30 C
Medan
Monday, May 6, 2024

Hai Gadis-gadis… Waspadai Tipuan Cinta Cowok Imigran

Foto: Wiwin/PM Ibrahim, imigran ilegal asal Iran yang menikahi gadis WNI, dan terkadang tinggal di rumah istrinya. Ia diamankan Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Medan.
Foto: Wiwin/PM
Ibrahim, imigran ilegal asal Iran yang menikahi gadis WNI, dan terkadang tinggal di rumah istrinya. Ia diamankan Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Asmara yang terjalin antara masyarakat Kota Medan dengan imigran asing diam-diam berkembang layaknya virus. Memang tak ada yang salah dengan cinta. Tapi buat apa jika di dalam cinta itu menyelinap modus cinta sesaat.

Paling tidak fenomena itulah yang saat ini tengah terjadi. Seperti kisah seorang wanita sebut saja namanya Ani (26), yang kini harus merana karena ditinggal suaminya yang pulang kampung ke negara asalnya. Pergi untuk kembali lagi, mungkin Ani tak akan merana. Tapi suaminya pergi tanpa berniat untuk kembali, meski buah hati mereka telah lahir.

Andai saja waktu bisa diulang kembali, mungkin Ani akan lebih memilih laki-laki lokal saja. Tapi apa daya, seorang bayi mungil kini akan selalu mengingatkannya pada kenangan pahit itu. Ani sendiri tak mau mengungkapkan langsung kisahnya itu. Seorang teman dekatnya, sebut saja Andi (30) dengan terbuka menceritakan kisah Ani.

Bermula dari perkenalan langsung di salah satu kawasan pasar Padang Bulan Medan, antara Ani dan seorang imigran asing, sebut saja Ali (26). Ani yang saban hari berjualan di sana, terpesona dengan ketampanan Ali yang merupakan pemuda asal Rohingya. Sering bertemu, benih-benih cinta pun tumbuh di hati keduanya. Dengan modal bahasa Indonesia seadanya, Ali pun meluncurkan serangan gombalan yang mampu meluluhkan hati Ani.

Tak berapa lama, sekitar pertengahan tahun 2015, keduanya pun mengikat janji pernikahan di depan penghulu. Entah bagaimana keseharian mereka berdua yang tinggal di rumah orangtua Ani di kawasan Sunggal. Namun singkat cerita, Ani pun melahirkan seorang bayi. Entah bagaimana pastinya, Andi mengatakan tiga bulan sebelum atau sesudah melahirkan Ani, Ali malah kembali ke Rohingya.

“Jadi waktu di acara syukuran anaknya beberapa bulan lalu, adiknya bilang ke saya kalau suaminya Ani udah balik ke kampungnya sana. Kapan balik ke Medan saya tanya. Dibilangnya enggak balik lagi. Kacau kali ‘kan orang asing ini. Dirusak perempuan di sini sama ketampanan mereka,” ungkap Andi yang menetap di kawasan Langkat itu.

Ini baru satu kisah, ada kisah patah hati lainnya yang dialami seorang pemuda Karo, sebut saja namanya Ari. Kekasihnya yang sudah dipacari bertahan-tahun itu harus direlakannya untuk seorang pemuda yang merupakan imigran asal Iran. Ari mengetahui itu lewat Facebook kekasihnya yang memposting foto pelukan kekasihnya dengan imigran asal Iran itu.

Namun, kini kisah keduanya tak lagi diketahui Ari. Sebagai mantan kekasih, Ari hanya bisa berdoa agar Mantan kekasihnya itu tidak terjebak dalam kisah cinta tipuan. (win/deo)

Foto: Wiwin/PM Ibrahim, imigran ilegal asal Iran yang menikahi gadis WNI, dan terkadang tinggal di rumah istrinya. Ia diamankan Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Medan.
Foto: Wiwin/PM
Ibrahim, imigran ilegal asal Iran yang menikahi gadis WNI, dan terkadang tinggal di rumah istrinya. Ia diamankan Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Asmara yang terjalin antara masyarakat Kota Medan dengan imigran asing diam-diam berkembang layaknya virus. Memang tak ada yang salah dengan cinta. Tapi buat apa jika di dalam cinta itu menyelinap modus cinta sesaat.

Paling tidak fenomena itulah yang saat ini tengah terjadi. Seperti kisah seorang wanita sebut saja namanya Ani (26), yang kini harus merana karena ditinggal suaminya yang pulang kampung ke negara asalnya. Pergi untuk kembali lagi, mungkin Ani tak akan merana. Tapi suaminya pergi tanpa berniat untuk kembali, meski buah hati mereka telah lahir.

Andai saja waktu bisa diulang kembali, mungkin Ani akan lebih memilih laki-laki lokal saja. Tapi apa daya, seorang bayi mungil kini akan selalu mengingatkannya pada kenangan pahit itu. Ani sendiri tak mau mengungkapkan langsung kisahnya itu. Seorang teman dekatnya, sebut saja Andi (30) dengan terbuka menceritakan kisah Ani.

Bermula dari perkenalan langsung di salah satu kawasan pasar Padang Bulan Medan, antara Ani dan seorang imigran asing, sebut saja Ali (26). Ani yang saban hari berjualan di sana, terpesona dengan ketampanan Ali yang merupakan pemuda asal Rohingya. Sering bertemu, benih-benih cinta pun tumbuh di hati keduanya. Dengan modal bahasa Indonesia seadanya, Ali pun meluncurkan serangan gombalan yang mampu meluluhkan hati Ani.

Tak berapa lama, sekitar pertengahan tahun 2015, keduanya pun mengikat janji pernikahan di depan penghulu. Entah bagaimana keseharian mereka berdua yang tinggal di rumah orangtua Ani di kawasan Sunggal. Namun singkat cerita, Ani pun melahirkan seorang bayi. Entah bagaimana pastinya, Andi mengatakan tiga bulan sebelum atau sesudah melahirkan Ani, Ali malah kembali ke Rohingya.

“Jadi waktu di acara syukuran anaknya beberapa bulan lalu, adiknya bilang ke saya kalau suaminya Ani udah balik ke kampungnya sana. Kapan balik ke Medan saya tanya. Dibilangnya enggak balik lagi. Kacau kali ‘kan orang asing ini. Dirusak perempuan di sini sama ketampanan mereka,” ungkap Andi yang menetap di kawasan Langkat itu.

Ini baru satu kisah, ada kisah patah hati lainnya yang dialami seorang pemuda Karo, sebut saja namanya Ari. Kekasihnya yang sudah dipacari bertahan-tahun itu harus direlakannya untuk seorang pemuda yang merupakan imigran asal Iran. Ari mengetahui itu lewat Facebook kekasihnya yang memposting foto pelukan kekasihnya dengan imigran asal Iran itu.

Namun, kini kisah keduanya tak lagi diketahui Ari. Sebagai mantan kekasih, Ari hanya bisa berdoa agar Mantan kekasihnya itu tidak terjebak dalam kisah cinta tipuan. (win/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/