26.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Praveen-Debby Juara All England, Modal Olimpiade 2016

Ganda campuran Praveen Jordan/Debby Susanto menjuarai All England 2016.
Ganda campuran Praveen Jordan/Debby Susanto menjuarai All England 2016.

BIRMINGHAM, SUMUTPOS.CO – Indonesia akhirnya berhasil membawa pulang gelar dari All England 2016. Ganda campuran Praveen Jordan/Debby Susanto sukses menjadi pemuncak setelah menundukkan pasangan Denmark Joachim Fischer/Christinna Pedersen 21-12, 21-17.

Itulah gelar perdana Praveen Jordan/Debby Susanto di level super series ke atas. All England termasuk kategori tertinggi, super series premier. Gelar terakhir mereka di India pada Januari lalu di tingkatan grand prix gold.

Kemenangan di Barclaycard Arena, Birmingham, itu sekaligus menjadi modal berharga menyongsong Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro nanti.  Menurut Wakil Sekretaris Jenderal PBSI Achmad Budiharto, mereka siap menjadi penerus ganda campuran utama Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.

“Mereka layak ditarget medali di Olimpiade Rio de Janeiro,” ucapnya.

Presiden Joko Widodo pun  langsung memberikan ucapan selamat kepada Praveen Jordan/Debby Susanto. Jokowi menyebut Praveen/Debby luar biasa.

“Praveen/Debby, luar biasa. Selamat Juara All England! Saya dan seluruh rakyat Indonesia sangat bangga -Jkw,” tulis Jokowi lewat akun Twitter-nya, @jokowi.

Kemenangan Praveen/Debby tak lepas dari ketenangan mereka. Bahkan ketika ganda Denmark berhasil menyamakan skor menjadi 16-16 di game kedua, mereka tak kehilangan kontrol. Kembali unggul dan akhirnya menuntaskan pertandingan lewat sebuah penempatan bola dari Debby.

Sepanjang pertandingan, Praveen/Debby juga selalu memimpin perolehan angka. Tak sekalipun mereka tersalip. Keduanya juga tampil taktis. Pancingan lawan untuk Praveen agar mengumbar smes juga tak dilayani. Praveen hanya melakukan smes kerasnya saat bola benar-benar enak.

Sebelum pertandingan tadi malam, dari head-to-head, Praveen/Debby memang kalah 3-6 dari Fischer/Pedersen. Namun, secara psikologis, Praveen/Debby lebih diuntungkan. Sebab, di tiga pertandingan terakhir, mereka selalu menang.

Sementara itu, Kasubid Pelatnas PBSI Ricky Subagja menilai capaian yang ditorehkan Praveen/Debby di All England tahun ini luar biasa. “Dari babak awal hingga semifinal kemarin (kemarin lusa), mereka mampu mengalahkan unggulan-unggulan di atas mereka. Bbahkan terakhir mengalahkan (ganda campuran nomor satu dunia) Zhang nan/Zhao Yunlei straight game,” katanya.

Ricky melanjutkan, hasil yang diperoleh pasangan peringkat delapan dunia itu menjadi modal besar bagi mereka. “Semoga hasil di All England kali ini menjadikan mereka bisa lebih percaya diri, terutama di Olimpiade nanti,” imbuh Ricky. (mat/ttg/jpg/adz)

Ganda campuran Praveen Jordan/Debby Susanto menjuarai All England 2016.
Ganda campuran Praveen Jordan/Debby Susanto menjuarai All England 2016.

BIRMINGHAM, SUMUTPOS.CO – Indonesia akhirnya berhasil membawa pulang gelar dari All England 2016. Ganda campuran Praveen Jordan/Debby Susanto sukses menjadi pemuncak setelah menundukkan pasangan Denmark Joachim Fischer/Christinna Pedersen 21-12, 21-17.

Itulah gelar perdana Praveen Jordan/Debby Susanto di level super series ke atas. All England termasuk kategori tertinggi, super series premier. Gelar terakhir mereka di India pada Januari lalu di tingkatan grand prix gold.

Kemenangan di Barclaycard Arena, Birmingham, itu sekaligus menjadi modal berharga menyongsong Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro nanti.  Menurut Wakil Sekretaris Jenderal PBSI Achmad Budiharto, mereka siap menjadi penerus ganda campuran utama Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.

“Mereka layak ditarget medali di Olimpiade Rio de Janeiro,” ucapnya.

Presiden Joko Widodo pun  langsung memberikan ucapan selamat kepada Praveen Jordan/Debby Susanto. Jokowi menyebut Praveen/Debby luar biasa.

“Praveen/Debby, luar biasa. Selamat Juara All England! Saya dan seluruh rakyat Indonesia sangat bangga -Jkw,” tulis Jokowi lewat akun Twitter-nya, @jokowi.

Kemenangan Praveen/Debby tak lepas dari ketenangan mereka. Bahkan ketika ganda Denmark berhasil menyamakan skor menjadi 16-16 di game kedua, mereka tak kehilangan kontrol. Kembali unggul dan akhirnya menuntaskan pertandingan lewat sebuah penempatan bola dari Debby.

Sepanjang pertandingan, Praveen/Debby juga selalu memimpin perolehan angka. Tak sekalipun mereka tersalip. Keduanya juga tampil taktis. Pancingan lawan untuk Praveen agar mengumbar smes juga tak dilayani. Praveen hanya melakukan smes kerasnya saat bola benar-benar enak.

Sebelum pertandingan tadi malam, dari head-to-head, Praveen/Debby memang kalah 3-6 dari Fischer/Pedersen. Namun, secara psikologis, Praveen/Debby lebih diuntungkan. Sebab, di tiga pertandingan terakhir, mereka selalu menang.

Sementara itu, Kasubid Pelatnas PBSI Ricky Subagja menilai capaian yang ditorehkan Praveen/Debby di All England tahun ini luar biasa. “Dari babak awal hingga semifinal kemarin (kemarin lusa), mereka mampu mengalahkan unggulan-unggulan di atas mereka. Bbahkan terakhir mengalahkan (ganda campuran nomor satu dunia) Zhang nan/Zhao Yunlei straight game,” katanya.

Ricky melanjutkan, hasil yang diperoleh pasangan peringkat delapan dunia itu menjadi modal besar bagi mereka. “Semoga hasil di All England kali ini menjadikan mereka bisa lebih percaya diri, terutama di Olimpiade nanti,” imbuh Ricky. (mat/ttg/jpg/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/