30 C
Medan
Wednesday, May 1, 2024

Sejahterakan Petani Melalui KEM

Foto: istimewa Ketua KEM Partungko Naginjang Horas Tani, Lehon Sinaga (kanan) bersama Ketua FLipMas Martabe, Prof. Edison Purba (kiri) dan Mastauli Siregar, S.Sos, Msi, memperlihatkan kentang yang sebentar lagi dipanen di Desa Partungko Naginjang, Kecamatan Harian Boho, Samosir.
Foto: istimewa
Ketua KEM Partungko Naginjang Horas Tani, Lehon Sinaga (kanan) bersama Ketua FLipMas Martabe, Prof. Edison Purba (kiri) dan Mastauli Siregar, S.Sos, Msi, memperlihatkan kentang yang sebentar lagi dipanen di Desa Partungko Naginjang, Kecamatan Harian Boho, Samosir.

SUMUTPOS.CO – Cuaca lumayan terik. Namun, hal itu tidak menyurutkan semangat para petani yang tergabung dalam kelompok tani Kawasan Ekonomi Masyarakat (KEM) Horas Tani Partungko Naginjang. Mereka tampak semangat mengerjakan lahan pertanian mereka. Apalagi, tinggal menunggu hitungan hari tanaman yang dikelola bersama ini akan segera panen.

Partungko Naginjang, adalah KEM yang dibiayai langsung oleh PT Pertamina (Persero) melalui CSR & SME Partnership Program Sumbagut dengan menjalankan program KEM Pertamina Flip, yang dikreasikan Forum Layanan Ipteks Masyarakat (FLipMAS) Indonesia dan FN Martabe di wilayah Sumatera-Aceh. KEM Partungko Naginjang yang diberi nama KEM “Horas Tani”, berada di Desa Partungko Naginjang, Kecamatan Harian Boho, Samosir.?
Ada sekitar 5 hektar lahan yang digunakan untuk program ini. Lahan ini digunakan untuk pemberdayaan sekitar 25 KK. Ketua FLipMas Martabe, Prof. Edison Purba mengatakan, tadinya lahan tersebut merupakan lahan yang tidak produktif. Termasuk lahan-lahan marginal yang tidak diusahakan.

“Dengan bantuan Pertamina kita buat lahan ini jadi produktif,’’ujar staf pengajar di Fakultas Pertanian USU ini didampingi Ketua Pengelola Camp Partungko Naginjang Dr Jonatan Ginting dan Mastauli Siregar, S.Sos, Msi.

Saat ini, lahan tersebut sudah ditanami berbagai tanaman seperti kentang, tomat dan cabai. Dalam usianya yang masih satu tahun berdiri, KEM Partungkoan Naginjang ini, dirasakan dapat meningkatkan kesejahteraan seluruh anggota KEM. Bahkan saat ini, KEM Partungko Naginjang sudah mampu memotivasi masyarakat petani setempat, dalam hal cara-cara mengolah lahan pertanian.

Lehon Sinaga, Ketua Kelopok Camp Horas Tani Partungko Naginjang mengatakan, selama ini anggota kelompok Horas Tani sebagian besar hanya mengandalkan upah harian bekerja di ladang orang lain dengan upah Rp50.000 per hari.

“Setelah ada program ini kami bisa mengelola ladang sendiri,” ujarnya didampingi sekretaris Sahat Roni Sinaga dan bendahara Usman Sinaga kepada Sumut Pos di areal KEM Partungko Naginjang, Jumat (10/6).

Foto: istimewa Ketua KEM Partungko Naginjang Horas Tani, Lehon Sinaga (kanan) bersama Ketua FLipMas Martabe, Prof. Edison Purba (kiri) dan Mastauli Siregar, S.Sos, Msi, memperlihatkan kentang yang sebentar lagi dipanen di Desa Partungko Naginjang, Kecamatan Harian Boho, Samosir.
Foto: istimewa
Ketua KEM Partungko Naginjang Horas Tani, Lehon Sinaga (kanan) bersama Ketua FLipMas Martabe, Prof. Edison Purba (kiri) dan Mastauli Siregar, S.Sos, Msi, memperlihatkan kentang yang sebentar lagi dipanen di Desa Partungko Naginjang, Kecamatan Harian Boho, Samosir.

SUMUTPOS.CO – Cuaca lumayan terik. Namun, hal itu tidak menyurutkan semangat para petani yang tergabung dalam kelompok tani Kawasan Ekonomi Masyarakat (KEM) Horas Tani Partungko Naginjang. Mereka tampak semangat mengerjakan lahan pertanian mereka. Apalagi, tinggal menunggu hitungan hari tanaman yang dikelola bersama ini akan segera panen.

Partungko Naginjang, adalah KEM yang dibiayai langsung oleh PT Pertamina (Persero) melalui CSR & SME Partnership Program Sumbagut dengan menjalankan program KEM Pertamina Flip, yang dikreasikan Forum Layanan Ipteks Masyarakat (FLipMAS) Indonesia dan FN Martabe di wilayah Sumatera-Aceh. KEM Partungko Naginjang yang diberi nama KEM “Horas Tani”, berada di Desa Partungko Naginjang, Kecamatan Harian Boho, Samosir.?
Ada sekitar 5 hektar lahan yang digunakan untuk program ini. Lahan ini digunakan untuk pemberdayaan sekitar 25 KK. Ketua FLipMas Martabe, Prof. Edison Purba mengatakan, tadinya lahan tersebut merupakan lahan yang tidak produktif. Termasuk lahan-lahan marginal yang tidak diusahakan.

“Dengan bantuan Pertamina kita buat lahan ini jadi produktif,’’ujar staf pengajar di Fakultas Pertanian USU ini didampingi Ketua Pengelola Camp Partungko Naginjang Dr Jonatan Ginting dan Mastauli Siregar, S.Sos, Msi.

Saat ini, lahan tersebut sudah ditanami berbagai tanaman seperti kentang, tomat dan cabai. Dalam usianya yang masih satu tahun berdiri, KEM Partungkoan Naginjang ini, dirasakan dapat meningkatkan kesejahteraan seluruh anggota KEM. Bahkan saat ini, KEM Partungko Naginjang sudah mampu memotivasi masyarakat petani setempat, dalam hal cara-cara mengolah lahan pertanian.

Lehon Sinaga, Ketua Kelopok Camp Horas Tani Partungko Naginjang mengatakan, selama ini anggota kelompok Horas Tani sebagian besar hanya mengandalkan upah harian bekerja di ladang orang lain dengan upah Rp50.000 per hari.

“Setelah ada program ini kami bisa mengelola ladang sendiri,” ujarnya didampingi sekretaris Sahat Roni Sinaga dan bendahara Usman Sinaga kepada Sumut Pos di areal KEM Partungko Naginjang, Jumat (10/6).

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/