26.7 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Mudik Gratis Wajib Pakai Aplikasi Mitra Darat

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kementerian Perhubungan mulai membuka pendaftaran mudik gratis Angkutan Lebaran 2023. Pada momen Hari Raya Idul fitri 1444 Hijriah ini, Kemenhub menyediakan 858 unit bus untuk 24.072 penumpang. Kemudian, sebanyak 30 unit truk untuk mengangkut 900 sepeda motor.

DIREKTUR Jenderal Perhubungan Darat Hendro Sugianto mengungkapkan, mudik Lebaran 2023 diprakirakan akan mengalami lonjakan dari tahun sebelumnya. Hal tersebut berdasar hasil survei Badan Kebijakan Transportasi (BKT). Di mana, sebanyak 123,8 juta penduduk akan melakukan pergerakan mudik. “Sebanyak 18,3 juta atau 54,31 persen dari 33,8 juta jumlah penduduk Jabodetabek itu diprakirakan akan mudik,” ungkapnya, Senin (13/3).

Secara nasional, untuk mudik Lebaran tahun ini, dikatakan mantan Kapolda Lampung tersebut, pergerakannya juga didominasi kendaraan pribadi dan sepeda motor. Karena itu, perlu diadakan mudik gratis. Tidak hanya Kemenhub, melainkan juga kementerian lain maupun badan usaha dan Pemprov DKI akan mengadakan mudik gratis bersama. “Dengan mudik gratis ini diharapkan mengurangi pergerakan mudik dengan sepeda motor,” jelasnya.

Sebab, menurut Hendro, mudik dengan menggunakan sepeda motor memang sangat berisiko. Bahkan, berdasar data kecelakaan lalu lintas mudik, jumlah kecelakaan sepeda motor sangat tinggi dibandingkan moda lainnya. Karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat mengikuti program mudik gratis. “Tingginya kecelakan sepeda motor itu diakibatkan beberapa faktor. Di antaranya faktor fisik, kelelahan karena menempuh jarak jauh,” terangnya.

Selain itu, khusus untuk di penyeberangan Merak, dikatakan Hendro, pihaknya akan mengarahkan pemudik sepeda motor untuk ke Pelabuhan Ciwandan. Hal tersebut dilakukan agar mereka dapat terlayani dengan baik serta tidak campur kendaraan lain. Di Pelabuhan Ciwandan direncanakan juga akan disiapkan kapal khusus untuk sepeda motor. “Ini sebagai salah satu upaya agar proses penyeberangan itu bisa kancar dan tidak terjadi kemacetan di Merak. Nanti di sana semua fasilitas-fasilitas akan disiapkan semuanya. Termasuk jalan akses ke sana juga diperbaiki,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Angkutan Jalan Suharto mengungkapkan, masyarakat yang hendak mendaftar mudik gratis dapat mengakses secara online dengan mengunduh aplikasi Mitra Darat. Pendaftaran mudik gratis dibuka mulai 13 Maret 2023 hingga 14 April 2023 atau jika kuota sudah habis. Adapun kuota yang disediakan 18.528 untuk arus mudik dan 5.544 untuk arus balik. “Sedangkan, kuota sepeda motor 450 unit untuk arus mudik dan 450 unit untuk arus balik,” terangnya.

Dengan penggunaan aplikasi Mitra Darat, dikatakan Suharto, diharapkan dapat meminimalisir kekurangan-kekurangan seperti adanya masyarakat yang mendaftar di banyak program mudik gratis. Di mana, hal tersebut menyebabkan kekosongan kursi bus saat keberangkatan. “Nanti untuk penyelenggara mudik gratis lainnya juga akan kita minta untuk menggunakan aplikasi ini juga,” pungkasnya.

Sementara itu, pemerintah diminta mewaspadai pergerakan selama mudik lebaran tahun ini. Sebab, potensi pergerakan nasional pada momen lebaran 2023 diperkirakan mencapai 123,8 juta orang. Jumlah ini naik dibanding hasil survey di tahun 2022, di mana potensi pergerakan secara nasional sebanyak 31,6 persen atau sebanyak 85,5 juta orang.

Lebih detail, berdasarkan survey Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan disebutkan, bahwa dari 123,8 juta ini sebanyak 106 juta orang (85,9 persen) beralasan mudik untuk pulang kampung. Sementara sisanya, 17,8 juta orang bertujuan liburan dan lainnya.

Dari survey yang ada, pergerakan pemudik sebesar 77,3 juta orang (62,5 persen) berasal dari Pulau Jawa. Kemudian, untuk daerah asal mudik terbanyak berasal dari Jawa Timur 17,1 persen (21,2 juta orang), Jawa Tengah 15,1 persen (18,7 juta orang), Jabodetabek 14,8 persen (18,3 juta orang), Jawa Barat 12,1 persen (14,9 juta orang), dan Sumatera Utara 3,6 persen (4,4 juta orang). Untuk daerah tujuan paling banyak adalah Jawa Tengah. Diperkirakan 32,75 juta orang (26,45 persen) akan mudik ke Provinsi yang beribukota di Semarang tersebut. Kemudian disusul 24,60 juta orang (19,87 persen) menuju Jawa Timur, 20,72 juta orang (16,73 persen) menuju Jawa Barat, 8,07 juta orang (6,52 persen) menuju Jabodetabek, dan 5,9 juta orang (4,78 persen) mudik ke Jogjakarta.

