22.8 C
Medan
Sunday, January 19, 2025

Demo Tolak Kenaikan BBM Nyaris Ricuh

Mahasiswa ITM Ditabrak

MEDAN-Aksi unjuk rasa Mahasiswa Institut Teknologi Medan (ITM) menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), di depan kampusnya di Jalan Gedung Arca Medan nyaris ricuh, Rabu (14/3).

Aksi unjuk rasa tersebut semula berlangsung damai dengan berorasi dan bakar ban. Namun, tiba-tiba seorang pengendara sepeda motor jenis matic tiba-tiba menabrak kerumunan mahasiswa yangn
sedang berorasi.

Akibatnya, mahasiswa langsung mengejar pengendara sepeda motor tersebut. Polisi yang mengetahui kejadian itu hanya melihat saja. Mahasiswa pun kesal dan mendatangi Mapolsekta Medan Kota yang hanya berjarak sekitar 500 meter dari kampus mereka.

Dengan berjalan ratusan mahasiswa menghujat polisi menuju Mapolsekta Medan Kota. Tiba di Mapolsekta Medan Kota mahasiswa langsung mengumpulkan koin yang mereka sebut dengan koin suap agar polisi mau berkerja.

Pengumpulan koin suap yang dilakukan mahasiswa karena permintaan mahasiswa minta polisi menyerahkan pria pengendara sepeda motor yang menabrak rekan mereka tak digubris.  “Apakah harus diberi uang baru polisi mau berkerja. Ini uangnya Pak Polisi,” teriak seorang mahasiswa.

Kapolsek Medan Kota, Kompol Sandi Sinurat langsung bertatap muka dengan pendemo meminta kepada mereka untuk bicara baik-baik duduk bersama di ruangannya.

Namun, ajakan Sandi ditolak mentah-mentah oleh mahasiswa.
“Tidak ada pimpin. Kami semua pemimpin. Di sini saja kita bicara.Kami hanya butuh pertanggung jawaban yang nabrak rekan kami,” ujar seorang mahasiswa.

Sandi mengatakan kepada mahasiswa pihaknya tidak mungkin melakukan apa yang diminta para mahasiswa. Karena menurutnya pihaknya telah memproses pelaku penabrak sesuai hukum yang berlaku.
Usai melakukan aksi dan pembicaraan mahasiswa pun membubarkan diri. Namun, lagi-lagi mahasiswa meneriakkan caci maki terhadap polisi.

Informasi yang dihimpun di Polsekta Medan Kota, pria yang menabrak mahasiswa ITM bernama Muhammad. Keterangan Muhammad kepada polisi dia nekat karena awalnya dia dipukul.  Dia kembali mendatangi krumunan mahasiswa dan menabrak mahasiswa dan berduel dengan mahasiswa sambil mengeluarkan obeng.

Sementara itu saksi mata mengatakan, Muhammad sempat dipukuli dan ditolong dengan cara disuruh pergi. Namun, keterangan saksi mata dia kembali datang.

Sementara itu ratusan mahasiswa Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Medan juga menggelar aksi menolak kenaikan BBM di Bundaran Jalan Gatot Suboroto Medan, Rabu (14/3) pagi.
Dalam aksi ini massa mengecam pemerintahan dibawah kepemimpinan SBY-Boediono sudah membuat rakyat semakin susah karena kenaikan harga BBM.

Kapolresta Medan, Kombes Pol Monang Situmorang SH MSi akan menindak tegas pengunjuk rasa yang melakukan tindakan anarkis dalam setiap aksi unjuk rasa.
“Saya akan tindak tegas mengunjuk rasa yang anarkis,” katanya.

Terkait semakin maraknya aksi unjuk rasa di Kota Medan, terkait penolakan kenaikan BBM TDL, pihaknya telah menyiagakan personel.
Monang mengimbau kepada pengunjuk rasa agar melakukan demo secara damai dan jangan melakukan tindakan-tindakan  anarkis.

“Kita minta untuk melakukan aksi harus dilakukan dengan tentram, damai jangan melakukan tindakkan anarkis,” katanya.
Monang menambahkan, untuk pengamanan menjelang kenaikan BBM dan TDL, polisi menyiapkan pengamanan satu personel di setiap SPBU di Kota Medan.

