28.9 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Minta Segera Lakukan Reboisasi, Komisi II DPRD Medan Rekomendasikan DLH Medan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Medan merekomendasikan berbagai program kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Medan dalam rapat pembahasan R-APBD 2021, Kamis (12/11) sore. Di antaranya, reboisasi daerah pinggiran sungai, pemanfaatan atap gedung tinggi (rooftop) untuk tanaman, edukasi lingkungan hidup, pengolahan sampah dan limbah.

RAPAT: Komisi II DPRD Kota Medan dalam rapat pembahasan R-APBD 2021, Kamis (12/11) sore.markus/sumu tpos.
RAPAT: Komisi II DPRD Kota Medan dalam rapat pembahasan R-APBD 2021, Kamis (12/11) sore.markus/sumu tpos.

“Kami dari Komisi II sebagian merupakan anggota di banggar, akan memperjuangkan program di Dinas Lingkungan Hidup ini,” ucap Ketua Komisi II, Surianto SH (Butong) yang turut dihadiri Wakil Ketua Komisi, Sudari ST dan para anggota Komisi seperti Dhiyaul Hayati, Janses Simbolon, Wong Chun Sen, Afif Abdillah dan Johannes Hutagalung.

Sebelumnya dalam pertemuan itu, Kadis Lingkungan Hidup, Armansyah Lubis mengutarakan berbagai kendala yang dialami pihaknya dalam menjalankan program. Seperti edukasi lingkungan, komunitas dan pameran. Tak semua program bisa berjalan, disebabkan anggaran yang tidak memadai.

“Kami sudah membuat program Kampung Iklim, mengenai pengolahan sampah dan efek rumah kaca. Tapi tak bisa kami jalankan semua karena terkendala anggaran,” kata Armansyah Lubis yang akrab disapa Bob.

Sementara, menjawab persoalan yang disampaikan Sekretaris Komisi II Dhiyaul Hayati yang menanyakan pameran, Armansyah meminta stafnya memberi jawaban. Staf tersebut mengatakan, pihaknya hanya mampu menggelar 3 pameran karena ketiadaan anggaran.

“Pameran yang bisa kami ikuti hanya tiga, pameran di Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU), Pekan Lingkungan Hidup di Jakarta dan Pekan Lingkungan Hidup di Provinsi,’’ ujarnya.

Lagi-lagi menjawab pertanyaan Dhiyaul, untuk edukasi komunitas lingkungan, DLH Kota Medan menyatakan tak dapat melayani semua komunitas karena anggaran yang tersedia hanya sekitar seratus juta lebih.

“Anggarannya sedikit, hanya Rp100-an juta. Sedangkan penduduk Kota Medan jumlahnya mencapai 2 juta. Edukasi itu sifatnya rutin, tapi kami tak bisa berbuat banyak karena anggarannya kecil,’’ jawab staf tersebut.

Dhiyaul mengusulkan, agar dilakukan reboisasi daerah pinggiran sungai, karena tak ada tanaman tersisa sehingga kerap terjadi longsor. Dia juga meminta adanya program memanfaatkan rooftop untuk tanaman dan peningkatan program pendidikan mengenai lingkungan hidup.

Selain itu, Wakil Ketua Komisi II, Sudari ST mengingatkan DLH tentang adanya hujan asap dan meminta Dinas LH melakukan perbaikan lingkungan untuk menjaga keseimbangan udara.

Menutup rapat, Surianto SH yang akrab disapa Butong ini mengingatkan kepada Armansyah Lubis selaku kadis agar program yang direkomendasikannya ini dapat benar-benar dijalankan jika diterima anggarannya.

“Jangan sampai dibilang masyarakat, kadisnya bodoh, DPRD nya juga bodoh, karena nanti anggarannya sudah ada, tapi programnya ternyata gak jalan. Tolong program ini dijalankan dengan sebaik-baiknya,” tegas Butong. (map/ila)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Medan merekomendasikan berbagai program kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Medan dalam rapat pembahasan R-APBD 2021, Kamis (12/11) sore. Di antaranya, reboisasi daerah pinggiran sungai, pemanfaatan atap gedung tinggi (rooftop) untuk tanaman, edukasi lingkungan hidup, pengolahan sampah dan limbah.

RAPAT: Komisi II DPRD Kota Medan dalam rapat pembahasan R-APBD 2021, Kamis (12/11) sore.markus/sumu tpos.
RAPAT: Komisi II DPRD Kota Medan dalam rapat pembahasan R-APBD 2021, Kamis (12/11) sore.markus/sumu tpos.

“Kami dari Komisi II sebagian merupakan anggota di banggar, akan memperjuangkan program di Dinas Lingkungan Hidup ini,” ucap Ketua Komisi II, Surianto SH (Butong) yang turut dihadiri Wakil Ketua Komisi, Sudari ST dan para anggota Komisi seperti Dhiyaul Hayati, Janses Simbolon, Wong Chun Sen, Afif Abdillah dan Johannes Hutagalung.

Sebelumnya dalam pertemuan itu, Kadis Lingkungan Hidup, Armansyah Lubis mengutarakan berbagai kendala yang dialami pihaknya dalam menjalankan program. Seperti edukasi lingkungan, komunitas dan pameran. Tak semua program bisa berjalan, disebabkan anggaran yang tidak memadai.

“Kami sudah membuat program Kampung Iklim, mengenai pengolahan sampah dan efek rumah kaca. Tapi tak bisa kami jalankan semua karena terkendala anggaran,” kata Armansyah Lubis yang akrab disapa Bob.

Sementara, menjawab persoalan yang disampaikan Sekretaris Komisi II Dhiyaul Hayati yang menanyakan pameran, Armansyah meminta stafnya memberi jawaban. Staf tersebut mengatakan, pihaknya hanya mampu menggelar 3 pameran karena ketiadaan anggaran.

“Pameran yang bisa kami ikuti hanya tiga, pameran di Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU), Pekan Lingkungan Hidup di Jakarta dan Pekan Lingkungan Hidup di Provinsi,’’ ujarnya.

Lagi-lagi menjawab pertanyaan Dhiyaul, untuk edukasi komunitas lingkungan, DLH Kota Medan menyatakan tak dapat melayani semua komunitas karena anggaran yang tersedia hanya sekitar seratus juta lebih.

“Anggarannya sedikit, hanya Rp100-an juta. Sedangkan penduduk Kota Medan jumlahnya mencapai 2 juta. Edukasi itu sifatnya rutin, tapi kami tak bisa berbuat banyak karena anggarannya kecil,’’ jawab staf tersebut.

Dhiyaul mengusulkan, agar dilakukan reboisasi daerah pinggiran sungai, karena tak ada tanaman tersisa sehingga kerap terjadi longsor. Dia juga meminta adanya program memanfaatkan rooftop untuk tanaman dan peningkatan program pendidikan mengenai lingkungan hidup.

Selain itu, Wakil Ketua Komisi II, Sudari ST mengingatkan DLH tentang adanya hujan asap dan meminta Dinas LH melakukan perbaikan lingkungan untuk menjaga keseimbangan udara.

Menutup rapat, Surianto SH yang akrab disapa Butong ini mengingatkan kepada Armansyah Lubis selaku kadis agar program yang direkomendasikannya ini dapat benar-benar dijalankan jika diterima anggarannya.

“Jangan sampai dibilang masyarakat, kadisnya bodoh, DPRD nya juga bodoh, karena nanti anggarannya sudah ada, tapi programnya ternyata gak jalan. Tolong program ini dijalankan dengan sebaik-baiknya,” tegas Butong. (map/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/