“Pilihan moda terbanyak masih menggunakan mobil pribadi 22,07 persen atau 27,32 juta orang dan sepeda motor 20,30 persen, 25,13 juta orang,” ujar Pengamat Transportasi Universitas Katolik Soegijapranata Djoko Setijowarno.

Sementara, untuk angkutan umum, kebanyakan memilih bus sebanyak 22,77 juta orang (18,39 persen). Diikuti moda kereta api 14,47 juta orang (11,69 persen), angkutan penyeberangan 5,39 juta orang (6,67 persen), pesawat terbang 6,19 juta orang (5 persen), dan kapal laut 1,66 juta orang (1,34 persen).

“Tol Trans Jawa masih menjadi jalur favorit untuk mudik,” ungkapnya. Sebanyak 33,35 persen (9,2 juta orang) memilih untuk menggunakan jalur tersebut. Sementara, untuk pantai jalur utara (pantura) Jawa dan jalur pantai selatan (pansela) Jawa masing-masing sebanyak 5,63 persen (1,5 juta) dan 5,04 persen (1,4 juta orang).

Menurutnya, masyarakat enggan enggan memilih jalur Pansela lantaran urusan jarak tempuh. Yang mana, pantura dinilai lebih dekat dan cepat sampai tujuan. Kemudian, pantura lebih aman dan nyaman. “Pansela juga dirasa rawan macet dan kondisi jalannya yang berkelok-kelok,”jelasnya. Belum lagi jalannya rusak, prasarana penunjang kurang, jalan sempit, hingga keamanan di jalan.

Melihat kondisi ini, Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI ini meminta pemerintah memperhatikan sejumlah hal. Pertama, pengaturan rest area di jalan tol. Karena, kerap menjadi simpul-simpul kemacetan lantaran kendaraan yang membludak.

Kemudian, pengelolaan atau manajemen Pelabuhan Penyeberangan Merak-Bakauheni yang jadi langganan pusat kemacetan. Tak kalah penting, memastikan jalur yang akan digunakan untuk mudik sudah siap. Hingga, keselamatan pemudik yang menggunakan sepeda motor. “Karena sangat rentan kecelakaan lalu lintas. Ini bisa difasilitasi dengan program mudik gratis,” pungkasnya. (gih/mia/jpg/adz)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kementerian Perhubungan mulai membuka pendaftaran mudik gratis Angkutan Lebaran 2023. Pada momen Hari Raya Idul fitri 1444 Hijriah ini, Kemenhub menyediakan 858 unit bus untuk 24.072 penumpang. Kemudian, sebanyak 30 unit truk untuk mengangkut 900 sepeda motor.

DIREKTUR Jenderal Perhubungan Darat Hendro Sugianto mengungkapkan, mudik Lebaran 2023 diprakirakan akan mengalami lonjakan dari tahun sebelumnya. Hal tersebut berdasar hasil survei Badan Kebijakan Transportasi (BKT). Di mana, sebanyak 123,8 juta penduduk akan melakukan pergerakan mudik. “Sebanyak 18,3 juta atau 54,31 persen dari 33,8 juta jumlah penduduk Jabodetabek itu diprakirakan akan mudik,” ungkapnya, Senin (13/3).

Secara nasional, untuk mudik Lebaran tahun ini, dikatakan mantan Kapolda Lampung tersebut, pergerakannya juga didominasi kendaraan pribadi dan sepeda motor. Karena itu, perlu diadakan mudik gratis. Tidak hanya Kemenhub, melainkan juga kementerian lain maupun badan usaha dan Pemprov DKI akan mengadakan mudik gratis bersama. “Dengan mudik gratis ini diharapkan mengurangi pergerakan mudik dengan sepeda motor,” jelasnya.

Sebab, menurut Hendro, mudik dengan menggunakan sepeda motor memang sangat berisiko. Bahkan, berdasar data kecelakaan lalu lintas mudik, jumlah kecelakaan sepeda motor sangat tinggi dibandingkan moda lainnya. Karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat mengikuti program mudik gratis. “Tingginya kecelakan sepeda motor itu diakibatkan beberapa faktor. Di antaranya faktor fisik, kelelahan karena menempuh jarak jauh,” terangnya.