“Satu personil menjaga satu SPBU untuk mengantisipasi agar tidak ada pihak yang akan melakukan penimbunan BBM menjelang kenaikkan BBM,” jelasnya.
“Kalau terjadi penimbunan akan kita tindak tegas,” katanya. (gus/mag-5/ari)

Mahasiswa ITM Ditabrak

MEDAN-Aksi unjuk rasa Mahasiswa Institut Teknologi Medan (ITM) menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), di depan kampusnya di Jalan Gedung Arca Medan nyaris ricuh, Rabu (14/3).

Aksi unjuk rasa tersebut semula berlangsung damai dengan berorasi dan bakar ban. Namun, tiba-tiba seorang pengendara sepeda motor jenis matic tiba-tiba menabrak kerumunan mahasiswa yangn
sedang berorasi.

Akibatnya, mahasiswa langsung mengejar pengendara sepeda motor tersebut. Polisi yang mengetahui kejadian itu hanya melihat saja. Mahasiswa pun kesal dan mendatangi Mapolsekta Medan Kota yang hanya berjarak sekitar 500 meter dari kampus mereka.

Dengan berjalan ratusan mahasiswa menghujat polisi menuju Mapolsekta Medan Kota. Tiba di Mapolsekta Medan Kota mahasiswa langsung mengumpulkan koin yang mereka sebut dengan koin suap agar polisi mau berkerja.

Pengumpulan koin suap yang dilakukan mahasiswa karena permintaan mahasiswa minta polisi menyerahkan pria pengendara sepeda motor yang menabrak rekan mereka tak digubris.  “Apakah harus diberi uang baru polisi mau berkerja. Ini uangnya Pak Polisi,” teriak seorang mahasiswa.

Kapolsek Medan Kota, Kompol Sandi Sinurat langsung bertatap muka dengan pendemo meminta kepada mereka untuk bicara baik-baik duduk bersama di ruangannya.

Namun, ajakan Sandi ditolak mentah-mentah oleh mahasiswa.
“Tidak ada pimpin. Kami semua pemimpin. Di sini saja kita bicara.Kami hanya butuh pertanggung jawaban yang nabrak rekan kami,” ujar seorang mahasiswa.

Sandi mengatakan kepada mahasiswa pihaknya tidak mungkin melakukan apa yang diminta para mahasiswa. Karena menurutnya pihaknya telah memproses pelaku penabrak sesuai hukum yang berlaku.
Usai melakukan aksi dan pembicaraan mahasiswa pun membubarkan diri. Namun, lagi-lagi mahasiswa meneriakkan caci maki terhadap polisi.

Informasi yang dihimpun di Polsekta Medan Kota, pria yang menabrak mahasiswa ITM bernama Muhammad. Keterangan Muhammad kepada polisi dia nekat karena awalnya dia dipukul.  Dia kembali mendatangi krumunan mahasiswa dan menabrak mahasiswa dan berduel dengan mahasiswa sambil mengeluarkan obeng.

Sementara itu saksi mata mengatakan, Muhammad sempat dipukuli dan ditolong dengan cara disuruh pergi. Namun, keterangan saksi mata dia kembali datang.

Sementara itu ratusan mahasiswa Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Medan juga menggelar aksi menolak kenaikan BBM di Bundaran Jalan Gatot Suboroto Medan, Rabu (14/3) pagi.
Dalam aksi ini massa mengecam pemerintahan dibawah kepemimpinan SBY-Boediono sudah membuat rakyat semakin susah karena kenaikan harga BBM.

Kapolresta Medan, Kombes Pol Monang Situmorang SH MSi akan menindak tegas pengunjuk rasa yang melakukan tindakan anarkis dalam setiap aksi unjuk rasa.
“Saya akan tindak tegas mengunjuk rasa yang anarkis,” katanya.

Terkait semakin maraknya aksi unjuk rasa di Kota Medan, terkait penolakan kenaikan BBM TDL, pihaknya telah menyiagakan personel.
Monang mengimbau kepada pengunjuk rasa agar melakukan demo secara damai dan jangan melakukan tindakan-tindakan  anarkis.

“Kita minta untuk melakukan aksi harus dilakukan dengan tentram, damai jangan melakukan tindakkan anarkis,” katanya.
Monang menambahkan, untuk pengamanan menjelang kenaikan BBM dan TDL, polisi menyiapkan pengamanan satu personel di setiap SPBU di Kota Medan.

“Satu personil menjaga satu SPBU untuk mengantisipasi agar tidak ada pihak yang akan melakukan penimbunan BBM menjelang kenaikkan BBM,” jelasnya.
“Kalau terjadi penimbunan akan kita tindak tegas,” katanya. (gus/mag-5/ari)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/