26.7 C
Medan
Sunday, May 19, 2024

Pemko Siapkan Rp22 M untuk Revitalisasi Lapangan Merdeka

Bangun Pendopo 2 Lantai dan Sentel Ban

LAPANGAN MERDEKA: Seorang wanita mencoba menerbangkan layangan di Lapangan Merdeka. Pemko Medan berencana merevitalisasi Lapangan Merdeka dengan membangun Pendopo berlantai dua serta menambah sejumlah fasilitas olahraga.
LAPANGAN MERDEKA: Seorang wanita mencoba menerbangkan layangan di Lapangan Merdeka. Pemko Medan berencana merevitalisasi Lapangan Merdeka dengan membangun Pendopo berlantai dua serta menambah sejumlah fasilitas olahraga.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kota (Pemko) Medan berencana melakukan revitalisasi Lapangan Merdeka Kota Medan pada tahun 2020 ini. Revitalisasi sendiri akan dimulai dari proses pembangunan pendopo dengan cara mengganti pendopo yang lama dengan pendopo baru setinggi dua lantai.

“Pendopo yang baru akan berdiri setinggi 2 lantai, selain basement. Nantinya, pendopo yang lama akan dibongkar dan akan dibangun pendopo yang baru di lokasi yang sama. Untuk teknisnya Dinas PKPPR yang lebih paham dalam menjelaskannya,” ujar Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Medan, Irwan Ritonga kepada Sumut Pos, Jumat (14/2).

Selain pembangunan pendopo, kata Irwan, anggaran senilai Rp22 miliar yang disiapka itu, juga akan dipergunakan untuk membuat sentel ban yang baru di Lapangan Merdeka. “Sentel ban akan dibuat lebih layak dari saat ini, itu sangat dibutuhkan sebagai sarana olahraga di sana. Nantinya sentel ban akan dibuat dari karet, sehingga akan lebih baik. Pembangunan pendopo dan setelah ban akan ditenderkan paling lama bulan depan, estimasi pengerjaan dimulai bulan Mei,” ujarnya.

Sedangkan soal Merdeka Walk yang diminta Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi untuk dipindahkan dari Lapangan Merdeka Medan, Irwan menjelaskan bahwa hal itu belum bisa dilakukan karena masih adanya ikatan kontrak. “Itu belum bisa, saat ini masih ada ikatan kontrak. Tapi kita belum tahu juga, barangkali ada alternatif lain sehingga memungkinkan pindahnya Merdeka Walk,” kata Irwan.

Dijelaskan Irwan, selain Merdeka Walk, ada kemungkinan rencana lainnya dalam revitalisasi Lapangan Merdeka. Salah satunya, lokasi parkir dan pedagang buku yang saat ini berada di Lapangan Merdeka Kota Medan, akan dipindahkan PT Kreta Api Indonesia (KAI) ke lahannya.”Tapi itu nanti bukan dari APBD kita, itu nanti dari PT KAI,” ujar Irwan.

Nanti rencananya, lanjut dia, lokasi parkir yang ada sekarang dipindah, lalu lahan parkir itu akan kita buat Ruang Terbuka Hijau. Kemungkinan, lahan parkir yang baru akan dibuat di stasiun kereta api sekarang, sedangkan rel ada di atas. “Untuk pedagang buku, kalau tidak salah akan dipindahkan ke gudang ekspedisi yang di Jalan Stasiun Kereta Api. Jadi nanti, parkir itu ada di bawah rel kereta. Tapi kapan pelaksanaannya, PT KAI yang lebih tahu,” jelasnya.

Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Penataan Ruang (PKPPR) Kota Medan, Benny Iskandar ST MT membenarkan rencana pembangunan pendopo Lapangan Merdeka Medan tersebut.

“Kita akan ubah fisik bangunan pendopo tanpa memperluas ke wilayah lain. Jadi tidak mengurangi ruang terbuka hijaunya, tidak mengganggu lintasan lari dan jalannya juga. Anggarannya sudah disediakan Pemko Medan, nilainya Rp22 miliar,” ujar Benny kepada Sumut Pos, Jumat (14/2).

