.

Dari informasi yang diperoleh, Senin (12/12), aksi hukum rimba itu terjadi pada Minggu (11/12)  sekitar pukul 05.30 WIB. Erwin Mail Sinaga penjaga malam sedang melakukan patroli rutin di seputaran Jalan Purwosari. Pada saat sedang keliling itu, Erwin Mail melihat ada dua laki-laki yang tak dikenalnya berdiri di depan rumah warga, Yustriani. Dia pun merasa curiga dengan gelagat dua lelaki yang mengendarai dua sepeda motor jenis matic itu.

Sadar aksi mereka dipantau Erwin Mail Sinaga, salah seorang pelaku mengeluarkan sebilah pisau dari balik pinggangnya. “Gak ada apa-apa bang,” teriak salahsatu dari mereka. Tentu saja hal itu untuk menakuti Erwin Mail.

Sang penjaga malam itupun menyingkir, namun tetap memantau kedua pria tersebut dari kejauhan. Ternyata kecurigaan Erwin Mail Sinaga benar. Tak berapa lama dua pelaku lainnya keluar dari dalam rumah Yustriani sembari menggiring 1 unit sepeda motor Honda Supra BK-2720-AFQ warna hitam milik korban. Menyadari aksi pencuriannya diketahui Erwin Mail Sinaga, keempat pelaku langsung melarikan diri ke arah Jalan Perkebunan dan meninggalkan sepedamotor korban yang sudah sempat mereka geser itu.

Tak mau membiarkan keempat pelaku kabur begitu saja, Erwin Mail Sinaga memberikan kode lampu senter kepada rekan penjaga malam lainnya , Sunardi, yang berjarak 50 meter ke depan guna mencegat para pelaku. Kemudian Sunardi, yang mendapat sinyal dari Erwin Mail Sinaga langsung memalangkan sepeda motor miliknya kearah empat pelaku yang sedang melintas di depannya. Namun, usaha Sunardi sia-sia karena keempat pelaku itu berhasil menghindar dan melarikan diri.

Pun begitu, Sunardi tak hilang akal. Sunardi langsung mengejar keempat pelaku sembari berteriak “maling-maling”. Sampai di Jalan Perkebunan, dua orang pelaku terjatuh akibat lumpur korekan parit. Namun saat jatuh itu, pelaku yang mengendarai sepeda motor langsung bangkit mendirikan sepeda motornya dan kabur. Sementara pelaku yang tadinya berada diboncengan ditinggal begitu saja.

Terakhir diketahui pelaku yang ditinggal itu adalah Tamba Simanjuntak. Takut tertangkap massa, Tamba Simanjuntak berusaha bangun untuk menyelamatkan diri. Namun, begitu bangkit dari jatuh, Tamba Simanjuntak kembali terjatuh akibat jalan licin. Melihat kesempatan itu, masyarakat yang sedari tadi mengejar pelaku langsung menangkap dan menghakimi Tamba Simanjuntak hingga sekarat. Tak berapa lama personel Polsek Medan Timur yang mendapat informasi turun ke lokasi dan langsung mengamankan pelaku dari amukan massa.

Kanit Reskrim Iptu Ainul Yaqin ketika dikonfirmasi membenarkan peristiwa amuk massa itu. “Saat mendapat informasi anggota langsung turun ke TKP untuk mengamankan pelaku. Namun sampai di lokasi kondisi pelaku sudah sekarat akibat amukan massa. Melihat kondisi pelaku yang sudah sekarat, kemudian pelaku Tamba Simanjuntak kita bawa ke Rumah Sakit  Bhayangkara untuk keperluan pengobatan,” kata Ainul Yaqin.

Yaqin menambahkan, akibat amukan massa itu pelaku mengalami luka serius pada bagian wajah, kepala, dan tidak sadarkan diri. ” Akhirnya pelaku Tamba Simanjuntak meninggal dunia sekira Pukul 17.00 WIB di Rumah Sakit Bhayangkara. Untuk ketiga pelaku lainnya akan kita kejar dan barang bukti yang kita amankan 1 unit Sepedamotor Honda Supra x 125 BK-2720-APQ warna hitam, 1 buah kunci leter T, 1 buah kunci sepeda motor merek Honda dan untuk para saksi juga sudah kita periksa,” pungkas Yaqin.(Fad)

Keroyok-Ilustrasi
Dihakimi massa-Ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO  – Seandainya tak ada lumpur yang berserak di jalanan, pencuri sepeda motor yang membawa senjata tajam atau sering disebut sebagai begal, mungkin sudah selamat. Apa lacur, lumpur membuat mereka terpeleset. Jatuh. Pelaku pun mau tak mau pasrah ketika jadi bulan-bulanan massa hingga akhirnya tewas di rumah sakit.

