26.7 C
Medan
Saturday, May 25, 2024

Simbol Semangat Mempertahankan RI

Namun sayang, kata dia, kondisi Tugu Apollo bila dibandingkan dengan Tugu 10 November dan monumen Bandung Lautan Api sangat jauh berbeda. Di mana kurang perhatiannya pemerintah setempat terhadap kelestarian Tugu Apollo. “Sebagai seorang sejarawan, saya sangat miris melihatnya. Di dalam tugu itu saya lihat sudah dijadikan tempat penyimpanan gerobak pedagang. Bahkan sore hari saya menyaksikan ada orang yang buang air kecil di situ. Padahal itu adalah lambang perjuangan bangsa ini di Kota Medan,” katanya.

Ia berharap di tengah gencarnya pemerintahan rezim Jokowi-JK membangun ingin karakter bangsa, kepedulian terhadap monumen-monumen bersejarah di seluruh nusantara termasuk Kota Medan, dapat dirawat kelestariannya.

“Paling tidak kita bisa mengenang nilai-nilai kepahlawanan dan sejarah bangsa ini melalui monumen tersebut. Kita juga berharap, melalui kelestarian itu agar generasi muda Kota Medan dapat mengetahui kilas balik perjuangan pemuda kita mempertahankan kemerdekaan di Kota Medan, sehingga mampu meningkatkan semangat nasionalisme, heroiktisme dan patriotisme,” harap wanita kelahiran Sipinggan, 1967 silam itu.

Dengan momen Hari Kemerdekaan yang mengusung tema ‘Indonesia Kerja Bersama’ ini, Rosmaida mengingatkan kepada seluruh elemen masyarakat di Kota Medan untuk kembali mengenang sejarah. “Kita harap Pemko Medan kembali melestarikan dan memugar tugu tersebut, dengan harapan sebagai materi pembelajaran sejarah yang nyata bagi generasi muda kita. Tidak hanya hayalan dan mereka bisa langsung kunjungi. Sebab bisa melecut semangat patriotisme, heroiktisme, rasa persatuan dan kesatuan bangsa serta cerminan kaum pemuda di masa perjuangan mempertahankan kemerdekaan di Kota Medan,” katanya. (prn/yaa)

 

Namun sayang, kata dia, kondisi Tugu Apollo bila dibandingkan dengan Tugu 10 November dan monumen Bandung Lautan Api sangat jauh berbeda. Di mana kurang perhatiannya pemerintah setempat terhadap kelestarian Tugu Apollo. “Sebagai seorang sejarawan, saya sangat miris melihatnya. Di dalam tugu itu saya lihat sudah dijadikan tempat penyimpanan gerobak pedagang. Bahkan sore hari saya menyaksikan ada orang yang buang air kecil di situ. Padahal itu adalah lambang perjuangan bangsa ini di Kota Medan,” katanya.

Ia berharap di tengah gencarnya pemerintahan rezim Jokowi-JK membangun ingin karakter bangsa, kepedulian terhadap monumen-monumen bersejarah di seluruh nusantara termasuk Kota Medan, dapat dirawat kelestariannya.

“Paling tidak kita bisa mengenang nilai-nilai kepahlawanan dan sejarah bangsa ini melalui monumen tersebut. Kita juga berharap, melalui kelestarian itu agar generasi muda Kota Medan dapat mengetahui kilas balik perjuangan pemuda kita mempertahankan kemerdekaan di Kota Medan, sehingga mampu meningkatkan semangat nasionalisme, heroiktisme dan patriotisme,” harap wanita kelahiran Sipinggan, 1967 silam itu.

Dengan momen Hari Kemerdekaan yang mengusung tema ‘Indonesia Kerja Bersama’ ini, Rosmaida mengingatkan kepada seluruh elemen masyarakat di Kota Medan untuk kembali mengenang sejarah. “Kita harap Pemko Medan kembali melestarikan dan memugar tugu tersebut, dengan harapan sebagai materi pembelajaran sejarah yang nyata bagi generasi muda kita. Tidak hanya hayalan dan mereka bisa langsung kunjungi. Sebab bisa melecut semangat patriotisme, heroiktisme, rasa persatuan dan kesatuan bangsa serta cerminan kaum pemuda di masa perjuangan mempertahankan kemerdekaan di Kota Medan,” katanya. (prn/yaa)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/