Selain itu, khusus untuk di penyeberangan Merak, dikatakan Hendro, pihaknya akan mengarahkan pemudik sepeda motor untuk ke Pelabuhan Ciwandan. Hal tersebut dilakukan agar mereka dapat terlayani dengan baik serta tidak campur kendaraan lain. Di Pelabuhan Ciwandan direncanakan juga akan disiapkan kapal khusus untuk sepeda motor. “Ini sebagai salah satu upaya agar proses penyeberangan itu bisa kancar dan tidak terjadi kemacetan di Merak. Nanti di sana semua fasilitas-fasilitas akan disiapkan semuanya. Termasuk jalan akses ke sana juga diperbaiki,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Angkutan Jalan Suharto mengungkapkan, masyarakat yang hendak mendaftar mudik gratis dapat mengakses secara online dengan mengunduh aplikasi Mitra Darat. Pendaftaran mudik gratis dibuka mulai 13 Maret 2023 hingga 14 April 2023 atau jika kuota sudah habis. Adapun kuota yang disediakan 18.528 untuk arus mudik dan 5.544 untuk arus balik. “Sedangkan, kuota sepeda motor 450 unit untuk arus mudik dan 450 unit untuk arus balik,” terangnya.

Dengan penggunaan aplikasi Mitra Darat, dikatakan Suharto, diharapkan dapat meminimalisir kekurangan-kekurangan seperti adanya masyarakat yang mendaftar di banyak program mudik gratis. Di mana, hal tersebut menyebabkan kekosongan kursi bus saat keberangkatan. “Nanti untuk penyelenggara mudik gratis lainnya juga akan kita minta untuk menggunakan aplikasi ini juga,” pungkasnya.

Sementara itu, pemerintah diminta mewaspadai pergerakan selama mudik lebaran tahun ini. Sebab, potensi pergerakan nasional pada momen lebaran 2023 diperkirakan mencapai 123,8 juta orang. Jumlah ini naik dibanding hasil survey di tahun 2022, di mana potensi pergerakan secara nasional sebanyak 31,6 persen atau sebanyak 85,5 juta orang.

Lebih detail, berdasarkan survey Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan disebutkan, bahwa dari 123,8 juta ini sebanyak 106 juta orang (85,9 persen) beralasan mudik untuk pulang kampung. Sementara sisanya, 17,8 juta orang bertujuan liburan dan lainnya.

Dari survey yang ada, pergerakan pemudik sebesar 77,3 juta orang (62,5 persen) berasal dari Pulau Jawa. Kemudian, untuk daerah asal mudik terbanyak berasal dari Jawa Timur 17,1 persen (21,2 juta orang), Jawa Tengah 15,1 persen (18,7 juta orang), Jabodetabek 14,8 persen (18,3 juta orang), Jawa Barat 12,1 persen (14,9 juta orang), dan Sumatera Utara 3,6 persen (4,4 juta orang). Untuk daerah tujuan paling banyak adalah Jawa Tengah. Diperkirakan 32,75 juta orang (26,45 persen) akan mudik ke Provinsi yang beribukota di Semarang tersebut. Kemudian disusul 24,60 juta orang (19,87 persen) menuju Jawa Timur, 20,72 juta orang (16,73 persen) menuju Jawa Barat, 8,07 juta orang (6,52 persen) menuju Jabodetabek, dan 5,9 juta orang (4,78 persen) mudik ke Jogjakarta.

“Pilihan moda terbanyak masih menggunakan mobil pribadi 22,07 persen atau 27,32 juta orang dan sepeda motor 20,30 persen, 25,13 juta orang,” ujar Pengamat Transportasi Universitas Katolik Soegijapranata Djoko Setijowarno.

Sementara, untuk angkutan umum, kebanyakan memilih bus sebanyak 22,77 juta orang (18,39 persen). Diikuti moda kereta api 14,47 juta orang (11,69 persen), angkutan penyeberangan 5,39 juta orang (6,67 persen), pesawat terbang 6,19 juta orang (5 persen), dan kapal laut 1,66 juta orang (1,34 persen).

“Tol Trans Jawa masih menjadi jalur favorit untuk mudik,” ungkapnya. Sebanyak 33,35 persen (9,2 juta orang) memilih untuk menggunakan jalur tersebut. Sementara, untuk pantai jalur utara (pantura) Jawa dan jalur pantai selatan (pansela) Jawa masing-masing sebanyak 5,63 persen (1,5 juta) dan 5,04 persen (1,4 juta orang).

Menurutnya, masyarakat enggan enggan memilih jalur Pansela lantaran urusan jarak tempuh. Yang mana, pantura dinilai lebih dekat dan cepat sampai tujuan. Kemudian, pantura lebih aman dan nyaman. “Pansela juga dirasa rawan macet dan kondisi jalannya yang berkelok-kelok,”jelasnya. Belum lagi jalannya rusak, prasarana penunjang kurang, jalan sempit, hingga keamanan di jalan.

Melihat kondisi ini, Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI ini meminta pemerintah memperhatikan sejumlah hal. Pertama, pengaturan rest area di jalan tol. Karena, kerap menjadi simpul-simpul kemacetan lantaran kendaraan yang membludak.

Kemudian, pengelolaan atau manajemen Pelabuhan Penyeberangan Merak-Bakauheni yang jadi langganan pusat kemacetan. Tak kalah penting, memastikan jalur yang akan digunakan untuk mudik sudah siap. Hingga, keselamatan pemudik yang menggunakan sepeda motor. “Karena sangat rentan kecelakaan lalu lintas. Ini bisa difasilitasi dengan program mudik gratis,” pungkasnya. (gih/mia/jpg/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/