Kejadian lucu sekaligus tragis ini dialami Tamba Simanjuntak (35) warga Jalan  Mulia Rejo, Purwodadi, Medan Sunggal. Tamba yang sehari-hari bekerja sebagai sopir angkot itu dimassa, sementara ketiga pelaku lainnya berhasil kabur.

Dari informasi yang diperoleh, Senin (12/12), aksi hukum rimba itu terjadi pada Minggu (11/12)  sekitar pukul 05.30 WIB. Erwin Mail Sinaga penjaga malam sedang melakukan patroli rutin di seputaran Jalan Purwosari. Pada saat sedang keliling itu, Erwin Mail melihat ada dua laki-laki yang tak dikenalnya berdiri di depan rumah warga, Yustriani. Dia pun merasa curiga dengan gelagat dua lelaki yang mengendarai dua sepeda motor jenis matic itu.

Sadar aksi mereka dipantau Erwin Mail Sinaga, salah seorang pelaku mengeluarkan sebilah pisau dari balik pinggangnya. “Gak ada apa-apa bang,” teriak salahsatu dari mereka. Tentu saja hal itu untuk menakuti Erwin Mail.

Sang penjaga malam itupun menyingkir, namun tetap memantau kedua pria tersebut dari kejauhan. Ternyata kecurigaan Erwin Mail Sinaga benar. Tak berapa lama dua pelaku lainnya keluar dari dalam rumah Yustriani sembari menggiring 1 unit sepeda motor Honda Supra BK-2720-AFQ warna hitam milik korban. Menyadari aksi pencuriannya diketahui Erwin Mail Sinaga, keempat pelaku langsung melarikan diri ke arah Jalan Perkebunan dan meninggalkan sepedamotor korban yang sudah sempat mereka geser itu.

Tak mau membiarkan keempat pelaku kabur begitu saja, Erwin Mail Sinaga memberikan kode lampu senter kepada rekan penjaga malam lainnya , Sunardi, yang berjarak 50 meter ke depan guna mencegat para pelaku. Kemudian Sunardi, yang mendapat sinyal dari Erwin Mail Sinaga langsung memalangkan sepeda motor miliknya kearah empat pelaku yang sedang melintas di depannya. Namun, usaha Sunardi sia-sia karena keempat pelaku itu berhasil menghindar dan melarikan diri.

Pun begitu, Sunardi tak hilang akal. Sunardi langsung mengejar keempat pelaku sembari berteriak “maling-maling”. Sampai di Jalan Perkebunan, dua orang pelaku terjatuh akibat lumpur korekan parit. Namun saat jatuh itu, pelaku yang mengendarai sepeda motor langsung bangkit mendirikan sepeda motornya dan kabur. Sementara pelaku yang tadinya berada diboncengan ditinggal begitu saja.

Terakhir diketahui pelaku yang ditinggal itu adalah Tamba Simanjuntak. Takut tertangkap massa, Tamba Simanjuntak berusaha bangun untuk menyelamatkan diri. Namun, begitu bangkit dari jatuh, Tamba Simanjuntak kembali terjatuh akibat jalan licin. Melihat kesempatan itu, masyarakat yang sedari tadi mengejar pelaku langsung menangkap dan menghakimi Tamba Simanjuntak hingga sekarat. Tak berapa lama personel Polsek Medan Timur yang mendapat informasi turun ke lokasi dan langsung mengamankan pelaku dari amukan massa.

Kanit Reskrim Iptu Ainul Yaqin ketika dikonfirmasi membenarkan peristiwa amuk massa itu. “Saat mendapat informasi anggota langsung turun ke TKP untuk mengamankan pelaku. Namun sampai di lokasi kondisi pelaku sudah sekarat akibat amukan massa. Melihat kondisi pelaku yang sudah sekarat, kemudian pelaku Tamba Simanjuntak kita bawa ke Rumah Sakit  Bhayangkara untuk keperluan pengobatan,” kata Ainul Yaqin.

Yaqin menambahkan, akibat amukan massa itu pelaku mengalami luka serius pada bagian wajah, kepala, dan tidak sadarkan diri. ” Akhirnya pelaku Tamba Simanjuntak meninggal dunia sekira Pukul 17.00 WIB di Rumah Sakit Bhayangkara. Untuk ketiga pelaku lainnya akan kita kejar dan barang bukti yang kita amankan 1 unit Sepedamotor Honda Supra x 125 BK-2720-APQ warna hitam, 1 buah kunci leter T, 1 buah kunci sepeda motor merek Honda dan untuk para saksi juga sudah kita periksa,” pungkas Yaqin.(Fad)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/