Benny juga mengatakan, saat ini banyak komunitas hingga instansi pemerintah yang menggunakan pendopo untuk menggelar kegiatan. Nantinya di pendopo yang baru akan ada ruangan ganti kostum, VIP, konferensi pers, hingga ruang galeri.

“Sekarang mau jamuan makan juga tidak bisa, sehingga di basementnya itu akan ada ruang khusus untuk konferensi pers, ada galeri untuk informasi sejarah Kota Medan, serta ruang ganti dan ruang jamuan makan. Sekarang memang ada semi-basement juga sebenarnya, tapi bentuknya tidak bagus,” ujarnya.

Benny mengatakan, nantinya ada juga ruangan di bagian atas pendopo. Ruangan itu, bakal dibuat dari kaca sehingga orang bisa melihat acara yang dibuat di Lapangan Merdeka “Kita sediakan tempat di atas yang dindingnya dari kaca supaya bisa melihat dari atas,” jelasnya.

Dijelaskan Benny, proyek itu ditargetkan akan dimulai pada bulan Mei 2020 dan selesai dalam waktu enam bulan. Sedangkan Merdeka Walk, Benny bilang, untuk sementara belum bisa dibongkar karena masih terikat kontrak.

“Soal Merdeka Walk-nya kita sudah terikat kontrak. Itu harus menunggu berakhirnya kontrak. Saya kurang paham pasti kapan berakhirnya, kalau gak salah sekitar tahun 2028,” jelasnya.

Diterangkannya, nantinya Merdeka Walk dan pedagang buku di dua sisi Lapangan Merdeka juga bakal dibongkar, dan sudah ada kesepakatan untuk pembongkaran. “Kalau memperbaiki Lapangan Merdekanya kita sepakat dengan Gubernur. Untuk pedagang buku juga akan dipindahkan ke tanah milik PT KAI, itu juga sudah disepakati,” pungkasnya. (map/ila)

Bangun Pendopo 2 Lantai dan Sentel Ban

LAPANGAN MERDEKA: Seorang wanita mencoba menerbangkan layangan di Lapangan Merdeka. Pemko Medan berencana merevitalisasi Lapangan Merdeka dengan membangun Pendopo berlantai dua serta menambah sejumlah fasilitas olahraga.
LAPANGAN MERDEKA: Seorang wanita mencoba menerbangkan layangan di Lapangan Merdeka. Pemko Medan berencana merevitalisasi Lapangan Merdeka dengan membangun Pendopo berlantai dua serta menambah sejumlah fasilitas olahraga.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kota (Pemko) Medan berencana melakukan revitalisasi Lapangan Merdeka Kota Medan pada tahun 2020 ini. Revitalisasi sendiri akan dimulai dari proses pembangunan pendopo dengan cara mengganti pendopo yang lama dengan pendopo baru setinggi dua lantai.

“Pendopo yang baru akan berdiri setinggi 2 lantai, selain basement. Nantinya, pendopo yang lama akan dibongkar dan akan dibangun pendopo yang baru di lokasi yang sama. Untuk teknisnya Dinas PKPPR yang lebih paham dalam menjelaskannya,” ujar Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Medan, Irwan Ritonga kepada Sumut Pos, Jumat (14/2).

Selain pembangunan pendopo, kata Irwan, anggaran senilai Rp22 miliar yang disiapka itu, juga akan dipergunakan untuk membuat sentel ban yang baru di Lapangan Merdeka. “Sentel ban akan dibuat lebih layak dari saat ini, itu sangat dibutuhkan sebagai sarana olahraga di sana. Nantinya sentel ban akan dibuat dari karet, sehingga akan lebih baik. Pembangunan pendopo dan setelah ban akan ditenderkan paling lama bulan depan, estimasi pengerjaan dimulai bulan Mei,” ujarnya.

