30 C
Medan
Friday, May 10, 2024

Dinas Koperasi Bantu Pedagang Simpang Limun

MEDAN – Pengurus Koperasi Serba Usaha (KSU) Pedagang Tradisional Simpang Limun menerima bantuan 100 unit fiber dan ember dari Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumut, Jumat (10/5) lalu. Bantuan diserahkan Kadis Koperasi dan UKM Sumut diwakili Kepala Seksi Ir S Kaloko di Sekretariat KSU Pedagang Pasar Tradisional Simpang Limun, Jalan Kemiri, Medan Kota.

“Sebenarnya, permintaan yang diajukan koperasi ini 1000 unit fiber. Tapi, karena terbatasnya anggaran, baru bisa diberikan 100 unit. Sisanya, kita harapkan pada lain kesempatan sesuai dengan besarnya anggaran,” sebut S Kaloko.

Apa yang diberikan itu, katanya, merupakan salah satu poin program Pemprovsu melalui Dinas Koperasi untuk membantu meningkatkan kesejahteraan anggota koperasi. “Kalau anggaran yang diberikan kepada kita ditingkatkan, mungkin lebih banyak koperasi lagi yang bisa dibantu,” sebutnya. Dia berpesan, agar para anggota koperasi tetap berkarya dan kreatif untuk meningkatkan kesejahteraan, termasuk terus meningkatkan sumber daya.

“Bagi pengurus, kita minta membuat manajemen pembukuan yang bagus. Sehingga, kalau ada pergantian pengurus, manajemen akan lebih bagus lagi,” ungkapnya.

Ketua KSU Pedagang Pasar Tradisional, Anwar mengucapkan terimakasih pada pemerintah yang peduli dengan anggota koperasi dan UKM. “Kita harap juga bantuan tidak putus sampai di sini,” ucapnya.

Bantuan itu, katanya, akan disalurkan ke sejumlah anggota koperasi mereka yang ada di sejumlah daerah seperti Brandan, Tanjungpura, Belawan, Secanggang, Pantai Labu, Bedagai, Paguarwan, Batubara, Bagan Asahan, Rantau Prapat dan Tanjung Balai. Di kesempatan itu, dia juga menyampaikan keluh kesah pedagang anggota koperasi.

Sejak keluar dari areal pasar Simpang Limun karena diambil alih pihak swasta, mereka kini berjualan di sepanjang jalan. Mereka berharap ada perhatian pemerintah agar mereka mendapat tempat permanen untuk jualan. Efeknya, sebut Anwar, jalan masyarakat jadi sedikit terganggu. Di sisi lain, pedagang juga tidak bisa berdagang dengan tenang. Menyambut keluhan tersebut, Sekretaris Camat Medan Kota, Ahmad dalam sambutannya mewakili Muspika Medan Kota berjanji akan menyampaikan aspirasi tersebut kepada Camat dan Wali Kota Medan. (*/gus)

MEDAN – Pengurus Koperasi Serba Usaha (KSU) Pedagang Tradisional Simpang Limun menerima bantuan 100 unit fiber dan ember dari Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumut, Jumat (10/5) lalu. Bantuan diserahkan Kadis Koperasi dan UKM Sumut diwakili Kepala Seksi Ir S Kaloko di Sekretariat KSU Pedagang Pasar Tradisional Simpang Limun, Jalan Kemiri, Medan Kota.

“Sebenarnya, permintaan yang diajukan koperasi ini 1000 unit fiber. Tapi, karena terbatasnya anggaran, baru bisa diberikan 100 unit. Sisanya, kita harapkan pada lain kesempatan sesuai dengan besarnya anggaran,” sebut S Kaloko.

Apa yang diberikan itu, katanya, merupakan salah satu poin program Pemprovsu melalui Dinas Koperasi untuk membantu meningkatkan kesejahteraan anggota koperasi. “Kalau anggaran yang diberikan kepada kita ditingkatkan, mungkin lebih banyak koperasi lagi yang bisa dibantu,” sebutnya. Dia berpesan, agar para anggota koperasi tetap berkarya dan kreatif untuk meningkatkan kesejahteraan, termasuk terus meningkatkan sumber daya.

“Bagi pengurus, kita minta membuat manajemen pembukuan yang bagus. Sehingga, kalau ada pergantian pengurus, manajemen akan lebih bagus lagi,” ungkapnya.

Ketua KSU Pedagang Pasar Tradisional, Anwar mengucapkan terimakasih pada pemerintah yang peduli dengan anggota koperasi dan UKM. “Kita harap juga bantuan tidak putus sampai di sini,” ucapnya.

Bantuan itu, katanya, akan disalurkan ke sejumlah anggota koperasi mereka yang ada di sejumlah daerah seperti Brandan, Tanjungpura, Belawan, Secanggang, Pantai Labu, Bedagai, Paguarwan, Batubara, Bagan Asahan, Rantau Prapat dan Tanjung Balai. Di kesempatan itu, dia juga menyampaikan keluh kesah pedagang anggota koperasi.

Sejak keluar dari areal pasar Simpang Limun karena diambil alih pihak swasta, mereka kini berjualan di sepanjang jalan. Mereka berharap ada perhatian pemerintah agar mereka mendapat tempat permanen untuk jualan. Efeknya, sebut Anwar, jalan masyarakat jadi sedikit terganggu. Di sisi lain, pedagang juga tidak bisa berdagang dengan tenang. Menyambut keluhan tersebut, Sekretaris Camat Medan Kota, Ahmad dalam sambutannya mewakili Muspika Medan Kota berjanji akan menyampaikan aspirasi tersebut kepada Camat dan Wali Kota Medan. (*/gus)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/