28.9 C
Medan
Sunday, May 12, 2024

Nilai UN Tertinggi se-Indonesia Tiap Sekolah Miliki BLK Sendiri

Tiga SMK Yapim Masuk 10 Besar

Dari data Kemendiknas, enam SMK di Sumut masuk dalam daftar 10 besar sekolah dengan nilai UN tertinggi se-Indonesia. Tiga dari enam SMK tersebut yakni SMK Yapim Sei Bamban Sergai, SMK Yapim Sei Glugur 1 Deli Serdang dan SMK Yapim Tebing Syahbandar Tebing Tinggi.

Rahmat Sazaly, Medan

Mewakili ketiga SMK Yapim tersebut, SMK 1 Yapim Medan Jalan Air Bersih No 59 Medan turut memeriahkan Gebyar SMK Sumut 2011 di Lapangan Benteng Medan, pada Jum’at (10/6) hingga Senin (13/6) lalu. Wakil Kepala Bidang Kurikulum SMK 1 Yapim Medan Jamin Purba yang ditemui di sela-sela kegiatan tersebut menjelaskan, yang membuat SMK-SMK Yapim berbeda dengan SMK lain adalah durasi pelaksanaan praktik yang sangat mencukupin
“Selain waktu jam belajar mengajar, kita menambahkan lagi dua jam untuk praktik. Dan itu diterapkan di seluruh sekolah di bawah Yapim,” katanya.

Selain itu, kurikulum Kemendiknas juga diimprovisasi dengan menambahkan sesuai kebutuhan pasar kerja saat ini. “Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) itu wajib diterapkan di sekolah. Nah untuk memenuhi pasar kerja, kita juga harus mengimprovisasi kurikulum tersebut. Kalau KTSP-nya tetap dipakai, namun ditambah dengan muatan lokal berbasis kompetensi sesuai pasar kerja,” papar Jamin.

Jamin menerangkan, SMK Yapim mempersiapkan siswanya sesuai kemauan siswa itu sendiri. “Tapi secara kontekstual, kita mempersiapkan siswa untuk bisa bersaing dengan lulusan-lulusan sekolah lain dalam memenuhi kompetensi yang dibutuhkan dunia usaha dan industri. Tapi kami juga tetap mempersiapkan siswa dengan kondisi sebaik mungkin jika siswa ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi,” ujarnya.

Untuk relasi perusahaan, pihak SMK Yapim juga telah bekerjasama dengan Perkebunan DL Sitorus dalam perekrutan tenaga kerja. “Sangat banyak lulusan kita yang bekerja di sana. Namun, kita tak memaksakan siswa untuk bekerja di sana. Di perkebunan itu mereka dipekerjakan di bagian perpabrikan dan perbengkelan,” jelas Jamin.

Yang menariknya lagi, ternyata ke-24 sekolah yang ada di Sumut masing-masing memiliki Balai Latihan Kerja (BLK) yang cukup lengkap. “BLK kita berukuran setengah hektar. Dan itu sangat memfasilitasi siswa melakukan peraktik. Bangunan tersebut khusus untuk praktik dan bukan termasuk bangunan sekolah,” kata Jamin lagi.
Saat ini, sambung Jamin, tak sedikit siswa SMK Yapim yang mampu merakit mobil dengan waktu yang cukup singkat, yakni tujuh hari. “Dan perakitan ini dilakukan di luar jam belajar-mengajar,” katanya.

Di SMK 1 Yapim Medan terdapat tiga program studi, untuk STM yakni Elektro, Otomotif dan Teknik Komputer Jaringan. Selain itu ada pula SMK Pariwisata dan SMK Ekonomi. Ke-24 sekolah tersebut terletak di beberapa daerah di Sumut, yakni Medan, Deli Serdang, Langkat, Sergai, Indrapura, Asahan, Rantau Parapat, Cikampak Labura dan Merek Karo. (*)

Tiga SMK Yapim Masuk 10 Besar

Dari data Kemendiknas, enam SMK di Sumut masuk dalam daftar 10 besar sekolah dengan nilai UN tertinggi se-Indonesia. Tiga dari enam SMK tersebut yakni SMK Yapim Sei Bamban Sergai, SMK Yapim Sei Glugur 1 Deli Serdang dan SMK Yapim Tebing Syahbandar Tebing Tinggi.

Rahmat Sazaly, Medan

Mewakili ketiga SMK Yapim tersebut, SMK 1 Yapim Medan Jalan Air Bersih No 59 Medan turut memeriahkan Gebyar SMK Sumut 2011 di Lapangan Benteng Medan, pada Jum’at (10/6) hingga Senin (13/6) lalu. Wakil Kepala Bidang Kurikulum SMK 1 Yapim Medan Jamin Purba yang ditemui di sela-sela kegiatan tersebut menjelaskan, yang membuat SMK-SMK Yapim berbeda dengan SMK lain adalah durasi pelaksanaan praktik yang sangat mencukupin
“Selain waktu jam belajar mengajar, kita menambahkan lagi dua jam untuk praktik. Dan itu diterapkan di seluruh sekolah di bawah Yapim,” katanya.

Selain itu, kurikulum Kemendiknas juga diimprovisasi dengan menambahkan sesuai kebutuhan pasar kerja saat ini. “Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) itu wajib diterapkan di sekolah. Nah untuk memenuhi pasar kerja, kita juga harus mengimprovisasi kurikulum tersebut. Kalau KTSP-nya tetap dipakai, namun ditambah dengan muatan lokal berbasis kompetensi sesuai pasar kerja,” papar Jamin.

Jamin menerangkan, SMK Yapim mempersiapkan siswanya sesuai kemauan siswa itu sendiri. “Tapi secara kontekstual, kita mempersiapkan siswa untuk bisa bersaing dengan lulusan-lulusan sekolah lain dalam memenuhi kompetensi yang dibutuhkan dunia usaha dan industri. Tapi kami juga tetap mempersiapkan siswa dengan kondisi sebaik mungkin jika siswa ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi,” ujarnya.

Untuk relasi perusahaan, pihak SMK Yapim juga telah bekerjasama dengan Perkebunan DL Sitorus dalam perekrutan tenaga kerja. “Sangat banyak lulusan kita yang bekerja di sana. Namun, kita tak memaksakan siswa untuk bekerja di sana. Di perkebunan itu mereka dipekerjakan di bagian perpabrikan dan perbengkelan,” jelas Jamin.

Yang menariknya lagi, ternyata ke-24 sekolah yang ada di Sumut masing-masing memiliki Balai Latihan Kerja (BLK) yang cukup lengkap. “BLK kita berukuran setengah hektar. Dan itu sangat memfasilitasi siswa melakukan peraktik. Bangunan tersebut khusus untuk praktik dan bukan termasuk bangunan sekolah,” kata Jamin lagi.
Saat ini, sambung Jamin, tak sedikit siswa SMK Yapim yang mampu merakit mobil dengan waktu yang cukup singkat, yakni tujuh hari. “Dan perakitan ini dilakukan di luar jam belajar-mengajar,” katanya.

Di SMK 1 Yapim Medan terdapat tiga program studi, untuk STM yakni Elektro, Otomotif dan Teknik Komputer Jaringan. Selain itu ada pula SMK Pariwisata dan SMK Ekonomi. Ke-24 sekolah tersebut terletak di beberapa daerah di Sumut, yakni Medan, Deli Serdang, Langkat, Sergai, Indrapura, Asahan, Rantau Parapat, Cikampak Labura dan Merek Karo. (*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/