Sedangkan soal Merdeka Walk yang diminta Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi untuk dipindahkan dari Lapangan Merdeka Medan, Irwan menjelaskan bahwa hal itu belum bisa dilakukan karena masih adanya ikatan kontrak. “Itu belum bisa, saat ini masih ada ikatan kontrak. Tapi kita belum tahu juga, barangkali ada alternatif lain sehingga memungkinkan pindahnya Merdeka Walk,” kata Irwan.

Dijelaskan Irwan, selain Merdeka Walk, ada kemungkinan rencana lainnya dalam revitalisasi Lapangan Merdeka. Salah satunya, lokasi parkir dan pedagang buku yang saat ini berada di Lapangan Merdeka Kota Medan, akan dipindahkan PT Kreta Api Indonesia (KAI) ke lahannya.”Tapi itu nanti bukan dari APBD kita, itu nanti dari PT KAI,” ujar Irwan.

Nanti rencananya, lanjut dia, lokasi parkir yang ada sekarang dipindah, lalu lahan parkir itu akan kita buat Ruang Terbuka Hijau. Kemungkinan, lahan parkir yang baru akan dibuat di stasiun kereta api sekarang, sedangkan rel ada di atas. “Untuk pedagang buku, kalau tidak salah akan dipindahkan ke gudang ekspedisi yang di Jalan Stasiun Kereta Api. Jadi nanti, parkir itu ada di bawah rel kereta. Tapi kapan pelaksanaannya, PT KAI yang lebih tahu,” jelasnya.

Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Penataan Ruang (PKPPR) Kota Medan, Benny Iskandar ST MT membenarkan rencana pembangunan pendopo Lapangan Merdeka Medan tersebut.

“Kita akan ubah fisik bangunan pendopo tanpa memperluas ke wilayah lain. Jadi tidak mengurangi ruang terbuka hijaunya, tidak mengganggu lintasan lari dan jalannya juga. Anggarannya sudah disediakan Pemko Medan, nilainya Rp22 miliar,” ujar Benny kepada Sumut Pos, Jumat (14/2).

Benny juga mengatakan, saat ini banyak komunitas hingga instansi pemerintah yang menggunakan pendopo untuk menggelar kegiatan. Nantinya di pendopo yang baru akan ada ruangan ganti kostum, VIP, konferensi pers, hingga ruang galeri.

“Sekarang mau jamuan makan juga tidak bisa, sehingga di basementnya itu akan ada ruang khusus untuk konferensi pers, ada galeri untuk informasi sejarah Kota Medan, serta ruang ganti dan ruang jamuan makan. Sekarang memang ada semi-basement juga sebenarnya, tapi bentuknya tidak bagus,” ujarnya.

Benny mengatakan, nantinya ada juga ruangan di bagian atas pendopo. Ruangan itu, bakal dibuat dari kaca sehingga orang bisa melihat acara yang dibuat di Lapangan Merdeka “Kita sediakan tempat di atas yang dindingnya dari kaca supaya bisa melihat dari atas,” jelasnya.

Dijelaskan Benny, proyek itu ditargetkan akan dimulai pada bulan Mei 2020 dan selesai dalam waktu enam bulan. Sedangkan Merdeka Walk, Benny bilang, untuk sementara belum bisa dibongkar karena masih terikat kontrak.

“Soal Merdeka Walk-nya kita sudah terikat kontrak. Itu harus menunggu berakhirnya kontrak. Saya kurang paham pasti kapan berakhirnya, kalau gak salah sekitar tahun 2028,” jelasnya.

Diterangkannya, nantinya Merdeka Walk dan pedagang buku di dua sisi Lapangan Merdeka juga bakal dibongkar, dan sudah ada kesepakatan untuk pembongkaran. “Kalau memperbaiki Lapangan Merdekanya kita sepakat dengan Gubernur. Untuk pedagang buku juga akan dipindahkan ke tanah milik PT KAI, itu juga sudah disepakati,” pungkasnya. (map/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/